PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN PETA ONLINE RISIKO BANJIR ROB KOTA SEMARANG
Arief Laila Nugraha, Dr Eng. Purnama B. S., S.T., M.App.Sc.,
2013 | Tesis | S2 Teknik GeomatikaSemarang merupakan salah satu Kota besar di pulau Jawa yang mempunyai tingkat kebencanaan yang cukup tinggi. Salah satu bencana alam yang sekarang ini masih sering terjadi dan memberikan dampak negatif bagi masyarakat Kota Semarang adalah banjir pasang atau banjir rob. Atas dasar tersebut, perlunya dilakukan penyusunan peta risiko untuk mengurangi kerugian yang ditimbulkan oleh banjir rob. Pemetaan risiko merupakan proses pemetaan yang memberikan gambaran potensi dampak negatif yang mengakibatkan kerugian dari ancaman bahaya suatu bencana pada suatu wilayah. Dengan adanya peta risiko banjir rob, diharapkan pemerintah dan masyarakat Kota Semarang lebih siap dan waspada dalam mengatasi bencana banjir rob. Hasil peta risiko perlu disosialisasikan melalui suatu sistem yang mudah diakses dan digunakan untuk kepentingan masyarakat umum. Dalam penyusunan peta risiko banjir rob ini disusun untuk rencana sampai tahun 2015, dengan melakukan serangkaian tahapan yaitu pemodelan ancaman banjir rob, pemodelan kerentanan, dan pemodelan risiko. Pemodelan ancaman dihasilkan melalui pemodelan genangan banjir rob dari parameter penurunan tanah dan nilai HHWL (Highest High Water Level). Pemodelan kerentanan dihasilkan mengacu pada telaah dokumen dengan penilaian kerentanan menggunakan pendekatan pembobotan dan metode fuzzy logic. Untuk pemodelan risiko diproses dengan menggunakan rumusan VCA (Vulnerability Capacity Analysis) dan modifikasi rumusan penilaian risiko dari Peraturan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Alam (PERKA BNPB) No. 2 Tahun 2012 untuk mendapatkan klasifikasi risiko banjir rob. Selanjutnya, sistem yang mengakomodasi hasil peta risiko tersebut dibuat berbasis online yang mampu memberikan kemudahan bagi penggunanya dalam menangkap informasi risiko banjir rob dan dapat mengunduh data spasial hasil peta risiko tersebut. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini bahwa besarnya ancaman banjir rob Kota Semarang untuk prediksi tahun 2015 yaitu seluas 8.339,31 hektar atau menggenangi 22,32% dari total wilayah Kota Semarang yang tersebar di 9 kecamatan dan 73 kelurahan. Untuk pemodelan risiko banjir rob menggunakan metode matriks penentuan kelas sesuai dengan rumusan VCA menghasilkan risiko rendah seluas 218,17 hektar di 15 kelurahan, risiko sedang seluas 1.116,38 hektar di 48 kelurahan, dan risiko tinggi seluas 6.671,36 hektar di 61 kelurahan. Kemudian dalam implementasi untuk menyebarluaskan informasi sekaligus sharing data dari pemetaan risiko tersebut, dalam penelitian ini dibangun sistem peta online yang bersifat statis interaktif dengan pemakaian Google Maps dan format data spasial KML (Keyhole Markup Language). Sistem yang dibangun tersebut mempunyai nilai 96,53% dari hasil uji usability sehingga dapat dikatakan bahwa Peta Online Risiko Banjir Rob Kota Semarang efektif, efisien, dan cukup memberikan kepuasan bagi penggunanya.
Semarang is one of the largest cities in Java island that is very prone to tidal flood or locally known as ‘banjir rob’. In order to reduce the tidal flood risk, disaster managers and city planners need a well-planned natural disaster risk management method based on disaster risk map of the city area. Risk mapping alone is not enough, an efficient system to disseminate the result of risk mapping for general public is also needed. This work intends to solve a problem of arrangement and presentation of tidal flood risk mapping. In order to develop the disaster risk map, the validation and prediction of the tidal flood were done to produce a hazard map on the tidal flood. Subsequently, the maps of vulnerability and capacity of the study area were produced based upon VCA (Vulnerability Capacity Analysis) by using fuzzy logic and weighted method approaches. As a comparison to that, the calculation of tidal flood risk was also done by addopting to the regulation of The Natural Disaster Risk Management Head / Kepala Badan Penanggulangan Bencana Alam (PERKA BNPB) No. 2 year 2012. Finally, the risk map online was designed and developed. This system facilities the function of information dissemination and spatial data download of the risk map result. The result suggests that the risk for tidal flood in Semarang for the year of 2015 is 8.339,31 hectares, flooding 22,32% of the total Semarang areas in 9 sub districts of 73 community areas. From the risk assessments using VCA formulation, it can be concluded that the low risk is on 15 community areas (218,17 hectares), intermediate risk on 48 community areas (1.116,38 hectares), and high risk on another 61 areas (6.671,36 hectares). In addition to this, the research also concludes that the use of topographics map, landsubsidence map, and tide & tidal data in modeling hazard; the use of fuzzy logic method in modeling vulnerability; and the use of weighted method approach in modeling capacity can give a good result for supporting tidal flood risk assessments in Semarang city. In regard to the research dissemination, this work has successfully built an application of a static interactive online map namely Online Map of Tidal Flood Risk Semarang City. The online map uses KML format for sharing spatial data attributes and uses Google Maps as the map engine. The online map also gets good responses through a usability test, where about 96,53% of the respondenses say this system is successfull. Thus it can be concluded the online map is effective, efficient, and satisfactory to users.
Kata Kunci : Banjir Rob, Peta Risiko, Fuzzy Logic, VCA, Peta online, Usability