DAMPAK KEBIJAKAN RASKIN DAN DUKUNGANNYA TERHADAP KETAHANAN PANGAN
Dyah Candra Dewi WS, Dr. Nunuk Dwi Retnandari
2013 | Tesis | S2 Magister Adm. PublikProgram Raskin sebagai implementasi kebijakan subsidi pangan merupakan upaya peningkatan kesejahteraan. Program Raskin diharapkan akan berdampak pada peningkatan gizi dan ketahanan pangan. Tabungan implisit yang diperoleh rumah tangga karena subsidi harga, harapannya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar lainnya. Namun ibarat pedang bermata dua, Raskin sabagai wujud perlindungan sosial yang dilakukan pemerintah kepada kelompok miskin terhadap faktor yang mendorong timbulnya kerawanan sosial itupun mempunyai sisi positif dan negatif. Dalam jangka pendek Raskin mampu mengeliminasi rawan pangan dan kelaparan, namun dalam jangka panjang tidak menutup kemungkinan menyimpan pula dampak negatif. Meskipun dalam implementasi masih mengalami berbagai kondisi yang melemahkan tercapainya indikator, namun program Raskin tetap memiliki manfaat dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat sehari-hari berkaitan dengan tercapainya ketahanan pangan. Dalam kaitannya dengan ketahaanan pangan, kemanfaatan tersebut dapat dilihat dari aspek ekonomi, sosial, dan politik. Tujuan utama dari Raskin adalah untuk meringankan beban pengeluaran dan secara bertahap diharapkan dapat menurunkan angka kemiskinan di setiap tahunnya. Namun tampaknya implikasi program baru sebatas mengurangi masalah bukan mengatasi masalah. Tabungan implisit yang diperoleh dari selisih harga pembelian beras dengan berbagai sebab tidak secara signifikan berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi keluarga. Jumlah beras raskin yang diperoleh tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan beras sebulan, sehingga tabungan implisit tersebut lebih banyak digunakan untuk membeli tambahan kebutuhan beras maupun kebutuhan pangan lainnya. Di lain pihak, program yang bersifat karikatif menciptakan masyarakat yang konsumtif dan bergantung pada bantuan. Program-program penanggulangan kemiskinan cenderung bersifat praktis dan tidak berkelanjutan yang dapat menumbuhkan kreatifitas dan daya juang masyarakat untuk keluar dari belenggu kemiskinan. Program raskin turut menggeser pola konsumsi daerah dengan komoditas non beras. Bagi daerah yang hanya memproduksi beras terbatas, menyebabkan ketergantungan masyarakat terhadap beras dari luar daerah. Selain itu, jumlah pendapatan petani non beras tidak sebanding dengan jumlah pengeluaran kebutuhan beras rata-rata tiap bulan.
-
Kata Kunci : kebijakan raskin, dampak, ketahanan pangan