Evaluasi Kelayakan Investasi Jasa Pengangkutan Batubara dan Sewa Alat Berat (Studi Kasus pada PT. Nisma Abadi Sejahtera)
Mira Rahmi, Dr. Hardo Basuki, M.Soc.Sc.
2013 | Tesis | S2 Magister ManajemenTujuan utama dari studi ini adalah untuk mengevaluasi mengenai kelayakan investasi jasa pengangkutan batubara dan sewa alat berat pada PT Nisma Abadi Sejahtera (NAS) sebagai salah satu Strategic Business Unit (SBU) dari PT Natuna Energy Indonesia (NEI). Kegiatan investasi tersebut ditujukan untuk mendukung PT Bangun Energy Indonesia (BEI) sebagai perusahaan yang memproduksi batubara, yang juga merupakan Strategic Business Unit (SBU) dari PT Natuna Energy Indonesia (NEI). Kegiatan investasi NAS atas perolehan alat pengangkutan batubara yaitu truk dan alat berat di lakukan dalam jangka waktu 5 tahun yaitu dihitung dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015. Sebenarnya perolehan atas truk sudah di mulai pada akhir tahun 2010, tetapi karena jumlahnya masih sedikit maka truk tersebut di anggap di peroleh pada awal tahun 2011. Evaluasi kelayakan investasi menggunakan metode yang dikenal dengan penganggaran modal, yaitu penilaian kelayakan suatu proyek investasi berdasarkan pada perkiraan arus kas yang akan di peroleh dari investasi tersebut. Beberapa parameter yang di pakai untuk menilai investasi tersebut yaitu Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Break Event Point (BEP). Karena kegiatan operasional atas investasi tersebut telah dimulai pada awal 2011, maka akan dilihat pula progress dari investasi tersebut selama 6 bulan pertama beroperasi. Dengan adanya evaluasi atas kelayakan investasi NAS, maka dapat diketahui apakah investasi tersebut layak untuk di teruskan atau tidak. Kegiatan investasi berkaitan erat dengan arus kas di masa datang, maka akan dihitung pula analisis sensitivitas apabila terjadi perubahan atas jumlah barang dan harga sewa. Biaya modal dalam penelitian ini adalah sebesar 15% di dapat dari perhitungan atas bunga perolehan truk. Berdasarkan proyeksi aliran kas selama 5 tahun kedepan yang disusun dengan menggunakan asumsi-asumsi, diperoleh nilai PP sebesar 3,55 tahun, NPVsebesar Rp. 4,17 milyar, IRR sebesar 20,46 % , PI sebesar 1,21 dan BEP dicapai pada jumlah pengangkutan sebesar 260.446 mt. Dari hasil perhitungan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa, berdasarkan PP maka investasi tersebut tidak layak untuk diteruskan. Sedangkan berdasarkan NPV, IRR, dan PI, dapat dikatakan bahwa investasi tersebut layak untuk diteruskan.
The main objective of this study was to evaluate the feasibility of coal transportation services investments and rental of heavy equipment to PT Nisma Abadi Sejahtera (NAS) as a Strategic Business Unit (SBU) of PT Natuna Energy Indoensia (NEI). Investment activities are intended to support PT Bangun Energy Indonesia (BEI) as companies that produce coal, which is also a Strategic Business Unit (SBU) of PT Natuna Energy Indoensia (NEI). NAS investment activities on the acquisition of transportation equipment, namely coal trucks and heavy equipment to do the 5 year period is calculated from 2011 until 2015. Actual acquisition of the truck was at the start by the end of 2010, but because the amount is still less then the truck is considered to be obtained in early 2011. Evaluate the feasibility of the investment using the method known as capital budgeting, which is assessing the feasibility of an investment project based on the estimated cash flows to be obtained from these investments. Some parameters are in use to assess the investment that is Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), and Break Event Point (BEP). Because the operations of the investment has been started in early 2011, it will be seen also during the progress of the investment first 6 months of operation. With the evaluation of the feasibility of investment NAS, it is known whether the investment is worth to be forwarded or not. Investment activity is closely related to cash flow in the future, it will be counted if there are changes in the sensitivity analysis on the amount of goods and rents. Capital costs in this study were 15% obtained from the calculation of interest, the acquisition of a truck. Based on the projected cash flow over the next 5 years which have been prepared using assumptions, PP values obtained for 3.55 years, NPV Rp. 4.17 billion, an IRR of 20.46%, PI of 1.21 and BEP achieved in the transport of 260 446 mt. From the results of these calculations can be concluded that, based on the PP then the investment is not feasible to continue. While based on the NPV, IRR, and PI, can be said that the investment is appropriate to continue.
Kata Kunci : kelayakan investasi, capital budgeting