Laporkan Masalah

Analisis Struktur dan kinerja Industri Makanan dan Minuman di Indonesia 2006-2009

Hoerip Satyagraha, Prof. Dr. Mudrajat Kuncoro, Ph.D.

2013 | Tesis | S2 Magister Manajemen

Industri makanan dan minuman merupakan industri yang cukup penting bagi Indonesia. Hal tersebut dapat terlihat dari data BPS dimana kontribusinya bersama Tembakau menyumbangkan 7,7 % berdasarkan harga konstan dan 8,2 % berdasarkan harga berlaku terhadap PDB tahun 2009. Karena pentingnya industri ini sebagai salah satu tulang punggung serta ancaman masuknya makanan dan minuman dari Cina secara bebas melalui perjanjian Cina dengan ASEAN melalui ACFTA maka hal ini menjadi menarik untuk disimak, khususnya terkait dengan struktur dan kinerjanya di Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut, tesis ini meneliti struktur dan kinerja industri makanan dan minuman di Indonesia tahun 2006-2009 dengan menggunakan kerangka analisis Struktur-Perilaku-Kinerja (SCP). Penelitian ini secara khusus melihat bagaimana bentuk struktur dan kinerja industri makanan dan minuman serta hubungan keduanya. Bentuk struktur dianalisis menggunakan rasio konsentrasi empat perusahaan terbessar (CR4) , sedangkan aspek kinerja yang dilihat adalah sumbangan nilai tambah dan tenaga kerja terhadap nilai tambah dan tenaga kerja total industri manufaktur. Selain itu kinerja juga dilihat dari produktifitas tenaga kerja dan efisiensi yang dicapai. Untuk menganalisis hubungan keduanya, metode yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan menggunakan data pooling yang menggabungkan antara data time series dengan cross section dan diolah dengan program SPSS versi 20. Berdasarkan hasil penelitian, struktur industri makanan dan minuman di Indonesia tahun 2006-2009 (kode KBLI 5 digit) tersebar dalam berbagai jenis struktur. Dari 59 kelompok industri, terdapat 12 kelompok industri yang memiliki struktur oligopoli penuh, 14 kelompok industri merupakan struktur oligopoli tingkat konsentrasi tinggi, 6 kelompok industri merupakan struktur oligopoli tingkat konsentrasi moderat tinggi, 17 kelompok industri merupakan struktur oligopoli tingkat konsentrasi moderat rendah dan 10 kelompok industri merupakan struktur industri tidak terkonsentasi. Industri makanan dan minuman menyumbangkan 16,39% dari total nilai tambah yang dihasilkan oleh industri manufaktur dan 15,83 % dari total tenaga kerja industri manufaktur. Produktifitas tenaga kerja dan efisiensi rata-rata yang dicapai oleh industri ini masing-masing adalah Rp. 688.835.014 / tenaga kerja dan 66%. Dalam kaitan hubungan struktur dan kinerjanya, hasil penelitian membuktikan terdapat hubungan antara hambatan industri dan kinerjanya sedangkan struktur tidak berkorelasi terhadap kinerjanya.

Food and beverage industry is one of important industry for Indonesia. It can be shown from BPS data that this industry together with tobacco industry can contribute 7,7% based on constant price and 8,2% based current price to PDB on 2009. It is interesting to be analyzed especially related to the structure and performance since this industry become one of economy backbone for Indonesia and facing attack of incoming food and beverage from Cina, as the consequence of agreement between Cina and ASEAN (ACFTA). This thesis concerns to research the structure and performance of food and beverage industry on 2006-2009 by using framework Structure-Conduct-Performance (SCP). This research intends to examine what the structure and performance of food and beverage industry is. It also assesses the relationship between them. The structure is analyzed by using concentration ratio of 4 biggest companies (CR4), while the industry performance is analyzed based on contribution of added value and employee number toward total added value and employee number of manufacture industry in Indonesia. This parameter also assessed based on its productivity and achieved efficiency. To assess the relationship between its structure and performance, this thesis uses multiple regression method and analyzed using software program SPSS version 10. The data used is pooling data which comprise of time series and cross section data. Based on the research result, the structure of food and beverage industry in Indonesia on 2006-2009 (KBLI 5 digit, comprises of 59 industry groups) spreads on variety of structure. There are 12 groups categorized as full oligopoly, 14 groups as high concentrated oligopoly, 6 groups as high moderate concentrated oligopoly, 17 groups as low moderate concentrated oligopoly and 10 groups as not concentrated industries. This industry contributes 16,39% value added and 15,83% employee number of manufacture industry. The productivity per employee average is Rp. 688.835.014/employee, while the efficiency is 66%. In term of relationship between structure and performance, the research shows that there is relationship between industry entry barrier and its performance while the structure has no correlation to its performance.

Kata Kunci : Industri makanan dan minuman, struktur, kinerja, CR4, produktifitas


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.