REPRESENTASI POLITIK PEREMPUAN DALAM PARLEMEN DI INDIA PERIODE 1996 – 2009
CRISTIANY NURCAHAYA HARTATI SITOHANG, Ririn Tri Nurhayati, SIP, M.Si, M.A
2013 | Tesis | S2 Ilmu Politik/Hubungan InternasionalTesis dengan judul “Representasi Politik Perempuan Dalam Parlemen di India Periode 1996-2009†ini menguraikan tentang perkembangan representasi politik perempuan India di parlemen yang cenderung lambat. Upaya pemerintah India untuk memberdayakan perempuan salah satunya adalah dengan memberikan peluang dengan menetapkan kuota 33% dalam pemilihan umum Lok Sabha (Majelis Rakyat). Tema ini menarik untuk dibahas karena meskipun India dikenal sebagai negara demokrasi terbesar kedua setelah Amerika Serikat, India masih menganut budaya patriarki dan sistem kasta yang begitu melekat dalam kehidupan masyarakatnya. Atau dengan kata lain, saat ini India menghadapi tantangan dalam mengidentifikasi dan menerapkan strategi untuk menyeimbangkan jumlah perempuan dan laki-laki dalam pemerintahan dan kapasitas pengambilan keputusan. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif dengan mendeskripsikan dan menginterpretasi secara akurat makna dari fenomena yang terjadi dalam kehidupan sosial. Sedangkan teori pendekatan yang digunakan adalah teori feminisme liberal, partisipasi politik, dan sistem kuota. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan representasi politik perempuan India yang cenderung lambat disebabkan oleh variabel independen, yaitu tidak tercapainya tujuan dari sistem kuota dan menguatnya sistem kepartaian yang dapat mengarah pada marjinalisasi politik.
Thesis with the title \"Political Representation of Women in Parliament in India Period 1996-2009\" outlines of the development of women's political representation in parliament that India tend to be slow. Indian government's efforts to empower women one of which is to provide an opportunity to set a quota of 33% in general elections Lok Sabha (People's Assembly). The theme is interesting to discuss because even though India is known as the second largest democratic country after the United States, India still embrace the culture of patriarchy and caste systems are so entrenched in the community life. Or in other words, India is currently facing challenges in identifying and implementing strategies to balance the number of women and men in government and decision-making capacity. This study used qualitative data analysis techniques to accurately describe and interpret the meaning of a phenomenon that occurs in social life. While theoretical approaches is the theory of liberal feminism, political participation, and the quota system. The results of this study indicate that increased political representation of women in India are likely to be slow due to the independent variable, ie the achievement of objectives of the quota system and the strengthening of the party system that can lead to political marginalization.
Kata Kunci : Representasi politik, Pemilu Lok Sabha, Kuota 33%, Demokratisasi