Laporkan Masalah

EFEK EKSTRAK DAUN TEH (Camellia sinensis (L.) Kuntze) TERHADAP GAMBARAN HEMATOLOGI, KADAR NO, AKTIVITAS GPx PADA INDIVIDU DENGAN POLIMORFISME GENA NOS3 DAN δ-ALAD YANG TERPAPAR PLUMBUM

DRA. HERNAYANTI, M.SI., Prof. Sukarti Moeljopawiro, Ph.D.,

2013 | Disertasi | S3 Biologi

Tahap I menggunakan hewan uji tikus putih yang dipapar Pb asetat pe Plumbum banyak digunakan sebagai bahan keramik, bahan material bangunan dan bahan tambahan pada bensin. Plumbum bersifat toksik terhadap manusia terutama pekerja yang sehari-harinya kontak dengan Pb. Teh hijau diketahui banyak digunakan untuk mengobati penyakit karena mengandung antioksidan tinggi yang disebut catechin. Tujuan penelitian untuk mengetahui efek teh hijau sebagai kelator Pb. r oral. Tikus dibagi 7 kelompok, 6 ekor per kelompok. Kelompok I dan II sebagai kontrol negatif dan positif, kelompok II sampai VII dipapar Pb asetat 0,5 g/kg/BB/hari selama penelitian (66 hari). Kelompok III, IV dan V pada hari ke-35 diberi ekstrak daun teh hijau masing-masing dengan dosis 0,75 g/kg/BB/hari, 1,5 g/kg/BB/hari dan 3 g/kg/BB/hari. Kelompok VI diberi seduhan teh hijau dosis 5 g/kg/BB/hari, kelompok VII diberi dimerkaprol dosis 3 g/kg/BB/hari sebagai pembanding. Data dianalisis dengan Anova untuk mengetahui adanya perbedaan antar perlakuan, dilanjutkan dengan uji Duncan untuk mengetahui letak perbedaan. Parameter yang diamati kadar Pb darah, MDA, NO, GPx dan profil darah. Parameter pendukung berupa kadar Pb urin, gambaran histopatologis hati dan ginjal tikus putih, diamati pada hari ke-66. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan ekstrak daun teh hijau semua dosis, seduhan teh hijau dan dimerkaprol dapat menurunkan kadar Pb dan MDA serta dapat meningkatkan kadar NO dan GPx. Seduhan teh hijau paling aman digunakan tanpa merusak hati dan ginjal tikus putih. Penelitian Tahap II menggunakan metode survai dengan rancangan kohort. Tiga puluh orang pekerja bengkel mobil di Purwokerto sebagai subyek kasus dan 30 orang subyek kontrol dari desa Pamijen, dengan perkiraan tidak terpolusi Pb. Untuk mengetahui adanya polimorfisme, gena individu ditentukan dengan metode PCR-RFLP. Enzim restriksi MboI untuk gena NOS3 dan MspI untuk gena ALAD. Parameter yang diukur adalah profil hematologi, kadar Pb darah, kadar NO, MDA dan aktivitas GPx. Parameter pendukung berupa tekanan darah sistolik dan diastolik. Data dianalisis dengan uji t-berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 40% subyek kasus terdeteksi sebagai individu dengan polimorfisme gena NOS3 dengan genotip GA dan sebanyak 60 % subyek kasus terdeteksi sebagai individu tanpa polimorfisme dengan genotip GG. Untuk subyek kontrol 100% non polimorfisme NOS3. Individu pembawa polimorfisme gena ALAD 30% dengan genotip GC, sedangkan individu non polimorfisme 70%, dengan genotip GG. Untuk subyek kontrol 100% non polimorfisme ALAD. Hasil uji t berpasangan pada subyek kasus setelah pemberian seduhan teh hijau menunjukkan perbedaan yang sangat nyata untuk semua parameter (p=0). Kadar Pb dan MDA serta tekanan darah sistolik dan diastolik pada individu terpapar Pb mengalami penurunan, sebaliknya kadar NO, GPx, Hb dan eritrosit mengalami peningkatan. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa, teh hijau dapat memperbaiki gambaran hematologi dan gambaran histologis hati dan ginjal tikus putih serta menurunkan kadar Pb darah tikus putih dipapar Pb. Teh hijau dapat memperbaiki gambaran hematologi individu terpapar Pb dengan polimorfisme gena ALAD. Teh hijau dapat meningkatkan kadar NO pada individu terpapar Pb dengan polimorfisme gena NOS3. Teh hijau dapat meningkatkan aktivitas GPx pada individu terpapar Pb. Teh hijau dapat menurunkan kadar MDA pada individu terpapar Pb. Teh hijau baik dalam bentuk ekstrak maupun seduhan dapat mengkelat Pb in vivo.

Lead have used as ceramics, fireproof materials and additive agent of gasoline. Lead is toxic to human especially for lead-exposed individual. Green tea has been extensively used to treat many kind of disease because its high contain antioxidant called catechin. The objective of these studies were to know the effect of green tea as a chelating agent of Pb. This research was conducted in two stages. The first stage was to know the best green tea formulation for treatment using Wistar rat Fourty two male Wistar rats were used in this studies. Rats were devided into 7 groups of 6. First group as a negative control. The rest were the treatment groups that were given Pb acetate orally for 66 day. On the 35 th day of studies group II, III, IV and V were given leaf green tea extract at 0 g/kg/bw/day (positive control), 0.75 g/kg/bw/day, 1.5 g/kg/bw/day, 3 g/kg/bw/days respectively. The group VI was given green tea infusion 5 g/kg/bodyweight/days and the group VII was given dimercaprol 3 g/kg/bw/days, as a standard clinical medicine. Parameter recorded were hematological profile that measured by hematology analyzer and blood lead, malondialdehyde, glutathione peroxidase activity, nitric oxide that measured by commercial kits. The different among treatments were analyzed using ANOVA, followed by Duncan to locate the different. The supporting parameters histopathological liver and kidney of rat, was observed on 66 th day, urine Pb levels and body weight of rats was observed on 0 and 66 th day. These results showed that treatment of all doses of green tea extract, green tea infusion and dimercaprol could decrease Pb and MDA level and increase NO level and GPx activity. The groups of rats that treated with green tea solution dose 5 g/kg/bw/day, gave a better histological figure compare with all of rats group. Based on these results, green tea infusion dose 5 g/kg/bw/day is the best treatment. The second stage of studies using a survey method with a cohort design These subject were 30 autorepair workers as cases subject and 30 control subject come from non polluted area (Pamijen village). The genotype individu polymorphisms NOS3 and ALAD gene were analyzed by Polymerase Chain Reaction (PCR)- Restriction Fragment Length Polymorphisms (RFLP) with MBoI restricted enzyme for NOS3, MspI restricted enzyme for ALAD gene. Parameter recorded were hematologic profile, blood lead level, malondialdehyde level, glutathione peroxidase activity and nitric oxide level. Suppporting parameters include systolic and dyastolic blood preassure. Data were analyzed by pair t-test.

Kata Kunci : Teh hijau, Plumbum, polimorfisme, gena NOS3, gena ALAD, glutation peroksidase.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.