Laporkan Masalah

FENOMENA PERUBAHAN IKLIM DALAM TINJAUAN DEEP ECOLOGY ARNE NAESS DAN RELEVANSINYA DENGAN PENANGANAN PERUBAHAN IKLIM

DATU HENDRAWAN, Dr. Sri Soeprapto, MS.

2012 | Tesis | S2 Ilmu Filsafat

Perubahan iklim adalah salah satu masalah lingkungan yang mempunyai dampak sangat luas sehingga dapat disebut sebagai bencana lingkungan hidup global. Perubahan iklim adalah masalah yang disebabkan oleh aktivitas manusia yang cenderung bersifat antroposentris. Konsentrasi gas rumah kaca yang menjaga suhu bumi tetap hangat, telah meningkat hingga level yang sangat tinggi sehingga menyebabkan suhu bumi ikut meningkat. Peningkatan suhu bumi tersebut menimbulkan potensi bahaya untuk semua makhluk hidup di planet ini melalui bencana perubahan iklim. Deep Ecology Naess berusaha merubah cara pandang antroposentrisme dengan menawarkan cara pandang yang ekosentris. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh pemahaman mengenai penyebab fenomena perubahan iklim, menganalisis perubahan iklim menggunakan teori Deep Ecology, serta mengetahui relevansi Deep Ecology terhadap konvensi perubahan iklim dan penanganan perubahan iklim di Indonesia. kesinambunga Penelitian ini merupakan penelitian pustaka dengan sumber utama buku ”Sepuluh Tahun Perjalanan Konvensi Perubahan Iklim” oleh Daniel Murdiyarso dan ”Krisis dan Bencana Lingkungan Hidup Global” oleh Sonny Keraf. Penelitian ini menggunakan metode hermeneutika filosofis sebagai alat untuk menganalisis data yang berhubungan dengan tema yang diangkat. Adapun unsurunsur metodis yang digunakan adalah: deskripsi, n historis, interpretasi, koherensi internal, dan holistika. Cara pandang antroposentrisme yang memandang manusia sebagai pusat alam semesta Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) dan satu-satunya sumber nilai, menjadi penyebab berbagai masalah lingkungan, termasuk perubahan iklim. Permasalahan lingkungan terjadi karena manusia memperlakukan alam secara eksploitatif serta tidak memperhatikan aspek-aspek pendukung kehidupan 2) Teori Deep Ecology Naess yang memberikan banyak perhatian pada masalah lingkungan dan keberlanjutan kehidupan dapat dijadikan salah satu alternatif untuk pandangan dunia untuk memperbaiki relasi manusia dan lingkungannya. Prinsip-prinsip lingkungan yang ditawarkan Naess dapat manjadi dasar untuk mencari solusi yang tepat untuk berbagai masalah lingkungan, termasuk perubahan iklim. 3) Deep Ecology dapat menjadi suatu pegangan dalam upaya penanganan perubahan iklim dalam konvensi perubahan iklim serta pembentukan undang-undang di Indonesia. Kesadaran terhadap cara pandang ekosentrisme dalam teori Deep Ecology akan menjadi dasar yang bagus bagi implementasi kebijakan-kebijakan penanggulangan perubahan iklim. Undang-undang pengelolaan lingkungan di Indonesia akan dapat diimplementasikan dengan baik apabila pemerintah dan masyarakat mempunyai kesadaran mengenai prinsip-prinsip lingkungan Deep Ecology.

Climate change is one of the environmental issues that have an impact so large.it can be referred to as a global environmental disaster. Climate change is a problem caused by human activities, which tend to be anthropocentric. Greenhouse gases that keep the Earth warm has risen to a very high level and makes the temperature of the earth increase every year. Increasing the temperature of the earth poses a potential danger to all living beings on this planet with climate change disaster. Naess’s Deep Ecology trying to change the way anthropocentrism by offering an ecosentrism perspective. The purposes of the research are to get understanding about caused of climate change, to analyze climate change with Deep Ecology Theory, and to find Deep Ecology relevance in climate change convention and climate change handling in Indonesia This research is a library research, with main source book ”Sepuluh Tahun Perjalanan Konvensi Perubahan Iklim” by Daniel Murdiyarso and ”Krisis dan Bencana Lingkungan Hidup Global” by Sonny Keraf.This research using philosophical hermeneutics method as a tool to analyze data related with the subsequent theme. The methodical elements used in this research are: description, historical continuity, interpretations, internal coherence, and holistic. The results achieved in this research are: 1) anthropocentrism perspective which views human beings as the center of the universe and the only source of value caused many environmental problems, including climate change. Environmental problems occur because humans treat nature with exploitative manner and don’t have respect to the life support aspect 2) Naess’s Deep Ecology Theory who gave much attention to environmental issues and sustainable living can be used as an alternative world view to improving human relations with the environment. Naess’s ecological principles may become the basis to finding the right solution fora lot of environmental problems, including climate change. 3) Deep Ecology can used to be a foundation in efforts to address climate change in the climate change convention and the establishment of law in Indonesia. Ecosentrism awareness in Deep Ecology would be a good basis for the implementation of policies addressing climate change. Environment laws in Indonesia will be implemented well if government and civil society have Deep Ecology awareness.

Kata Kunci : Perubahan iklim, Ekosentrisme, Deep Ecology


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.