The Corporate Strategy Formulation of Mirota Corporation Based on Corporate Parenting Framework

R. Victor Dwi Suryanto, Amin Wibowo, SE, MBA, Ph.D.

2013 | Tesis | S2 Magister Manajemen

Bertujuan untuk mendukung kesuksesan strategi diversifikasi, parent company diharapkan memiliki kemampuan meningkatkan hubungan antara setiap unit bisnis yang bertujuan pada pertambahan nilai bagi pemilik saham. Thompson & Strickland & Gamble (2008) menyimpulkan bahwa suatu added value dalam shareholder dapat dicapai dengan melakukan strategi diversifikasi daripada melaksanakan satu standalone bisnis. Proses penambahan nilai dapat dicapai dengan memiliki dua elemen utama, yaitu value creation insight dan distinctive parenting characteristics pada parent company. Penggunaan esensi dari kedua elemen tersebut adalah sebagai guide korporat manajer untuk membangun strategi proses perencanaan yang efektif dan untuk memperluas bisnis dengan masa depan yang baik dengan menambah nilai kepada seluruh entitas dari korporat. Beberapa strategi dalam proses perencanaan diimplementasikan untuk mendorong pelaksanaan pada bisnis level, dimana tidak dalam dieksekusi pada korporat level. Campbell et al, 1995 dalam penelitiannya mengajukan framework yang disebut corporate parenting framework untuk mendukung para manajer dalam merumuskan strategi level korporat. Selain itu, framework ini dibuat untuk menjawab masalah dimana top executive gagal memecahkan dua kritikal masalah yaitu pertama, bisnis apa yang harus dimiliki dan yang membedakan dengan yang dimiliki kompetitor. Kedua, pertanyaannya adalah struktur organisasi apa, proses manajemen apa dan filosofi seperti apa yang akan mendorong superior performance. Framework ini juga memiliki tujuan untuk mengisi kekosongan teori dari konsep core competences (Hamel & Prahalad, 1990) sebagaimana framework tersebut menyediakan konseptual tool yang dibutuhkan untuk corporate level strategy yang efektif. Corporate parenting framework dikembangkan menggunakan pendekatan analisa terstruktur yang terdiri dari empat tahap: mengidentifikasi karateristik dari parent company, mencari parenting opportunities dan critical success factors dari bisnis unit, dan melakukan pemetaan menggunakan parenting fit matrix. Matrix ini akan menjelaskan posisi dari seluruh bisnis unit di dalam portfolio korporat tersebut menjadi lima kategori: heartland business, edge-of-heartland business, ballast business, alien territory business, dan value trap business. Setiap posisi akan memiliki implementasi strategi yang berbeda-beda untuk mengembangkan perfoma dimasa depan. Penetapan setiap posisi dari bisnis unit didalam matrik adalah berdasarkan kecocokan (fit) antara parent’s characteristics dengan parenting opportunities dan record dari setiap ketidakcocokan (misfit) antara parent’s characteristics dengan business opportunities.

With regard to support the success of the diversification strategy policy, the parent company should posses an ability to improve relationship in each unit business that leads to an additional value for its shareholders. Thompson & Strickland& Gamble (2008) conclude that an added value in a shareholder can be achieved by doing diversification strategy rather than performing one stand-alone business. Value creation process can be reached by owning these two basic elements, which are value creation insight and distinctive parenting characteristics in the parent company. The uses of those essentials are guiding the corporate-based managers to build an effective strategy planning process and expand the business with good future prospects creating a value to the whole corporate entity. Several strategies in a planning process are implemented to support the implementation on business level, which cannot be executed in corporate level. Campbell et al, 1995 in his research proposes a framework called corporate parenting framework to support the manager’s problems in order to craft corporate level strategy. Besides that, the framework is built to answer the problem where most of chief executives fail to address two critical problems related to what business should a company own and why aside what competitors have. Secondly, another question is on what organizational structure, management process, and philosophy will foster superior performance from its business. This framework has also a purpose of filling the gap of the core competences concept (Hamel & Prahalad, 1990) as it provides meticulous conceptual tools needed for an effective corporate level strategy. This corporate parenting framework is developed by using a structure analytical approach that consists of four main steps: identifying the parenting characteristics of the parent company, searching the parenting opportunities and critical success factors of its business unit, and mapping using the parenting fit matrix. This matrix will describe the position of entire business units in the corporate portfolio into five main categories: heartland business, edge-of-heartland business, ballast business, alien territory business, and value trap business. Every position will have a different implication strategy to improve the future performance. The determination of the position of each business unit in matrix is based on the rating of the fit between parent’s characteristics with parenting opportunities and the records of any misfit between parent’s characteristics with business opportunities.

Kata Kunci : corporate parenting framework, strategi diversifikasi, parenting fit matrix, strategi tingkat korporat, value creation