Analisis Penentuan Buffer Stock BatubaraStudi Kasus di PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkitan Paiton

Harry Purnomo, Dr. Sony Warsono, MAFIS, Ak.

2013 | Tesis | S2 Magister Manajemen

Penelitian ini ditujukan untuk melakukan analisis terhadap penentuan buffer stock minimum, maksimum, dan penentuan buffer stock aman bagi PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkitan Paiton. Analisis dilakukan untuk mengantisipasi perbedaan round trip days (RTD) antara pemasok/supplier batubara yang satu dengan yang lain, dengan jarak tempuh yang berbeda karena perbedaan lokasi tambang, sementara stock harus selalu tersedia. Apalagi, dalam penentuan persediaan telah ditentukan batas minimum dan maksimum yang harus ada setiap bulan, serta adanya sifat unik dari batubara yang hanya tahan di stockpile selama sekitar 30 hari sebelum terjadi self combustion. Dengan demikian, diperlukan penetapan jumlah buffer stock minimum, maksimum, aman serta mekanisme pemenuhan buffer stock aman. Melalui analisis yang dilakukan atas kebutuhan harian batubara dan RTD bisa dilakukan perhitungan atas buffer stock minimum, maksimum, dan buffer stock aman, serta mekanisme pemenuhan stock aman batubara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buffer stock minimum yang harus dipenuhi agar terjaga kontinuitas operasional unit pembangkitan adalah sebesar 83.875,43 ton per bulan untuk bulan-bulan seluruh pembangkit beroperasi normal, dan 41.937,72 ton per bulan pada bulan saat dilakukan pemeliharaan/overhaul terhadap sebagian unit pembangkit. Sementara itu, buffer stock maksimum batubara di stockpile yaitu sebesar 167.751 ton per bulan, sedangkan pada bulan saat dilakukan pemeliharaan/overhaul terhadap sebagian unit pembangkit sebanyak 83.875,5 ton per bulan. Selanjutnya, buffer stock aman adalah sebesar 125.813,145 ton per bulan, sedangkan pada bulan saat dilakukan pemeliharaan/overhaul terhadap sebagian unit pembangkit sebanyak 62.906,57 ton per bulan.

This study is aimed to conduct an analysis to determine the minimum, maximum, and safety buffer stock of coal for PT Pembangkitan Jawa-Bali, Unit Pembangkitan Paiton. The analysis was established to anticipate the round trip days (RTD) difference between one supplier to another, with different mileage by different coal source location, while the stock should always be available. Moreover, in determining the supply of specified minimum and maximum limits to be there every month, as well as the unique properties of the coal stock yard in which is just hold on for 30 days before going on its self combustion. Thus, the determination of the amount of buffer stock required minimum, maximum, and safe, and safety buffer stock mechanism fulfillment. Through the analysis of the daily requirement of coal and the RTD can be completed the minimum, maximum, and safety buffer stock calculations, and the appropriate mechanism of coal stock fulfillment. The results showed that the minimum buffer stock that must be fulfilled for the continuity of the operation unit is equal to 83.875,43 tons/month, and 41.937,72 tonnes in the month overhaul. Meanwhile, the maximum buffer stock is equal to 167.751 tons/per month, while the total of 83.875,5 tons of time to overhaul the 30-day operation today. Furthermore, the buffer stock is safe for at 125.813,145 tons/per month, whereas at the time of overhaul as much as 62.906,57 tonnes with 30-day period of operating days.

Kata Kunci : Buffer stock maksimum, buffer stock minimum dan buffer stock aman