Laporkan Masalah

PENGARUH VAKSINASI PNEUMONIA TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA PADA JEMAAH HAJI INDONESIA DI ARAB SAUDI

THAFSIN ALFARISI, dr. Ahmad Asmedi, M.Kes, SpS

2012 | Tesis | S2 Kedokteran Klinik/EK

Latar Belakang : Setiap tahun lebih dari 2,5 juta umat muslim dari lebih 160 negara di seluruh dunia melakukan haji ke Arab Saudi, sebanyak 222.930 jemaah haji tersebut barasal dari Indonesia. Laporan penyelenggaraan kesehatan haji di Arab Saudi, bahwa penyakit infeksi saluran pernafasan pada jemaah haji Indonesian sebanyak 150.523 penderita, penyakit influenza sebanyak 53.027 penderita dan pneumonia 10.572 penderita. Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian vaksinasi pneumonia terhadap insiden pneumonia pada jemaah haji Indonesia di Arab Saudi. Metode : Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan Kuasi Eksperimental Study, yaitu dengan mengelompokkan sampel berdasarkan kelompok yang di vaksinasi dan tidak di vaksin pneumonia untuk membandingkan kejadian pneumonia pada kedua kelompok tersebut. Populasi adalah jemaah haji Indonesia sebanyak 400 sampel, 200 sampel di vaksin pneumonia dan 200 sampel tidak di vaksin pneumonia, sesuai dengan kriteria eksklusi dan inklusi. Risk relative dihitung dengan Chi Square test, dilakukan analisis univariat, bivariat dan multivariat yang dilanjutkan dengan regresi logistik untuk menentukan faktor yang paling berperan dalam kejadian pneumonia. Hasil : Hasil uji Kappa diagnosis klinis pneumonia didapatkan nilai koefisien kappa sebesar 0,831 dan p value nya sebesar <0,001, hasil ini berarti p value < alpha, sehingga hasil uji kappa adalah signifikan/bermakna. Distribusi frekuensi jamaah haji yang tidak divaksin dan tidak menderita pneumonia adalah sebanyak 136 jamaah (68,0%), dan jamaah haji yang menderita pneumonia sebanyak 64 jamaah (32,0%). Sedangkan jamaah haji yang divaksinasi dan tidak terjadi pneumonia adalah sebanyak 193 jamaah haji (96,5%), dan jamaah haji yang menderita pneumonia sebanyak 7 jamaah haji (3,5%). Analisis bivariat dengan chi-square didapatkan bahwa jamaah haji yang tidak divaksin mempunyai risiko terjadinya pneumonia sebesar 9 kali dibandingkan dengan jamaah haji yang divaksin (RR 9,143; 95% CI 4,296-19,457; p 0,001). Variabel bebas yang bermakna secara statistik adalah umur (RR 3,763; 95% CI 2,540-5,557; p 0,001), kebiasaan merokok (RR 3,514;95%CI 2,273-5,432; p 0,001) dan penyakit penyerta (RR 2,708;95%CI 1,678-4,369). Analisis multivariat menunjukkan vaksinasi pneumonia dan umur ≥ 60 tahun berhubungan bermakna dengan kejadian pneumonia (RR 3,993;IK 0,970-5,946 dan RR 1,780;IK 0,870-4,844). Kebiasaan merokok dan penyakit penyerta tidak berhubungan bermakna terhadap kejadian pneumonia. Simpulan : Vaksinasi pneumonia mengurangi kejadian pneumonia secara signifikan. Umur ≥ 60 tahun merupakan faktor risiko demografis yang paling signifikan mempengaruhi terjadinya pneumonia. Secara analisis multivariate kejadian pneumonia lebih banyak terjadi pada jemaah haji yang tidak divaksinasi dengan resiko relative 4 kali.

Background: Each year more than 2.5 million Muslims from over 160 countries around the world undertake the pilgrimage to Saudi Arabia, as much as 222 930 pilgrims is from Indonesia The reports of the pilgrims health management in Saudi Arabia, is that the respiratory tract infections to the Indonesian pilgrims as much as 150.523 patients, patients with influenza as much as 53. 027 patients and 10 572 patients with pneumonia. Objective: Understanding effect of the pneumonia vaccination administration againts the pneumonia incidence in the Indonesian pilgrims in Saudi Arabia. Methods: The research design uses the Quasi Exsperimental Study design, that is by grouping the samples based on the vaccinated group and not pneumonia vaccinated to compare the pneumonia incidence in both groups. Population is as much as 400 samples 200 samples are pneumonia vaccinated and 200 samples are not pneumonia vaccinated in accordance with exclusion and inclusion criteria. The relative risk was counted by Chi Square test, an univariate, bivariate and multivariate analysis is done and continued with the logistic regression to determine the most dominant factors to the pneumonia incidence. Results: The Kappa test result of the pneumonia clinical diagnosis obtained the kappa coefficient value 0, 831 and p value <0.00 1, this mean p value

Kata Kunci : vaksin pneumonia, kejadian pneumonia, jemaah haji Indonesia, Arab Saudi.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.