HUBUNGAN DERAJAT KEPARAHAN PPOK DENGAN MUSCLE WASTING PADA PASIEN PPOK

Nuraini, Dr. Sumardi, SpPD-KP.,

2012 | Tesis | S2 Kedokteran Klinik/EK

Latar Belakang: Muscle wasting pada PPOK terjadi akibat kurangnya asupan gizi dan tingginya tingkat pengeluaran energi. PPOK menyebabkan proteolisis yang pada akhirnya mengakibatkan muscle wasting. Tujuan: Untuk menganalisis hubungan antara derajat keparahan PPOK dengan muscle wasting pada penderita PPOK. Metodologi: Populasi target yaitu penderita PPOK. Kriteria yang ditentukan dalam pemilihan sampel adalah, 1) pasien berusia 40 – 65 tahun; 2) memiliki riwayat merokok; 3) tidak terdapat morbiditas penyakit kronis; 4) bersedia mengikuti penelitian; 5) tingkat FEV1 berkisar 30% sampai 79,9%; 6) bukan atlet, bukan tukang becak, atau bukan kuli. Variabel bebas pada penelitian ini adalah derajat keparahan PPOK yang diukur menggunakan FEV1 dengan variabel terikat adalah muscle wasting yang diukur menggunakan LILA, IMT dan 6MWD. Uji t dan chi-square digunakan untuk menganalisis perbedaan dan distribusi FEV1 menurut karakteristik penderita PPOK. Analisis korelasi dan regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh FEV1 pada muscle wasting. Penelitian melibatkan 106 sampel. Hasil: FEV1 berkorelasi dengan IMT (r 0,374). FEV1 berkorelasi signifikan dengan LILA (r 0,367). FEV1 berkorelasi dengan jarak tempuh jalan 6 menit (r 0,371). Hasil analisis regresi menunjukkan FEV1 dan riwayat merokok berpengaruh pada IMT dengan R2 0,191. FEV1 dan riwayat merokok berpengaruh pada LILA dengan R2 0,178. FEV1 dan jenis kelamin berpengaruh pada jarak tempuh jalan 6 menit dengan R2 0,183.

Backgrounds: Muscle wasting in COPD was occure because the less of nutrient intake and the high of energy released level. COPD causes proteolysis that ultimately lead to muscle wasting. Objectives: To analyze the relationship between the degree of severity of COPD with muscle wasting in patients with COPD. Methodology: the target population was were patients with COPD. Selection criteria specified in the sample were, 1) patients aged 40-65 years, 2) have a history of smoking, 3) there is no chronic disease morbidity, 4) be willing to follow the research; 5) FEV1 level range 30% to 79.9%, 6) not an athlete, not a pedicab drivers, or not a porters. The independent variable in this study was the FEV1 and dependent variable was muscle wasting which was measured by LILA, BMI and 6MWD. T test and chi-square test were performed to analyze differences in and the distribution of characteristics of patients with COPD according to FEV1. Correlation analysis and multiple linear regression were performed to determine the relationship and influence of FEV1 in muscle wasting. The study involved 106 samples. Results: FEV1 was correlated with BMI (r 0.374). FEV1 was correlated with LILA (r 0.367). FEV1 was correlated with 6-minute walking distance (r 0.371). The results of regression analysis was showed effect FEV1 and smoking history on BMI with R2 0.191. FEV1 and smoking history were influenced on upper arm circumference (UAC) with R2 0.178. FEV1 and gender were influenced on 6- minute walking distances with R2 0.183. Conclusions: There is a relationship between the degree of severity of COPD (by measurement muscle wasting in body mass index, upper arm circumference and 6-minute walking distance).

Kata Kunci : muscle wasting, FEV1, PPOK