Laporkan Masalah

DAMAR WULAN SUNTINGAN TEKS, TERJEMAHAN DAN ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA

siswanto, Dr. KunZachrun Istanti, S.U.

2012 | Tesis | S2 Sastra

Tesis yang berjudul “Damar Wulan: Suntingan Teks, Terjemahan dan Analisis Sosiologi Sastra” ini didasarkan atas asumsi bahwa naskah lama merupakan memori kolektif masyarakat yang menyimpan ide, nilai, pemikiran, dan manifestasi refleksi sosio-kulturalnya. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan suntingan teks dan terjemahan dalam bahasa Indonesia supaya para pembaca lebih mudah memahaminya, khususnya masyarakat Madura yang kurang mampu untuk membaca serta memahami huruf dan bahasa Jawa. Selain suntingan teks penelitian ini menerapkan analisis sosiologi sastra terhadap teks Damar Wulan. Guna mencapai tujuan tersebut, metode filologis dan metode sosiologi sastra dipakai dalam penelitian ini. Penelitian ini merupakan kajian filologi dengan objek kajian Damar Wulan koleksi Museum Kabupaten Pamekasan-Madura dengan kode naskah AH.1. Adapun aspek penelitian meliputi: inventarisasi naskah, suntingan dan terjemahan teks, serta analisis sosiologi sastra dengan menggunakan konsepnya Swingewood. Hasil penelitian yang diperoleh meliputi dua hal yaitu, pertama, suntingan teks dan terjemahan Damar Wulan. Adapun jumlah teks terbaca yaitu 237 halaman, di mana pada bagian awal menceritakan asal usul tokoh Damar Wulan sampai perjalanan pengabdiannya kepada Kerajaan Majapahit. Bagian tengah menceritakan akar permasalahan terjadinya pemberontakan Adipati Blambangan (Menakjinggo) sampai gugurnya Ranggalawe dan Menakjinggo di tangan Damar Wulan. Sedangkan pada bagian akhir, menceritakan pulangnya Damar Wulan dan berkumpul dengan istrinya, yaitu Anjasmara. Secara garis besar teks Damar Wulan menceritakan konflik antara Adipati Belambangan (Menakjinggo) dengan Ratu Majapahit (Kencana Wungu). Teks ini di tulis pada hari Kamis tanggal 28 Jumadil Lahir yang tahunnya diperkirakan sekitar akhir abad ke-18. Hal ini didasarkan pada kondisi kertasnya yang berupa HVS bergaris. Teks Damar Wulan berbentuk tembang yang terdiri dari tembang Mijil (3 Pupuh), Durma (7 Pupuh), Pangkur (9 Pupuh), Dhangdhanggula (4 Pupuh), Sinom (8 Pupuh), Kinanthi (1 Pupuh), dan Asmaradana (4 Pupuh). Kedua, analisis secara sosiologi sastra, penulis teks Damar Wulan merespon dan mengkreasikan konteks sosial seputar peristiwa penting dalam sejarah Majapahit, kemudian penulis juga memberikan pandangan atau sikap sosialkulturalnya terhadap fenomena yang diresponnya ke dalam teks Damar Wulan. Misalnya, pemberontakan Ranggalawe, Perang Sadeng dan perang Paregreg. Narasi teks tersebut mengikuti pakem Majapahit, meskipun beberapa di antaranya ditemukan ketidaksamaan. Dalam narasi pakem Majapahit, disebutkan bahwa akhirnya tokoh Damarwulan menikah dengan Ratu Kencana Wungu dan menjadi Raja Majapahit. Sementara dalam teks tersebut diceritakan bahwa tokoh Damarwulan kembali pulang untuk berkumpul dengan istri yang sangat dicintainya, yaitu Anjasmara.

Thesis entitled \"Damar Wulan: Edit Text, Translation and Analysis Sociology of Literature\" is based on the assumption that the old script is the collective memory of those whom keep the ideas, values, thoughts and reflections of socio-cultural manifestations. This study is aimed to present the text edition and translation in Indonesian language so that the reader is easier to understand, especially the Madurese who are less able to read and understand the letter and the Java language. In addition to text edits, do the research literature in sociology text analysis Damar Wulan. To achieve these objectives, methods of philological and literary sociology methods is used in this study. This study is a study of philology with the study object Damar Wulan Museum collection Pamekasan-Madura with AH.1. The aspect of the study includes an inventory of the manuscript of edited and translated text, as well as the sociological analysis of literature by using the concept of Swingewood. The results obtained in the form covers two things, first, edit the text and translation Damar Wulan. The number of unreadable text is 237 pages, where at the beginning tells the origin of Damar Wulan’s devotion to the kingdom of Majapahit. The middle section tells The Duke of Roots uprising problems Blambangan (Menakjinggo), until the death of Menakjinggo Ranggalawe and in the hands of Damar Wulan. While in the end, telling the return of Damar Wulan with his wife, the Anjasmara. Broadly speaking, the text tells Damar Wulan conflict between Duke Belambangan (Menakjinggo) with Queen of Majapahit (Kencana Wungu). These text was written on Thursday, 28 Jumadil Lahir, estimated at around the end of the 18th century. It's based on conditions in form of HVS striped paper. Text Damar Wulan song form consisted of songs Mijil (3 Pupuh), Durma (7 Pupuh), Pangkur (9 Pupuh), Dhangdhanggula (4 Pupuh), Sinom (8 Pupuh), Kinanthi (1 Pupuh), dan Asmaradana (4 Pupuh). Second, analysis of the sociology of literature, the author responds and creates Damar Wulan to the social context surrounding important events in the history of Majapahit, later authors also give their views or attitudes of the socialcultural phenomenon in the text Damar Wulan. For example, Ranggalawe rebellion, war Sadeng-Paregreg. The nature of the narrative follows the grip of Majapahit, though there some unlikeness in some of them. In the narrative grip in Majapahit, noted that the figures eventually married the Queen's Golden Damarwulan Wungu and become King of Majapahit, while the other text told that Damar Wulan back home to be with his beloved wife, the Anjasmara.

Kata Kunci : Damar Wulan,Suntingan Teks dan Terjemahan, Sosiologi Sastra, Peristiwa Sejarah


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.