Laporkan Masalah

SUBJEKTIVITAS PRAMOEDYA ANANTA TOER DENGAN NOVEL PERBURUAN: PENDEKATAN PSIKOANALISIS-HISTORIS SLAVOJ ŽIŽEK

RAMAYDA AKMAL, Prof. Dr. Faruk, S.U,

2012 | Tesis | S2 Sastra

Penelitian ini menguraikan subjektivitas Pramoedya Ananta Toer dalam tindakannya menulis novel Perburuan. Tindakan itu bertujuan untuk membangun jarak dan melepaskan diri dari jerat Yang Simbolik. Penelitian dalam perspektif ini perlu dilakukan sebab beberapa penelitian terhadap Pram sebelumnya selalu melihat diri dan karyanya sebagai representasi dimensi simbolik tanpa memperhatikan faktafakta bahwa Pram juga menunjukkan penolakan frontal terhadap Yang Simbolik itu. Penelitian ini menggunakan konsep subjektivitas yang dirumuskan oleh Slavoj Zizek, di mana subjek selalu terdiri atas komponen Yang Riil, Yang Imajiner dan Yang Simbolik. Penolakan terhadap Yang Simbolik dilakukan ketika muncul kekurangan (lack) akibat Yang Simbolik berupaya untuk terus mentotalisasi. Kesadaran bahwa ada yang kurang membuat subjek terus berjalan meninggalkan Yang Simbolik menuju Yang Riil dan menjadi subjek yang otentik. Dalam perspektif inilah tindakan Pram menulis novel Perburuan akan dicermati. Untuk mengetahui berbagai dimensi simbolik yang ada dalam novel Perburuan dan bagaimana Pram menyikapinya, peneliti menggunakan metode analisis sudut pandang Tzetan Todorov. Pergerakan sudut pandang Pram sebagai narator di dalam cerita, hubungannya dengan tokoh lain, keterlibatan dan sikap-sikapnya terhadap peristiwa-peristiwa tertentu menjadi indikasi subjektivitas Pram secara menyeluruh. Apa yang ada di dalam novel Perburuan dan sikap Pram sebagai narator di dalamnya kemudian ditarik keluar dan dilihat kemungkinan homologi struktural dan kulturalnya dengan konteks historis Pram kala itu. Apa yang dapat dilihat di dalam cerita serta apa yang terjadi terhadap novel itu secara keseluruhan menjadi satu kesatuan tindakan yang dapat menunjukkan karakter subjektivitas Pram. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa subjektivitas Pram ketika melakukan tindakan penulisan novel Perburuan menunjukkan karakteristik yang dapat dikatakan radikal terhadap beberapa dimensi simbolik yang dominan di sekelilingnya. Dimensidimensi tersebut antara lain, dimensi familialisme, feodalisme, nasionalisme dan humanisme. Karakter radikal juga tampak dari keseluruhan proses penciptaan novel Perburuan, mulai dari aspek waktu dan tempat penciptaan, homologi cerita novel dengan kehidupan Pram, serta tema-tema yang muncul di dalamnya. Tindakantindakan radikal emansipatif tersebut memunculkan perubahan Yang Simbolik di sekitar Pram sekaligus dalam momen bersamaan menarik subjektivitas Pram kembali kepada Yang Simbolik.

This research explains about Pramoedya Ananta Toer’s subjectivity in his action in writing Perburuan. That action aims to construct a distance and to escape from The Symbolic. A research in this perspective needs to be conducted because the previous research on Pram’s works always defined himself and his works as the portrayal of symbolic dimension without observing the facts that Pram always showed a radical rejection towards The Symbolic. This research uses the concept of subjectivity proposed by Slavoj Zizek, in which the subject always stands above The Real, The Imaginer, and The Symbolic component. The rejection to The Symbolic conducted when the lack of something comes up due to the attempt of The Symbolic to keep dominating. The consciousness that there is a lack of thing makes the subject keeps going to leave The Symbolic to The Real and becomes the authentic subject. Within this perspective, Pram’s actions in writing the novel Perburuan will be observed To define some symbolic dimensions used in Perburuan and how Pram saw it, the researcher uses Tzetan Todorov’s point of view analysis method. The movement of Pram’s perspective as a narrator in the story, the relationship to others characters, his involvement and his attitudes towards certain events become the indication of Pram’s subjectivity thoroughly. Everything which is inside the novel Perburuan and Pram’s attitude as a narrator in the story is shown and observed the possibility of the structural and cultural homological with Pram’s historical context at that time. Public acceptance of the novel Perburuan is also regarded as a moment in which the subject is thrown back to The Symbolic. The result of this research shows that Pramoedya Ananta Toer’s Subjectivity in conducting the action in writing the novel Perburuan indicates the characteristic which considered radical to some of symbolic dimensions which are so dominant in its surrounding. Those dimensions are familialism, dimension, feudalism, nationalism and humanism. The radical character is also shown from the whole process of creating Perburuan, ranging from the aspect of time and place of creation, the homology between the story of the novel with Pram’s personal life, as well as the themes which emerge in it. Those radical emancipative actions make the changing of The Symbolic in Pram’s surrounding and together with the moment pull back Pram’s subjectivity toward The Symbolic.

Kata Kunci : Subjektivitas, Pramoedya Ananta Toer, Perburuan, Tindakan, Yang Simbolik.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.