PERANCANGAN JARINGAN NIRKABLE UNTUK INFRASTRUKTUR MONITORING DEFORMASI BENDUNGAN SERMO
Addin Suwastono, ST., Ir. Bambang Sutopo, M.Phil.
2012 | Tesis | S2 Teknik ElektroPenggunaan jaringan area lokal nirkabel dan internet sangat diperlukan untuk mendukung sistem monitoring deformasi bendungan berbasis GNSS-CORS di Waduk Sermo, karena posisi stasiun GNSS di Sermo yang digunakan sebagai titik referensi deformasi membutuhkan pembaharuan informasi posisi dari stasiun CORS yang lain disekitarnya melalui internet secara terus menerus. Permasalahan yang muncul adalah penerapan jaringan nirkabel tersebut perlu dirancang agar peralatan komunikasi nirkabel yang dipasang dapat memenuhi kebutuhan bandwidth yang diperlukan oleh sistem monitoring, memenuhi fungsi yang ditetapkan pemangku kepentingan dan pengoperasiannya tidak melanggar regulasi penggunaan frekuensi di Indonesia. Penelitian yang dilakukan adalah melakukan studi kebutuhan bandwidth sistem monitoring deformasi bendungan yang dipasang, merancang topologi jaringan nirkabel yang memenuhi persyaratan, dan menerapkan EIRP link jaringan nirkabel yang memenuhi regulasi yang ditentukan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Jaringan area lokal nirkabel digunakan untuk menghubungkan area Sermo, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, dan Kantor Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak. Implementasi rancangan dan pengujian menggunakan peralatan nirkabel pita lebar dengan frekuensi bebas 2,4 GHz (Motorola PTP 100) dan 5,8 GHz (Motorola PTMP 5750AP/5760SM dan Motorola PTP 58300) menghasilkan bandwidth 2,22 Mbps jauh lebih besar dari yang diperlukan yaitu minimum 128,7 kbps dan round trip delay rerata 19,2 ms. Data perarahan antena yang dihasikan dapat digunakan sebagai acuan perawatan peralatan komunikasi nirkabel.
The use of wireless local area networks and internet are very important to support Sermo’s GNSS-CORS Dam Deformation Monitoring System, because Sermo’s GNSS station position which is used as a reference point requires countinuous update via internet from other CORS stations neighborhood. The most important thing in implementing wireless network is the wireless network planning in order to avoid the problems in field. The problem is, that wireless local area network design should meet all the requirement needed such as the bandwidth needed, the function that the stakeholder met, and the operation of that wireless local area network should not break the frequency usage regulation in Indonesia. This reseach was conducted to study the bandwidth needs of Sermo’s dam deformation monitoring system, to design wireless network topology that meets the system requirements, and calculating EIRP of all wireless network link in the system that meet the regulations of the Ministry of Communications and Information Republik of Indonesia. Wireless local area networks was built to connect Sermo, Faculty of Engineering Universitas Gadjah Mada and Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak’s office. Design implementation and testing of broadband wireless equipment at unlicence frequency of 2.4 GHz (Motorola PTP 100) and 5.8 GHz (Motorola Motorola PTP and PTMP 5750AP/5760SM 58 300) resulted in 2.22 Mbps bandwidth that is much greater than that required, 128.7 kbps, and the average round trip delay of 19.2 ms. Antenna alignment information can be used as a reference for wireless communications equipment maintenance.
Kata Kunci : nirkabel, monitoring deformasi bendungan, perarahan antena, EIRP