KEJATUHAN PEMERINTAHAN BEN ALI MELALUI PERGOLAKAN POLITIK RAKYAT TUNISIA
Widya Rani Hapsari, Dr. Siti Muti’ah Setiawati, M.A.
2012 | Tesis | S2 Ilmu Politik/Hubungan InternasionalPenelitian ini fokus pada pergolakan politik rakyat Tunisia yang terjadi awal 2011 dan menjadi pelopor dari fenomena Arab Spring di kawasan Afrika Utara dan Timur Tengah. Pergolakan politik rakyat Tunisia menggunakan metode terobosan baru untuk menjatuhkan kediktatoran Ben Ali yang berkuasa selama 23 tahun. Revolusi anti diktator pertama itu kemudian diikuti oleh beberapa negara Arab seperti Libya, Mesir, dan Yaman yang berakhir dengan kejatuhan kediktatorannya. Pergolakan politik di Tunisia dipicu oleh peristiwa pembakaran seorang pemuda terpelajar pengangguran bernama Mohamed Bouazizi karena perlakuan tidak manusiawi yang ia terima dari polisi. Kisah Bouazizi kemudia disebarluaskan ke dunia internasional oleh para pemuda Tunisia melalui media online seperti Facebook. Twitter, dan blog. Metode ini efektif untuk menggalang masa untuk bersatu dan melakukan protes terhadap pemerintah. Penemuan dari penelitian ini adalah kediktatoran dapat kehilangan legitimasinya apabila diktator gagal untuk memenuhi tiga aspek: authority, identity, dan equality. Juga, para diktator cenderung untuk memperkaya diri sendiri dengan memiskin rakyat untuk menjaga kelangsungan rezimnya. Di bawah Ben Ali, HAM dilanggar, angka-angka faktual dimanipulasi, dan korupsi tumbuh dalam rezim. Melalui kekuatan rakyat dan bantuan media, para diktator dapat dijatuhkan.
This research is concern with political upheaval by Tunisian people which happened in early 2011 and became a pioneer of Arab Spring phenomenon in North Africa and Middle East regions. Tunisian political upheaval used breakthrough methods to overthrow Ben Ali’s 23 years dictatorship. The first-ever revolution against a dictator then followed by some Arab countries such as Libya, Egypt, and Yaman that resulted dictatorships overthrown. Political upheaval in Tunisia was triggered by self-immolation of a young, educated and unemployed man named Mohamed Bouazizi because he was inhumanly treated by the local authorities. His story then wide spread internationally by Tunisian youth via online media such as Facebook, Twitter, and blogs. This method was effective for gaining masses to come together and protest against the government. The finding of this research is that dictatorship may lose its legitimacy if the dictator failed to cover three aspects: authority, identity, and equality. Also, dictators are often enrich themselves by impoverishing their people to keep the regime last long. Under Ben Ali, human rights are violated, factual numbers are manipulated, and corruptions are grown within the regime. By people power and the help of the media, they can be overthrown.
Kata Kunci : Arab Spring, Legitimasi, Kediktatoran.