Laporkan Masalah

KULINER DAN KONSTRUKSI IDENTITAS KELOKALAN Studi Kasus Tentang Pempek Bagi “Wong Kito” di Kota Palembang

SUMARNI BAYU ANITA, Dr. Budiawan

2012 | Tesis | S2 Kajian Budaya dan Media

Penelitian ini menganalisis kuliner dan konstruksi identitas kelokalan di Kota Palembang dengan mengambil studi kasus tentang pempek bagi orang Palembang yang juga terkenal dengan sebutan “Wong Kito”. Kaitan antara kuliner dan konstruksi identitas kelokalan ini diteliti berdasarkan teori identitas Kathryn Woodward, teori identitas yang fokus terhadap makanan Claude Lévi-Strauss, dan teori Mary Douglas mengenai penciptaan ‘orang dalam’ dan ‘orang luar’ serta konstruksinya dalam struktur sosial. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pempek seperti apa yang bagi “Wong Kito” pantas dijadikan sebagai ikon kuliner Kota Palembang. Obyek penelitian tesis ini adalah para “Wong Kito” yang terdiri dari berbagai kalangan dan profesi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan asumsi-asumsi pandangan-dunia filosofisnya adalah konstruktivisme, strategi penelitian yang berhubungan dengan asumsi-asumsi tersebut adalah etnografi, dan metode-metode atau prosedur-prosedur spesifik yang dapat menerjemahkan strategi tersebut ke dalam praktik nyatanya adalah wawancara dan observasi. Dari analisis ini, diperoleh hasil temuan penelitian bahwa konstruksi identitas “Wong Kito” terhadap pempek sebagai ikon kuliner Kota Palembang terbangun secara spesifik melalui sejarah keberadaan Wong Kito itu sendiri dengan Kota Palembangnya, perilaku atau kebiasaan sosial mereka dalam kehidupan sehari-hari terutama pada aspek kuliner, dan perkembangan timbal-balik yang saling mengikat antara Wong Kito dengan makanan kebanggaan mereka: pempek. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan, dengan melihat pempek yang diproduksi, didistribusi, dan dikonsumsi oleh Wong Kito di Palembang dapat dikatakan bahwa pempek memiliki peran ganda sebagai produk budaya dan produk pasar bagi orang Palembang. Adapun kontestasi kuasa terhadap pempek sebagai ikon Palembang muncul di kalangan Wong Kito sendiri karena tiga hal, yakni (1) si pembuat atau penjual pempeknya; (2) bahan-bahan untuk membuat pempek dan cukonya; dan (3) cara pengolahan pempek dan cukonya.

This research analyze culinary and the construction of local identity for Palembang people whose also known as “Wong Kito” related with pempek. Theories used in this research are Kathryn Woodward's Identity Theory, Claude Levi-Strauss's Identity Theory which focuses on food/culinary and Mary Douglas theory about the creation of inside people and outside people and its construction on social structure. The aim of this research is to investigate what kind of Pempek is apropriate to be used as a culinary icon for Palembang City from the point of view of “Wong Kito”. Research object of this thesis is the “Wong Kito” with various background and profession. This research used qualitatif approach with the asumption from philosophy perspective is constructivisme and using the strategy of ethnographic. Moreover, in order to translate that strategy into the real practice, the author used interview and observation as a method. From the analysis it is found that the construction of identity of “Wong Kito” in correlation with pempek as the culinary icon of Palembang City is constructed specifically through the history of the existance of “Wong Kito” itself in Palembang City, their behavior and social habit in daily life especially from culinary aspect and reciprocal development which is binding each other between “Wong Kito” and pempek. It is also found that pempek produced by, distributed by and consumed by “Wong Kito” has a double role as a cultural product and a market product for Palembang people. Moreover, the dispute of authority concerning pempek as an icon for Palembang City emerges because of three things, namely (1) manufacturer and seller of pempek; (2) ingredients of pempek and cuko; and (3) the processing of pempek and cuko.

Kata Kunci : Kuliner, Konstruksi Identitas Kelokalan, Pempek Palembang, Wong Kito


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.