PENGGUNAAN HABITAT OLEH REKREKAN (Presbytis fredericae) DI LERENG GUNUNG SLAMET JAWA TENGAH

Abdi Fithria, S.Hut.,MP., Prof. Dr. Ir. H. M. Na’iem Maqimuddin, M. Sc.

2012 | Disertasi | S3 Ilmu Kehutanan

Rekrekan (Presbytis fredericae) termasuk dalam kategori jenis satwa langka di dunia yang hanya hidup di wilayah hutan Gunung Slamet khususnya dan hutan pegunungan lainnya di Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik habitatnya; mengetahui pola pergerakan dan pola perilakunya dalam penggunaan habitat; mengetahui jenis-jenis parasit yang dapat menyerangnya; dan menyusun model penggunaan ruang berdasarkan kesesuaian habitatnya. Penggunaan habitat oleh Rekrekan di Gunung Slamet yaitu pada hutan primer, ketinggian habitat >600 mdpl, lereng arah selatan dengan kemiringan lereng 3 - 47 o , pada suhu udara 17-21 0 C, kelembaban udara 82-84 %, dengan curah hujan 3029 – 3671 mm/th, jarak dengan tubuh air 0 - 299 m, . ditemukan sangat jauh dari jalan, dan aktivitas manusia (> 1000 m), Komponen habitat yang mempunyai kecenderungan mempengaruhi keberadaan dan kehadiran Rekrekan adalah tipe penutupan lahan dengan nilai R 2 = 0,5266. Sistem sosial Rekrekan cenderung pada sistem selir (harem). Ada siklus tertentu dalam penggunaan habitat yang dipengaruhi oleh waktu dan musim ketersediaan pakan. Aktivitas hariannya dikendalikan melalui aktivitas vokalisasi oleh pemimpin kelompok yang merupakan pejantan dewasa. Periode makan pertama dimulai di pagi hari disertai dengan membuang feses. Setelah pukul 6.30, hampir 80 % anggota kelompok menyebar di sekitar pohon tidur dengan jarak 50-100 meter. Periode makan II dilakukan di tajuk bagian atas dengan ketinggian 18-33 meter, yang dilakukan sambil istirahat menjelang siang hari, sekitar pukul 11.15 WIB. Setelah matahari agak panas, mereka turun ke tajuk bagian bawah mencari naungan untuk istirahat. Aktivitas makan dilanjutkan pada pukul 14.00 WIB, sambil melakukan pergerakan, dan kembali kembali ke pohon tidur setelah sore tiba. Istirahat di siang hari dilakukan antara pukul 13.00-14.00 WIB. Istirahat malam dilakukan dengan cara menekuk kedua lutut ke dada dan tengkurap pada pohon tidur dengan tajuk yang rapat dan memiliki percabangan horizontal. Rekrekan memiliki perilaku sosial intraspesies di dalam dan dengan kelompok lainnya. Pergerakannya memiliki pola tertentu yang teratur dan bervariasi setiap hari, dan pohon tidurnya akan berbeda pada hari yang berbeda. Homerangenya berkisar antara 16,26 – 54,42 ha dan sangat tergantung dari pohon tidurnya. Vokalisasi di pagi hari di mulai pada pukul 05.20 - 07.00 WIB, berupa suara yang berbunyi ―rek‖ sebanyak 6 — 8 kali berentetan selama ± 3 detik. Vokalisasi bila ada bahaya atau insidentil berupa suara yang berbunyi ―rek‖ sebanyak 20 nada dengan frekuensi dan modulasi tinggi dengan kisaran waktu 2 — 5 detik disertai kegaduhan. Keanekaragaman vegetasi daerah homerange maupun di luar homerange Rekrekan tergolong tinggi. Indeks keanekaragaman hayatinya (H’) berkisar dari 2,13 sampai dengan 4,15. Di Gunung Slamet Rekrekan memakan 92 spesies tumbuhan (40 famili), terdiri dari 81,65 % pucuk daun muda, 2,79 % daun tua, 6,70 % buah, 3,73 % bunga, 4,83 % biji, dan 0,29 % cendawan. Ditemukan 3 jenis cacing (parasit) yang menginfeksi Rekrekan, yaitu: Trichuris sp., Oesophagostomum sp., dan Strongyloides sp.

Rekrekan (Presbytis fredericae) was categorized as one of rare animals in the world who only lived at the Mount Slamet region in particular and some other mountain forests in Central Java in general. This research was aimed to identify the characteristics of Rekrekan’s habitats; find out the movement and behavior patterns of Rekrekan in the use of the habitats; find out the types of parasites harmful to Rekrekan; and construct a model of the use of space based on the appropriateness of the habitats. The use of habitats by Rekrekan at Mount Slamet was at the primary forest, with the altitude of >600 mdpl, southern slope with the declivity degree of 3 – 47 o , at the temperature of 17-21 0 C, humidity of 82-84 %, and the rainfall index of 3029- 3671 mm/th, the distance to the water source 0 – 299 m, found very far from the road and human activities (>1000 m). The component of habitat which tended to influence the existence and the presence of Rekrekan was the type of land covering with the score of R 2 = 0,5266. The social system of Rekrekan tended to be a harem system. There was a certain cycle in the use of their habitat influenced by time and seasons of available feeding. Their daily activities were controlled through the activity of vocalization by the group leader, an adult male. The first eating period started in the morning and it was continued by the activity of excreting feces. After 6.30, almost 80% of the group members spread around the sleeping tree within the range of 50-100 meters. The second eating period was carried out at the top of the tree crown at the height of 18- 33 meters, during their resting activity before noon, around 11.15 WIB. When the sunshine got hotter, they climbed down to the lower tree crown to take shelter and get rest. Rekrekan continued their eating activity at 14.00 WIB, when they made moving activity, and after that they returned to the sleeping tree in the afternoon. Afternoon rest was done around 13.00-14.00 WIB. Nighttime resting activity was performed by folding both knees at the chest, and lying flat on the stomach at a sleeping tree that had dense tree crown and horizontal branches. Rekrekan had an intraspecies social behavior within a group and with other groups. Their movement had a certain regular pattern and varied each day, while the sleeping trees also varied at different days. The homerange of Rekrekan (Prebytis fredericae) varied from 16,26 – 54,42 ha and depended a lot on the sleeping trees. The vocalization in the morning started around 05.20 - 07.00 WIB, as they produced sound ―rek‖ about 6 – 8 times one after the other for ± 3 seconds. Vocalization for danger alert or other incidental sound consisted of the sound ―rek‖ in about 20 tones with high frequency and modulation within a 2-5 seconds period accompanied with noisy ambience. The biodiversity inside and outside homerange of the Rekrekan was generally high. The biodiversity index (H’) varied from 2,13 to 4.15. At Mount Slamet, Rekrekan ate 92 species of plants (41 families), consisted of 81,65 % leaflets, 2,79 % older leaves, 6,70 % fruits, 3,73 % flowers, 4,83 % seeds, and 0,29 % fungi. There were three types of worms that infected Rekrekan, i.e: Trichuris sp., Oesophagostomum sp., and Strongyloides sp.

Kata Kunci : Penggunaan habitat, Rekrekan (Presbytis fredericae), pola perilaku harian, homerange, sumber pakan, parasit.