MITOS JOKO TOLÈ DALAM BABAD SUMENEP : ANALISIS STRUKTURALISME CLAUDE LÉVI-STRAUSS

Dewi Angelina, S.S, Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa Putra, M.A.M.Phil

2012 | Tesis | S2 Sastra

Mitos Joko Tolè yang menjadi bahan kajian ini diambil dalam teks Babad Sumenep. Keseluruhan cerita pada Babad Sumenep merupakan mitos dari Madura. Mitos Joko Tolè merupakan karya yang diciptakan secara sadar (conscious) oleh masyarakat Madura, tetapi memuat unsur-unsur unconscious yang memungkinkan untuk dimaknai. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data primer yang didapatkan melalui pembacaan mitos Joko Tolè yang telah ada, kemudian dilanjutkan dengan mengambil kutipan-kutipan teks penceritaan dalam mitos. Data sekunder diperoleh melalui kajian pustaka mengenai budaya Madura yang memiliki relevansi dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini berusaha untuk menginterpretasi aspek unconscious yang berupa human mind masyarakat Madura. Teori strukturalisme Levi-Strauss digunakan sebagai model analisis untuk menemukan innate (pembawaan) dan makna mitos Joko Tolè. Innate struktur ditemukan sebagai inti dari interpretasi terhadap deep structure, sedangkan makna mitos merupakan unsur-unsur budaya Madura yang secara unconscious (nirsadar) ditulis oleh pencipta mitos. Ada tiga tahap analisis dalam teori strukturalisme. Tahap pertama, yakni surface structure (struktur permukaan), mitos dibagi ke dalam pola-pola episodik dengan menggunakan asumsi teoritis dan distrukturkan melalui model deretan sinkronik dan diakronik. Tahap tersebut bertujuan untuk menemukan ythememytheme dalam mitos. Pada tahap kedua, yaitu deep structure (struktur dalam), mytheme-mytheme dibuat ke dalam pola oposisi biner mytheme-mytheme yang dominan dan oposisi biner melaui ceriteme. Dalam oposisi biner mytheme-mytheme ditemukan empat struktur pemikiran dominan yang merupakan gambaran masyarakat Madura pada masa terciptanya mitos. Keempat struktur pemikiran dominan, yaitu (1) keturunan,(2)kedudukan laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan,(3) kekeluargaan, dan (4)perluasan kekuasaan. Oposisi biner melalui ceriteme terdapat relasi-relasi antartokoh yang terbentuk melalui pola-pola struktur, yaitu : (1)struktur oposisi Joko Tolè dan Agus Wedi, (2)struktur hubungan timbal-balik antartokoh, (3)struktur alur, dan (4)struktur integrasi. Hasil dari analisis oposisi biner ceriteme mengungkap bahwa masyarakat Madura adalah masyarakat yang agresif, taat, dan menempatkan ikatan kekeluargaan sangat penting di dalam kehidupan. Selain itu, masyarakat Madura merupakan masyarakat komunal yang menempatkan solidaritas dan tolongmenolong di atas kepentingan pribadi.

Joko Tolè myth which becomes the source of this study is taken from Babad Sumenep text. The entire story of Babad Sumenep is the myth of Madura. Joko Tolè myth is the literary work which is created consciously by the Madura people, but contains the unconscious element which has possibilities to be valued. This research is the qualitative descriptive research. The primer data which has been obtain through the reading process of the existed Joko Tolè myth is then continued by quoting the text of the story in the myth. The secondary data is the data which has been obtained through the library study related to Madura culture which has relevance with this research. This research is trying to interpret the unconscious aspect which comes in human mind of Madura people. The Structuralism theory of Levi-Strauss is used as the analysis model to find the innate and the meaning of Joko Tolè myth. The innate structure is found as the core of the interpretation of deep structure, while the meaning of myth is understood as the element of Madura culture which is unconsciously written by the myth creator. There are three steps of analysis based on Structuralism. The first step is surface structure; myth is divided into the episodic pattern by using the theoretical assumptions and arrange by the synchronic and diachronic series model. The step is due to find the mytheme-mytheme in myth. The second step is deep structure; mytheme-mytheme is made in the binary opposition pattern of the dominant one and binary opposition through ceriteme. In the opposition binary, Mytheme-mytheme is found the four of dominant thought structure which is the description of madura people in the time when myth is created. The four structures of dominant thought which are (1) Parentage, (2) The position of Man is higher than Woman, (3) Family hood and (4) Power extension. The binary opposition through ceriteme is found the relation among the figures which is formed through the structure pattern, that are (1) Opposition structure of Joko Tole and Agus Wedi, (2) The structure of reciprocal relation among the figures, (3) Plot Structure, and (4) Integration Structure. The result of the analysis reveals that Madura people is the people who are aggressive, obedience, and put the family hood in the first place. Meanwhile, Madura people are also known as the communal society who put the solidarity and tolerance above the personal importance

Kata Kunci : mitos, budaya Madura, strukturalisme Levi-Strauss