KARAKTER VISUAL KORIDOR KAWASAN LAMA SEKANAK - PALEMBANG (Kasus: Jl. Depaten Baru – Jl. Ki Gede Ing Suro, Sekanak – Palembang)
Hendi Warlika Sedo Putra, ST, Ir. Ahmad Sarwadi, M.Eng., Ph.D.
2012 | Tesis | S2 Desain Kawasan BinaanIndonesia memiliki banyak kota lama yang tersebar di seluruh wilayahnya. Kota-kota tersebut, terbentuk dari adanya kawasan lama dengan ciri khas unik yang menjadi cikal bakal perkembangan sebuah kota. Ciri khas yang terbentuk dari tatanan sekelompok artefak / bangunan dengan nilai; sejarah, budaya, seni dan ilmu pengetahuan dapat diamati sebagai suatu karakter visual yang khas. Kekhasan itulah yang penting utnuk dijaga sebagai identitas antara satu lokasi dengan lokasi yang lain. Upaya dalam menjaga identitas suatu kawasan dihadapkan dengan kenyataan bahwa setiap kota atau kawasan akan mengalami perkembangan. Tanpa adanya “kontrol†dalam pengembangan, akan sulit untuk dapat mempertahankan karakter visual yang terbentuk dari tatanan kawasan lama yang telah ada sebelumnya. Penelitian ini memaparkan tentang karakter visual kawasan lama Sekanak - Palembang, khususnya jalan Depaten baru – jalan Ki Gede Ing Suro. Koridor ini merupakan salah satu bagian kawasan lama dengan keunikan arsitektural yang beragam dan telah terjadi pembangunan disepanjangnya. Oleh karena itu, penelitian dilakukan untuk dapat mengetahui; (1) Seperti apa karakter visual yang terbentuk di sepanjang koridor (2) Elemen karakter visual seperti apa yang dapat menjadi pengikat kesatuan visual koridor (3) Memberi arahan desain yang dapat dijadikan acuan pengembangan untuk dapat mempertahankan dan memperbaiki karakter visual koridor. Metode yang dilakukan adalah dengan mengamati elemen fisik pembentuk karakter melalui pengamatan secara membujur “views†dan melintang “space†koridor, dan dilakukan kalsifikasi terhadap kelompok bangunan untuk menjelaskan karakter visual yang telah terbentuk di sepanjang koridor penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan perkembangan yang terjadi di sepanjang koridor dengan adanya pembangunan bangunan baru telah merusak tatanan lama yang menyebabkan hilangnya kesatuan karakter visual, baik dari; kesegarisan bangunan, bentuk dasar, proporsi bukaan, maupun skala bangunan dan skala ruang disepanjang koridor. Untuk dapat tetap mempertahakan karakter visual dalam menghadapi perkembangan kedepan, konsep contextual continuity / kesinambungan kontekstual disarankan agar bangunan baru yang terbentuk tetap mempertahankan kaidah-kaidah penataan sebelumnya, sehingga tercipta kesatuan visual di sepanjang koridor penelitian.
Indonesia has many old cities scattered throughout the area. Those cities, formed from the old area with unique characteristics that became the forerunner to the development of a city. Characteristic structure formed by a group of artifacts / buildings with a value, history, culture, arts and sciences can be observed as a distinctive visual character. The specificity is important to maintainedas identity from one location separately to another location. Efforts in keeping the identity of a area faced with the fact that each city or area will experience growth. Without the \"control\" in the development, it would be difficult to maintain the visual character of the area formedbefore. This study describes the visual character of the old district Sekanak - Palembang, particularly Depaten baru street - Ki Gede Ing Suro street. This corridor is one of the old district with the unique and diverse architectural and development has occurred along the way. Therefore, the study was conducted to find out: (1) What kind of visual character that is formed along the corridor (2) what kind visual character Elements may be a bond of unity visual corridor (3) Provide design direction that could be used as a development reference to maintain and improve the visual character of the corridor. The method is by observing the physical elements forming the character through the observation of the longitudinal \"views\" and transverse \"space\" corridor, and do clacification of the building to explain the visual character that has formed along the corridor study. The results of this study indicate that development occurs along the corridor with the construction of new buildings have destroyed the old order which led to the loss unity of visual character, from; collinear building, basic shapes, proportions of openings, and the scale of the building and the scale of the space along the corridor. To be able to continue maintaining the visual character in the face of future developments, the concept of contextual continuity / contextual sustainability, it is recommended that new buildings that formed keep maintaining the rules of the previous arrangement, thus create visual unity along the corridor study.
Kata Kunci : Kawasan Lama, Karakter, Visual, Koridor, Bangunan