HUBUNGAN HIPERTIROID OVERT DAN HIPERTIROID SUBKLINIS DENGAN GANGGUAN KOGNITIF DI RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA

Berkat Hia, dr. Pernodjo Dahlan, SpS(K)

2012 | Tesis | S2 Ilmu Penyakit Saraf

Hipertiroid adalah suatu ketidakseimbangan metabolik yang merupakan akibat dari produksi hormon tiroid yang berlebihan. Hipertitoid overt maupun subklinis mempunyai prevalen yang mencapai 20 %. Perbedaan status tiroid menginduksi apoptosis di korteks serebral dewasa. Triiodothyroxine (T3) bekerja langsung pada mitokondria korteks serebral dan menginduksi pelepasan sitokrom c untuk menginduksi apoptosis. Peningkatan kadar hormon yang di jumpai pada hipertiroid berhubungan dengan peningkatan necrotic neuron death dan stres oksidatif yang mempunyai efek terhadap kognisi. Beberapa penelitian yang menghubungkan hipertiroid dengan gangguan kognitif menunjukkan hasil yang bermakna, namun masih di dapatkan hasil yang kontroversi. Metode pada penelitian ini mempergunakan rancangan penelitian crosssectional (potong lintang). Subjek penelitian diambil pasien yang berobat di poli endokrin RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, di diagnosis sebagai hipertiroid berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinis dan pemeriksaan laboratorium yang memenuhi kriteria inklusi usia 20-60 tahun, memiliki gejala hipertiroid atau telah terdiagnosis hipertiroid, pendidikan minimal SD. Hubungan hipertiroid dengan gangguan kognitif dilakukan uji Chi- Square test dan uji regression logistic untuk analisis multivariat. Hasil diangggap bermakna secara statistik apabila apa bila nilai p < 0,05. Sebanyak 68 orang subjek dimasukkan dalam penelitian. Hasil analisis menunjukkan bahwa hipertiroid overt bermakna terhadap gangguan kognitif (p = 0,021). Variabel lain yang berhubungan dengan gangguan kognitif adalah jenis kelamin perempuan (p = 0,019). Dalam analisis multivariat variabel hipertiroid overt (p = 0,024) dan jenis kelamin (p = 0,025) memiliki hubungan independen dengan gangguan kognitif. Simpulan penelitian ini bahwa hipertiroid overt memiliki hubungan yang bermakna terhadap kejadian gangguan kognitif dibandingkan hipertiroid subklinis.

Hyperthyroidism is a metabolic imbalance resulting from excessive production of thyroid hormones. Overt or subclinical hyperthyroid prevalence has reached 20%. Differences in thyroid status induces apoptosis in adult cerebral cortex. Triiodothyroxine (T3) acts directly on the cerebral cortex mitochondria and induces release of cytochrome c to induce apoptosis. Increased hormone levels encountered in hyperthyroidism associated with an increase in necrotic death of neurons and oxidative stress has a negative effect on cognition. Several studies linking hyperthyroidism with cognitive impairment showed a significant, but controversial results. This study is a cross-sectional study involving 68 patients with hyperthyroidism, who were treated in endocrine polyclinic of RSUP Dr. Sardjito hospital Yogyakarta. The inclusion criteria were hyperthyroidism based on anamnesis, clinical examination and laboratory tests, age of 20-60 years, symptoms of hyperthyroidism or hyperthyroidism, minimum education of elementary education. The relationship of hyperthyroidism and cognitive impairment was tested by Chi- Square test and logistic regression tests for multivariate analysis. The results were statistically significant if the value of p is <0.05. Totally there were 68 subjects included in the study. The analysis results showed that overt hyperthyroidism was significant for cognitive impairment (p = 0.021). Other variables associated with cognitive impairment were female gender (p = 0.019). In a multivariate analysis of the variables of overt hyperthyroidism (p = 0.024) and gender (p = 0.025) had independent association with cognitive impairment. Conclusion This study found that overt hyperthyroidism had a significant association with incidence of cognitive impairment compared to subclinical hyperthyroidism

Kata Kunci : hipertiroid, overt, subklinis, kognitif, MMSE, hubungan