RELASI STRUKTURAL DALAM PEMANFAATAN MOBILE PHONE REMAJA

RATNA DIBYANINGTYAS MARGITARINA, Prof. Nunung Prajarto, M.A., Ph.D.

2012 | Tesis | S2 Ilmu Politik/Ilmu Komunikasi

Riset ini bermaksud menggambarkan praktek pemanfaatan mobile phone remaja kota Yogyakarta dalam bingkai relasi struktural yang melibatkan dua institusi, yakni sekolah dan keluarga. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian deskriptif ini adalah wawancara mendalam (in-depth interview). Secara garis besar ditemukan fakta bahwa relasi struktural yang berlangsung di rumah tidaklah seintensif yang berlangsung di sekolah. Orang tua tidak banyak memberikan batasan terhadap pemanfaatan mobile phone anak remajanya. Sementara itu, secara umum ada dua tipe sekolah. Tipe pertama adalah sekolah yang mengambil pendekatan restriktif dengan melarang siswa membawa mobile phone ke sekolah. Perumusan peraturan pada sekolah tipe pertama ini dilakukan tanpa melibatkan siswa karena besarnya potensi resistensi mereka. Tipe kedua adalah sekolah yang tidak melarang siswa untuk membawa mobile phone mereka ke sekolah. Sekolah semacam ini memilih pendekatan self-regulatory yang memberdayakan siswa untuk bertanggung jawab sepenuhnya atas perilaku mereka sendiri. Sejalan dengan itu, sekolah menyerahkan perumusan aturan terkait kepada siswa. Menyikapi keberadaan aturan tersebut, respons siswa secara umum terbagi menjadi dua. Terhadap aturan yang melarang mereka membawa mobile phone ke sekolah, sebagian besar siswa yang menjadi informan penelitian ini menaati aturan tersebut. Namun, terhadap aturan yang hanya melarang mereka untuk tidak menggunakan alat tersebut pada jam pelajaran berlangsung, hampir semua siswa melanggarnya.

This study aims to describe Yogyakarta teens’ mobile phone use in its structural context which involve schools authorities and parents. Data collection technique applied in this research is in-depth interview. Generally, it is found that structural relations in homes is not as intense as those in schools. Parents do not set many limitations to their teens’ mobile phone use. Meanwhile, there are two types of schools. One is school with restrictive approach which prohibits students from bringing their mobile phones to school. In this type of school, the formulation of rules regarding mobile phone use is conducted with no or little students’ participation due to their high potential to resist. The second type of school is one which allow students to carry their phones. School of this kind opt for self-regulatory approach which empower students to take a full responsibility for their own behavior. Hence, school authorities give their students discretion to formulate the rules regarding mobile phone use. On the other hand, there are two kinds of response students indicate toward the rule. Most students obey the rules that disallow them to take mobile phones to school. However, most of them break the rules banning them from using the tools during teaching hours.

Kata Kunci : Relasi Struktural; Mobile Phone; Remaja; Sekolah; Orang Tua