Laporkan Masalah

ASPEK GENDER DALAM PEMIKIRAN JOHAN GALTUNG TENTANG KEKERASAN

Linda Dwi Eriyanti, Dr. Eric Hiariej, M.Phil,

2012 | Tesis | S2 Ilmu Politik/Hubungan Internasional

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek-aspek gender dalam pemikiran Johan Galtung tentang Kekerasan. Konsepsi Johan Galtung tentang kekerasan, yakni, kekerasan langsung, kekerasan struktural dan kekerasan kultural cukup komprehensif untuk melihat kekerasan disemua tingkatan, termasuk didalamnya kekerasan berbasis gender. Isu kekerasan menarik bagi kaum feminis karena kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu mekanisme subordinasi perempuan. Kekerasan yang menimpa perempuan membawa dampak bukan hanya bagi perempuan korban, tetapi juga perempuan secara umum, dimana akhirnya dalam kehidupan perempuan selalu merasa terancam dengan berbagai tindak kekerasan dalam lingkup publik maupun privat. Penelitian ini menggunakan sosiologi pengetahuan untuk melihat kaitan pemikiran Johan Galtung dengan latar belakang kehidupannya. Johan Galtung yang seorang aktifis perdamaian seringkali berhadapan dengan fakta kekerasan yang menempatkan laki-laki sebagai pelaku dan perempuan sebagai korban, meskipun tidak menutup kemungkinan perempuan yang juga menjadi pelaku kekerasan. Untuk itu Galtung merasa perlu untuk memasukkan aspek gender dalam kajiannya tentang kekerasan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, dimana data untuk mendukung penelitian ini didapatkan dengan studi literatur dengan data sekunder yang berupa buku, jurnal, dokumen-dokumen, artikel maupun data internet. Penelitian ini menemukan bahwa dalam pemikiran Johan Galtung terdapat kemiripan dengan beberapa aliran Feminisme yang pernah ada. Berbicara tentang kekerasan langsung, Johan Galtung menempatkan laki-laki dalam posisi kontra dengan perempuan. Selain itu stuktur dan kultur patriarkhi yang ada di masyarakat juga menjadi kekerasan itu sendiri, dimana struktur yang keras dilegitimasi oleh budaya pro kekerasan menjadikan kondisi yang penuh kekerasan. Dalam upayanya mewujudkan perdamaian, Johan Galtung menginginkan adanya kesetaraan antar jenis kelamin, dimana ada kerjasama dan keseimbangan peran antara laki-laki dan perempuan yang kesemuannya mengarah kepada proses perdamaian.

This research aims to analyze the gender aspects in the Johan Galtung thought about Violence. Johan Galtung conception of violence, namely, direct violence, structural violence and cultural violence was comprehensive enough to observe violence at all levels, including gender-based violence. The issue of violence appeal to feminists because of violence against women is a mechanism of subordination of women. Violence against women have an impact not only for women victims, but also women in general, which ultimately in the lives of women always feel threatened by numerous acts of violence in public and private sphere. This research using the sociology of knowledge to analize the connection of thought Johan Galtung with his life background. Johan Galtung is a peace activist which often confronted with facts that put the violence of men as perpetrators and women as victims, although it did not rule out women who are also perpetrators of violence. Therefore Johan Galtung found it necessary to include gender aspects in his study of violence. The research method used is a qualitative method, with literature study used secondary data from books, journals, documents, articles and internet data. As the result on this research found that there are similarities as to whether Johan Galtung thought with numerous streams of feminism that never existed. Telling about direct violence, Johan Galtung puts women at enmity with men. On the other hand, the structure and culture of patriarchy that exist in society also become violent themselves, where the structure of the harsh, legitimized by cultural violence makes violent surroundings. In its efforts to realize peace, Johan Galtung want the equality between the sexes, where there is cooperation and a balance of roles between men and women who all of them lead to the peace process.

Kata Kunci : Aspek Gender, Pemikiran Johan Galtung, Kekerasan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.