DAMPAK MODAL SOSIAL (LENGGE) TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT TANI (Studi Kasus pada Komunitas “Lengge†di Kabupaten Bima)
Adhie Aulia, Dr. Poppy Ismalina, M.Ec
2011 | Tesis | S2 Magister Ek.PembangunanBagi masyarakat tani, pertanian merupakan bagian dari hidupnya, bahkan sebuah cara hidup (way of life). Selain aspek ekonomi, aspek-aspek sosial budaya seperti kepercayaan dan keagamaan serta tradisi memegang peranan penting dalam tindakan petani. Dalam masyarakat tani kehidupan dikuasai oleh lembagalembaga yang bersifat asli dan berupa hasil karya budaya. Keberadaan Lengge (lumbung komunal) yang merupakan produk budaya masa lampau akan melahirkan interaksi sosial yang khas dari mayarakat Desa Maria, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima. Penelitian ini ditujukan untuk melihat perilaku masyarakat Desa Maria yang dihubungkan dengan keberadaan lengge sebagai pusat perhatian. Normanorma informal sebagi dampak interaksi sosial akan dilihat kesesuaiannya dengan karakteristik modal sosial. Pada akhirnya ingin dibuktikan apakah modal sosial komunitas Lengge Desa Maria mampu mendorong peningkatan ekonomi masyarakatnya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan jenis studi kasus, menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menguji berbagai interpretasi dan untuk memeriksa tingkat validitas/reliabilitas serta pendekatan kualitatif untuk merangkum keilmuan seorang ahli guna memperjelas fenomena yang diteliti. Data yang diperoleh menggunakan instrumen angket dan kuisioner dengan responden dipilih melalui metode random sampling, serta wawancara mendalam (indepth interview) dengan informan yang dipilih menggunkan purposive sampling. Teknik analisis data kuantitatif diawali dengan pengujian validitas dan reliabilitas, selanjutnya data kuisioner yang sudah valid dan reliabel dilakukan analisis regresi secara serempak dengan variabel-veriabel ekonomis berupa luasan lahan, jumlah tenaga kerja dan biaya produksi. Sementara data kualitatif akan direduksi (reduction data), disajikan (data display) dan disimpulkan dari interpretasi dan analisis secara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi jaringan, kerjasama, kepercayaan dan pandangan terhadap area lokal pada komunitas Lengge Desa Maria Kabupaten Bima berawal dari pola hubungan kekerabatan yang memunculkan penggolongan model pertukaran secara resiprokal. Selain itu juga diperoleh peringkat alokasi penggunaan uang yang menghubungkan pola pertukaran dengan alokasi penggunaan uang tersebut. Dari analisis hubungan pola pertukaran dengan alokasi penggunaan uang memunculkan model interaksi sosial sebagai bahan baku yang mampu membangun jaringan sosial, kerjasama, kepercayaan, dan persepsi positif terhadap lingkungan yang ditempati. Secara kuantitatif diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa modal sosial berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan pendapatan. Namun secara langsung variabel-variabel modal sosial tidak berkorelasi secara positif terhadap peningkatan pendapatan, karena modal sosial yang terbentuk belum diarahkan pada hal-hal yang bersifat ekonomis tetapi masih merupakan bagian dari kebahagiaan hidup
For those of agricultural society, agriculture is part of their life, even a way of life. In addition to economic aspects, social aspects such as cultural and religious beliefs and traditions, play an important role in the actions of farmers. Agricultural community is governed by the institutions which are original and the result of cultural work. The existence of Lengge (communal granary) which is a cultural product of the past will bear the specific social interaction of Maria village’s society, Wawo sub district, Bima. This research is aimed to identify the behavior of Maria village’s society associated with the existence of Lengge as the center of attention. The suitability between informal norms as a social interaction effects and characteristics of social capital will be seen. In the end, it will be proved whether social capital of Lengge community in Maria village can encourage community economic improvement. This research is a descriptive research and the type is case study, using a quantitative approach to test various interpretations and to examine the validity / reliability as well as qualitative approach to summarize the scientific knowledge of experts in order to clarify the phenomenon under the research. To obtain data, questionnaire instrument is done using respondents which are selected through random sampling method as well as in-depth interviews using informants which are selected through the purposive sampling. The technique of quantitative data analysis begins with testing the validity and reliability, then the data questionnaire which have been valid and reliable regression analysis was performed simultaneously with a variable-veriabel economical form of land area, the amount of labor and production costs. While the qualitative data will be reduced (data reduction), is presented (data display) and inferred from the interpretation and analysis in depth. The result shows that the dimension of the network, cooperation, trust and perspective toward the local area of Lengge community in Maria village, Bima begins with the kinship pattern model which arouse the classification of exchange model reciprocally. It also ranks the allocations of money obtained by connecting the pattern of exchange with the allocations of money. From the analysis of patterns of exchange relationship with the allocations of money led to a model of social interaction as a raw material that is able to build social networks, cooperation, trust, and positive perceptions of the environment is occupied. The quantitative result obtained indicates that social capital significantly influence the increase of income. However, direct social capital variables are not correlated positively with higher income, because the social capital that is formed has not been directed to things that are economical but still part of the happiness of life
Kata Kunci : Model Pertukaran, Modal Sosial, Jaringan, Kerjasama, Kepercayaan, Pandangan terhadap Area Lokal, Lengge