Laporkan Masalah

INTERAKSI GENOTIP × LINGKUNGAN PADA KEBUN BENIH SEMAI UJI KETURUNAN GENERASI KE DUA (F2) Acacia mangium Willd. DI EMPAT LOKASI DI SUMATERA DAN KALIMANTAN

Teguh Setyaji, S.Hut., Prof . Dr. Ir. H. Moh. Na’iem, M.Agr.,

2011 | Tesis | S2 Ilmu Kehutanan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya interaksi genotip × lingkungan pada kebun benih semai uji keturunan generasi ke dua (F2) A. mangium di empat lokasi: Lipatkain (Riau, Sumatera), Tanjung Redeb (Kalimantan Timur), Kenangan (Kalimantan Timur) dan Pelaihari (Kalimantan Selatan), yang dibangun dengan menggunakan 51-55 famili dari Grup B, Rancangan Acak Lengkap Berblok, 4 pohon plot, jarak tanam 4 x 2 m dan 8 – 10 blok. Analisis dilakukan terhadap pertumbuhan tanaman dari 31 famili yang sama pada umur 36 bulan pada sifat tinggi, diameter dan volume . Analisis varians gabungan menunjukkan komponen interaksi famili × lokasi (s 2 fl) pada sifat tinggi (0,05736), diameter (0,18275) maupun volume (0,00003054) sangat signifikan.(**). Nilai (s 2 fl / s 2 f) sifat tinggi (1,239); diameter (1,619) dan volume (1,550) sangat jauh di atas nilai kritis Shelbourne (0,5). Diameter merupakan sifat yang paling sensitif dengan nilai (s 2 fl / s 2 f ) paling tinggi (1,619). Famili-famili interaktif pada sifat tinggi: 3110, 3113, 3118, 3120, 3123, 3134; sifat diameter: 3110, 3115, 3119, 3126, 3128, 3135; sifat volume: 3110, 3112, 3113, 3115, 3118, 3137. Eliminasi terhadap famili interaktif meningkatkan secara nyata nilai heritabilitas famili (h 2 f ) sifat tinggi: dari 0,55 menjadi 0,71; sifat diameter dari 0,51 menjadi 0,65 dan sifat volume dari 0,52 menjadi 0,74. Juga menurunkan (s 2 fl / s 2 f) sifat tinggi dari 1,239 ke 0,333 (turun 73%), sifat volume dari 1,550 ke 0,484 (turun 70%). sifat diameter dari 1,619 ke 0,663 (turun 57 %) di bawah batas ambang kritis Shelbourne. Eliminasi juga dapat menekan nilai potensi perolehan genetik yang akan hilang akibat adanya seleksi famili (CF) hingga di bawah nilai kritis (5%), pada sifat tinggi dari 6,06% menjadi 4,09 %; pada sifat diameter dari 8,06 % menjadi 4,23% dan pada sifat volume dari 7,04% menjadi 3,33%. Korelasi genetik antar lokasi uji sedang - tinggi (0,53 - 0,95) pada sifat tinggi; sedang - tinggi (0,53 - 0,97) pada sifat diameter dan rendah - tinggi (0,43 - 0,94) pada sifat volume Taksiran perolehan genetik pada sifat tinggi 0,12 - 0, 28, sifat diameter 0,11 - 0,65 dan pada sifat volume 0,0007 - 0,007 . Hasil penelitian menujukkan adanya interaksi cukup kuat antara genotip × lingkungan. Seleksi di satu tempat tidak selalu baik untuk diterapkan di lokasi lain. Regionalisasi populasi pemuliaan akan lebih efektif untuk jenis ini terutama di daerah-daerah yang dapat memberikan pertumbuhan yang seragam sehingga mampu memberikan keleluasaan untuk seleksi.

The research conducted to investigate genotype × environment interaction at the second generation (F2) of Acacia mangium Breeding Seed Orchard (BSO) in four locations: Lipatkain (Riau, Sumatera), Tanjung Redeb (East Kalimantan), Kenangan (East Kalimantan) and Pelaihari (South Kalimantan). The BSO-s have established by using 51-55 families taken from Group B and designed by RCBD, 4 tree plot, spacing 4 x 2 m and 8 – 10 blocks. Growth of 36 month old of trees from the same families in all location (31 families) have analyzed in height, diameter and volume. Multi location analyses of variance showed that the component of genotype × environment interaction (s 2 fl) very significant. Ratio (s 2 fl / s 2 f) for height, diameter and volume about 1,239; 1,619 and 1,550 was very high compared by the Shelbourne critical value (0,5). Diameter is the most sensitive trait (s 2 fl / s 2 f = 1,619). Many families have contributed to the interaction (interactive family), such as families : 3110, 3113, 3118, 3120, 3123, 3134 for the height; families: 3110, 3115, 3119, 3126, 3128, 3135 for diameter and families: 3110, 3112, 3113, 3115, 3118, 3137 for volume. Elimination of interactive families increased significantly family heritability (h 2 f ) of height: 0,55 to 0,71; diameter 0,51 to 0,65 and volume 0,52 to 0,74. And also decreased (s 2 fl / s 2 f) on height: 1,239 to 0,333 (73%), volume: 1,550 to 0,484 (70%) and diameter about 1,619 to 0,663 (57 %) under the Shelbourne critical value. Genetic correlation between locations of height was moderate to height (0,53 - 0,95), moderate to high (0,53 - 0,97) for diameter and low to high (0,43 - 0,94) for volume. Predicted genetic gain are about 0,12 - 0,28 for height and about 0,11 - 0,65 for diameter. The result indicated that the genotype × environment interaction strongly happen. Selection in a location is not always better for applied in another. Regionalization will effective for A. mangium prior to the locations that have a good condition for growth in uniform which make easy for selection.

Kata Kunci : Acacia mangium, kebun benih semai uji keturunan, generasi ke dua (F2), interaksi genotip x lingkungan, famili interaktif


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.