Laporkan Masalah

ALAT PEMBAYARAN MENGGUNAKAN KARTU DAN PERMINTAAN UANG KARTAL (Studi Kasus Indonesia dan Malaysia)

Tiara Nirmala, SE, Prof. Dr. Nopirin, MA

2011 | Tesis | S2 Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

Tesis ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh alat pembayaran menggunakan kartu pada permintaan uang, khususnya uang kartal di Indonesia dan Malaysia pada jangka panjang dan jangka pendek. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk data deret waktu (time series) bulanan dari tahun 2008:01 sampai dengan tahun 2010:12. Variabel yang digunakan yaitu permintaan uang kartal riil sebagai variabel dependen, sedangkan PDB riil, tingkat bunga, interest parity condition, dan transaksi alat pembayaran menggunakan kartu sebagai variabel independen. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Kointegrasi Engle-Granger dan Error Correction Model (ECM). Hasil penaksiran untuk negara Indonesia dan Malaysia menunjukkan pada jangka panjang, alat pembayaran menggunakan kartu memiliki pengaruh positif pada permintaan uang kartal. Dengan demikian peningkatan alat pembayaran menggunakan kartu belum mampu menurunkan permintaan uang kartal di kedua negara ini. Hal ini mungkin dapat disebabkan karena budaya masyarakat di Indonesia dan Malaysia, dimana penduduknya masih lebih suka memegang uang tunai karena sifatnya yang paling likuid. Pada jangka pendek, untuk negara Indonesia, transaksi alat pembayaran menggunakan kartu memiliki pengaruh positif terhadap permintaan uang kartal, ini berbeda dengan Malaysia, dimana variabel ini justru tidak signifikan mempengaruhi permintaan uang kartal. Untuk kasus Malaysia, mungkin hal ini disebabkan karena jenis APMK yang beredar masih didominasi kartu kredit, sehingga masyarakat tetap membutuhkan uang kartal untuk pembayaran transaksi sehari-hari. Dengan demikian alat pembayaran menggunakan kartu, yang terdiri dari kartu atm, kartu atm+debit dan kartu kredit baik di Indonesia dan Malaysia, walaupun perkembangan jumlahnya meningkat dalam tiga tahun terakhir tetapi masih belum mampu mensubstitusi pembayaran tunai dan mengurangi permintaan akan uang kartal di masyarakat.

This thesis aims to analyze the influence of means of payment using the card on the demand for money, especially currency in Indonesia and Malaysia in the long term and short term. The data used in this research is secondary data in the form of time series data (time series) monthly from 2008:01 until 2010:12. The variable used is real demand for currency as the dependent variable, whereas real PDB, interest rates, interest parity condition, and means of payment transactions using the card as independent variables. The methods of analysis used in this study are Engle-Granger co integration test and Error Correction Model (ECM). State assessment results for Indonesia and Malaysia show the long term, means of payment using the card has a positive effect on currency demand. Thus the increase in means of payment using the card has not been able to lower demand for currency in these countries. This may be caused by cultural society in Indonesia and Malaysia, where residents still prefer to hold cash because it is the most liquid. In the short term, for the state of Indonesia, means of payment transactions using the card has a positive impact on the demand for currency, is in contrast to Malaysia, where the variable is actually not significantly affect the demand for currency. For the case of Malaysia, perhaps this is because the kind of outstanding APMK still dominated by credit cards, so people still need currency for payment transactions daily. Thus the means of payment using the card, which consists of atm card, atm card + debit and credit cards both in Indonesia and Malaysia, although the development has increased in the last three years but still not able to substitute a cash payment and reduce the demand for currency in the community.

Kata Kunci : Alat Pembayaran Menggunakan Kartu, Permintaan Uang.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.