Laporkan Masalah

MEDIA DAN PEMBERITAAN TERORISME (ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TERORISME DI INDONESIA PADA SURAT KABAR KOMPAS EDISI TAHUN 2010)

Isma Adila, Dr. Phil. Hermin Indah Wahyuni, M.Si.

2011 | Tesis | S2 Ilmu Politik/Ilmu Komunikasi

Fenomena terorisme selalu menjadi sajian utama media termasuk di Indonesia. Berita terorisme, dalam perspektif kritis, akan selalu menunjukkan ideologi media tersebut tentang terorisme. Mengangkat peristiwa konflik menjadi suatu berita adalah konstruksi yang lazim dalam jurnalisme. Konflik merupakan realitas sosial yang mengandung nilai berita (news value), sehingga mampu menarik perhatian audiens. Namun tentunya, pembangunan konstruksi realitas pada masing-masing media berbeda. Pengkonstruksian realitas tergantung pada kebijakan redaksional masing masing media. Proses framing tampaknya juga terjadi pada media massa di indonesia dalam memberitakan peristiwa penangkapan terorisme. Fakta yang sama menjadi jauh berbeda ketika diberitakan oleh media dengan corak ideologi dan kepentingan ekonomi politik yang berbeda Kompas, dalam pemberitaannya cenderung netral dan tidak meledak- ledak. Mereka juga biasanya mencoba mengulas setiap berita dari sebanyak mungkin celah informasi yang bisa digali dan selalu mencoba melihat dari berbagai sisi sebelum sebuah peristiwa mereka beritakan. Karena karakternya yang seperti ini Kompas tidak jarang dianggap sebagai sebuah media yang tidak bisa menentukan sikap dan tidak punya pendirian. Dalam memberitakan aktivitas terorisme di Aceh, Kompas terlihat sekali mencoba memahami masalah ini dari berbagai sisi dan mencoba menggali masalah dari nara sumber yang beragam. Oleh karena itu penelitian ini berupaya untuk mendeskripsikan bingkai berita pada pemberitaan terorisme pada tahun 2010 serta menemukan ideologi dibalik wacana pemberitaan tersebut dalam berita di Surat Kabar Harian KOMPAS. Pembingkaian berita dalam penelitian ini, merujuk kepada konsep analisis teks menggunakan kerangka framing. Dimana, menurut Robert N. Entman (dalam Eriyanto, 2002) framing digunakan untuk menggambarkan bagaimana proses seleksi dan menonjolkan aspek tertentu dari realitas oleh media. Framing juga memungkinkan penempatan suatu informasi/berita lebih menonjol dari berita lainnya. Dalam media memang terdapat semacam persepsi mengenai hal-hal yang dianggap menarik dihadapan publik. Maka, apa yang dianggap penting oleh publik atau apa yang diagendakan oleh media kemudian dapat dianggap penting oleh pubik atau dapat menjadi agenda publik. Merujuk kepada coding sheet pada tabel 1.3, maka dapat dalam penelitian ini, akan digunakan tiga unit kajian Yang dimaksud dengan berita terorisme adalah berita harian KOMPAS pada tahun 2010 yang menjadikan isu tentang terorisme yang terjadi di Indonesia sebagai bahasan utama. Berita tersebut meliputi pembahasan mengenai kegiatan atau perkembangan teorisme (peristiwa) maupun yang berisi pendapat atau gagasan narasumber tertentu mengenai terorisme. Meliputi berita mengenai peledakan bom, penangkapan, ancaman teror, dan berita bertema terorisme lainnya. Berita yang akan diteliti berbentuk straight, softnews dan feature. Metode yang digunakan adalah analisis framing, pusat dari model ini adalah analisis untuk mengetahui bagaimana realitas dibingkai oleh media. Pembingkaian tersebut tentu saja melalui proses konstruksi. Disini realitas sosial dimaknai dan dikonstruksi dengan makna tertentu. Kerangka yang digunakan adalah milik Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki, menggunakan tiga dari empat struktur yang ada, yakni Struktur Sintaksis, Struktur Skrip, dan Struktur Retoris untuk kemudian dikelompokkan secara substantif frame berita. Tahapan penelitian dilakkan melalui dua tahap, tahap 1: analisa teks berita (unit analisis) satu persatu teks berita dianalisis dengan menggunakan model Pan-Kosicki, tahap 2: analisa konteks dengan metode penelusuran pustaka yang relevan. Penelitian ini mengambil kesimpulan, (a) Dalam ketiga tema terorisme yang telah dibahas diatas, KOMPAS telah menampilkan berbagai aktivitas yang berbau terorisme selama tahun 2010, yang kemudian dianggap penting oleh publik. (b) Dalam kasus pemberitaan terorisme, konsentrasi kepemilikan media menjadi suatu unsur yang sangat menonjol dalam mempengaruhi ideologi media. Kepemilikan media juga kerap mempengaruhi muatan konten berita, dimana konten berita biasanya disesuaikan dengan aspek pasar dan politik. (c) Bentuk konstruksi yang dilakukan KOMPAS pada ketiga frame pemberitaan terorisme ini menunjukkan bahwa KOMPAS memiliki keberpihakan pada pemerintah yang sedang berkuasa. Hal ini ditunjukkan dengan menunjukkan dukungan penuh pada Negara (dalam hal ini POLRI) dalam memberantas jaringan terorisme di Indonesia, dan memberikan sudut pandang bahwa proses perburuan jaringan terorisme di Indonesia tetap berlangsung meskipun tidak ada tragedi peledakan atau aksi terorisme besar-besaran.

The terrorism issue one, as one of the news which become the media agenda, then Covered more attractive. Moreover after there was an incident on’9/11’. USA’s medias succeed in making news to give new perception about terrorism for those citizens. That system press which then become a standard to understand and determine who is actually “rival” and “friend” all over the world. Taking the conflict phenomenon to become a news is a common construction in Journalism. The reality construction is depend on the editorial policy on each media. One way that can be used to make media create and build a reality is framing. The framing analysis can be defined simply as an analysis to know how reality is framed by media. This framing certainly by passing the construction process. Fact is not showed simply, but framed to produce meaning construction which is specific. Text framing analysis in this research has an adopted plot from Pan and Kosicki’s Framing Design. KOMPAS see the fact and terrorism incident according to their vision and mission is humanisme transedental. This can be implied on the style of KOMPAS press which is neutral and descriptive. Along 2010, reported some news that explain about country roles (Kepolisian RI, BNPT,BIN) in fighting the terrorism in Indonesia. KOMPAS is selective in telling the terrorisme issues, there are more than 3 times the incident of attack certain groups to police office at region sector, but this news doesn’t get converation press on printed KOMPAS , that is only Published by portal online kompas.comCommonly, on the 2010 terrorisme press KOMPAS pushes on who and how on handling chronologies.

Kata Kunci : news coverage, terrorism, Framing Analysis


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.