PROBLEM PSIKOLOGIS DAN STRATEGI COPING PELAKU UPACARA KEMATIAN RAMBU SOLO' DI TORAJA (Studi Fenomenologi pada Tana’ Bulaan )
Arman Marwing, Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph.D.
2011 | Tesis | S2 PsikologiBeban keuangan upacara kematian atau pemakaman, kini telah menjadi permasalahan serius , terlebih dalam konteks budaya sosial-budaya tertentu yang menempatkan upacara pemakaman dalam posisi yang sangat penting dan kompleks seperti halnya yang terjadi pada kehidupan individu suku Toraja yang ditinggal mati oleh orang tuanya. Kematian orang tua menuntut anak-anak dari to mate (mendiang) untuk melakukan usaha yang intensif dalam memenuhi ketentuan adat bagi kematian orang tuanya. Saat itu merupakan masa-masa yang sulit bagi mereka yang berada dalam kondisi ekonomi yang lemah Penelitian ini bertujuan untuk memahami dinamika psikologis subjek dengan cara memahami faktor motivasional individu dari tana’ bulaan miskin dalam melaksanakan upacara rambu solo’, beban keuangan sebagai kejadian menekan yang mereka hadapi, strategi pengatasan masalah dan dampak psikologis pada tana’ bulaan miskin . Subjek penelitian ini adalah orang Toraja dewasa yang telah menikah, berusia antara 35- 65 tahun, pernah atau sedang melaksanakan upacara rambu solo’ dan tidak memiliki pekerjaan atau bepenghasilan minim. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian sebanyak 4 orang yang melaksanakan upacara rambu solo’ tingkat sempurna, sedang, dan minim serta 7 orang informan. Metode analisis mengacu pada Moustakas (1994) yaitu : deskripsi pemahaman fenomena, reduksi dan eliminasi, pengelompokkan tema dan deskpripsi individu terhadap fenomena. Hasil temuan penelitian ini adalah: a) faktor-faktor yang mendorong pelaksanaan upacara rambu solo’ merupakan upaya individu untuk memenuhi kebutuhan dasar dalam dirinya, yaitu kebutuhan untuk survive, love and belonging, power, dan freedom. b) Keputusan terlibat membuat para pelaku menghadapi dampak langsung dan dampak tidak langsung dari beban keuangan rambu solo’. c) Dalam menghadapi beban keuangan rambu solo’ sebagai stresor, Strategi coping yang dilakukan para pelaku, utamanya pelaku upacara rambu solo’ besar, cenderung mengalami penurunan secara bertahap dari coping berfokus pada masalah kemudian beralih pada coping berfokus pada emosi dan dari coping adaptif beralih pada coping maladaptif. (d) dampak psikologis yang ditemukan: stres, ketakutan (kecemasan), depresi ringan. (e) dinamika psikologis pelaku upacara rambu solo’ sangat kompleks, sebagai pilihan dari proses internal, beban keuangan rambu solo’ dinilai subjek sebagai konsekuensi dan untuk itu mereka berupaya mencari kebutuhan-kebutuhan yang sama atau berbeda yang adekuat atas deprivasi kebutuhan dasar dalam dirinya.
Financial burden of death or funeral ceremonies, has now become a serious problem, especially in the socio-cultural context of a particular culture that places a funeral in a position that is very important and complex as was the case on an individual's life left Toraja tribe who died by his parents. The death of parents demanding children than to mate’ to conduct an intensive effort to meet the customary provisions for the death of his parents. It was a difficult period for those who are in a weak economic conditions This study aims to understand the psychological dynamics of the subject in a way to understand the motivational factors of individuals from the tana 'bulaan poor in performing the ceremony rambu solo’ , the financial burden as they face pressure events, coping strategies and psychological impact on the tana 'bulaan poor. The subject of this study is the Toraja people who have been married adults, aged between 35-65 years old, has or is implementing a rambu solo’ ceremony 'and do not have jobs or low income. This study is a qualitative study with a phenomenological approach. Research subjects perform as many as four people who hold the ceremony solo 'perfect level, moderate, and minimal and seven informants. Methods of analysis refers to Moustakas (1994) namely: descriptions of understanding the phenomenon, reduction and elimination, grouping themes and individual descrription to the phenomenon. These research findings are: a) the factors that drive the implementation of rambu solo’ ceremony 'is an effort to meet the basic needs of the individual within himself, namely the need to survive, love and belonging, power, and freedom, b) The decision of the principals involved to make the face direct impact and indirect impact of the financial burden rambu solo ', c) In the face of the financial burden rambu solo' as stressors, coping strategies that do the actors, the main actors of large rambu solo ceremony ' large, tend to decrease gradually from coping focused on problem then move on to focus on emotional coping and adaptive coping than resorting to maladaptive coping. (d) psychological effects were found: stress, fear (anxiety), depression, (e) the dynamics of psychological of rambu solo’ ceremony actors 'is very complex, as the choice of internal processes, financial burden rambu for solo' rated the subject as a consequence and for that they seeking needs the same or different needs are adequate for fulfillment deprivation of basic needs in theirself.
Kata Kunci : rambu solo’, tana’ bulaan, beban keuangan, dinamika psikologis.