Laporkan Masalah

OPTIMALISASI PENETAPAN ZONA PADA TAMAN NASIONAL BERBAK DI PROPINSI JAMBI

Nufit Hari Rachmat, Prof. Dr. Ir. Wahyu Andayani, M.S.

2011 | Tesis | S2 Ilmu Kehutanan

Kondisi Taman Nasional Berbak yang berfungsi sebagai Kawasan lindung gambut/lahan basah saat ini kondisinya rawan dengan gangguan sosial dan ekonomi. Kondisi tersebut diduga akan menurunkan kualitas kawasan sebagai penyangga kehidupan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan alokasi zona-zona yang mampu memenuhi kepentingan berbagai pihak. Metode yang digunakan untuk menjawab masalah tersebut di atas dalam penelitian ini adalah Program Tujuan Ganda (Multiple Goal Programming) dengan menggunakan data teknis, sosial, ekonomi dan data spasial. Hasil Penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Alokasi masingmasing zona, zona inti = 133.002,40 ha; zona rimba = 15.755,20 ha; zona pemanfaatan = 7.100,22 ha; zona rehabilitasi = 6.842,20 ha; 2) Zona inti meningkat 86,16%, zona rimba turun 74,49%, zona pemanfaatan meningkat 3,16% dan sebagian perubahan itu menjadi zona rehabilitasi; 3) Pendapatan masyarakat di sekitar Taman Nasional Berbak mengalami peningkatan sebesar Rp 560.219,80 per bulan; dengan luas habitat untuk populasi harimau Sumatera setara dengan jika ditambahkan maksimal sebanyak 14 ekor. Peneliti menyarankan sebaiknya para pengambil kebijakan menggunakan metode ini untuk menentukan zona sesuai dengan kondisi yang ada saat ini.

The condition of Berbak National Park which functions as peatland/wetland protected area is currently vulnerable due to disturbances caused by social and economical activities. This condition causes deterioration of the quality of the region as a life support area. The aim of this research is to determine zone allocations which can fulfill various stakeholder interests. The method used to deal with this situation in the research is the Multiple Goal Programming using technical, social, economical and spatial data. The research result can be explained as follows: 1) Zone allocations, core zone = 133.002,40 hectares; wilderness zone = 15.755,20 hectares, utilization zone = 7.100,22 hectares; rehabilitation zone = 6.842,20 hectares; 2) The core zone increases 86,16%, the wilderness zone decreases 74,49%, the utilization zone increases 3,16% and part of the change becomes rehabilitation zone; 3) The income of the people around Berbak National Park increases by Rp. 560.219,80 each month, and the size of the habitat for Sumatra tiger population equals to an increase of up to 14 individuals. The researcher suggests that policy makers should use the method to determine the zones to fit the present condition.

Kata Kunci : optimalisasi, zona, program tujuan ganda


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.