Laporkan Masalah

RANCANG BANGUN ALAT PENGGILING TEBU UNTUK MENINGKATKAN VOLUME AIR NIRA PADA INDUSTRI KECIL GULA MERAH

SYAMSUL MAARIF, Sarjiya, S.T., M.T., Ph.D.

2011 | Tesis | S2 Mag.Sistem Teknik

Kecenderungan volume impor gula di Indonesia dari tahun ke tahun selalu meningkat. Hal itu disebabkan konsumsi gula masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Namun di sisi lain, produksi gula nasional selalu menurun karena adanya penurunan areal tanam tebu dan penurunan produktivitas seperti penurunan rendemen. Kecilnya rendemen yang didapat selain dari segi perawatan tanaman juga terletak pada alat untuk menggiling tebu yang kurang optimal. Untuk mengatasi salah satu masalah penurunan rendemen, maka dirancang sebuah alat mesin crusher tebu. Alat yang dirancang diharapkan mampu meningkatkan volume air nira sebanyak 5% dari model alat yang ada sebelumnya. Alat yang dirancang menggunakan sistem double action menggunakan dua pasang roller untuk meningkatkan hasil perasan. Alat crusher tebu yang sudah ada di lapangan kebanyakan memakai sistem single action menggunakan sepasang roller. Untuk mewakili sistem single action dilakukan dengan menonaktifkan sepasang roller dari sistem double action. Kapasitas produksi alat mesin crusher tebu yang dirancang sekitar 900 kg/jam. Berdasarkan hasil penggilingan sebanyak 10 kali dari sistem single action ke sistem double action didapatkan peningkatan volume nira sebesar 31,19% untuk tebu jenis PS 77 dan 16,86% untuk tebu jenis BL. Dari analisis ekonomi diperoleh net benefit-cost ratio (B/C) 1,18 pada titik impas total penjualan Rp 3.956.044,00 dengan jangka waktu pengembalian modal 2,3 tahun serta return of invesment (ROI) sebesar 17,88%.

Sugar import volume in Indonesia always increases from year to year. It is caused by increasing sugar consumption of Indonesian people from year to year. Despitefully, the national sugar production always decreases because of decreasing in sugarcane planting areas and productivity such as the decline of the rendement. Declining of rendement is caused by unoptimal design and operation of sugarcane crusher machine and also in the plant treatment. The solution to avoid rendement declining due to unoptimal design of sugarcane crusher machine can be done by redesign it. The redesigned machine is expected to increase the juice sugar volume 5% more than the previous model of existing machine. Machine is designed using double action system which uses two pairs of rollers to increase the juice sugar. Sugarcane crusher machine that is already in the market uses a single action system which using a pair of roller. Single action system can be represented by disabling a pair of roller in the double action system. The production capacity of the designed sugar cane crusher machine is about 900 kg/hour. Based on the results of 10 times crushing from single action to double action system, it is achieved that the increasing of PS 77 and BL sugarcane are 31.19% and 16.86% respectively. From the economic analysis is found that benefit cost ratio (B/C) is 1.18 for breakeven point in Rp. 3.956.044,00 with payback period of 2.3 years and the return on investment (ROI) is 17.88%.

Kata Kunci : gula, tebu, crusher, double action, air nira


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.