Laporkan Masalah

OPTIMASI KECEPATAN PUTAR TRAY DAN SUHU CHAMBER PADA ROTARY TRAY DRYER PENGERING IKAN TERI KAPASITAS 2 KG/ JAM

HERI SUHUD KUSTOYO, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng.

2011 | Tesis | S2 Mag.Sistem Teknik

Kondisi Geografis Kabupaten Cilacap yang berbentuk teluk dan dilindungi oleh Pulau Nusakambangan sangat cocok untuk dibuat pelabuhan perikanan alami. Ada sekitar 11 tempat pelelangan ikan (TPI) dengan kapasitas produksi ikan laut sebesar 15.153,2 ton / tahun. Pengolahan ikan yang dilakukan nelayan pada umumnya adalah pengeringan. Permasalahan yang dihadapi dalam pengeringan tradisional adalah perlu tempat yang luas, waktu pengeringan lama, tergantung musim, case hardening, dan hygienitas. Untuk mengatasi permasalahan pada proses pengeringan, perlu dirancang sebuah alat dengan pemanas dan tray putar yang terkendali. Kecepatan putar tray yang terkendali akan membantu pemerataan kalor dan mempercepat difusi air ke permukaan ikan akibat efek centrifugal dari putaran tray tersebut. Parameter variabel kontrol meliputi : waktu pengeringan selama 1,5 jam, berat basah sampel ikan teri gelagah sebesar ±300 g, tekanan udara di dalam chamber sebesar 1 atm, kecepatan fan sebesar 2 m/s, RH lingkungan di asumsikan tetap, sedangkan RH chamber untuk setiap setting kecepatan putar tray dan suhu tertentu di asumsikan tetap dan distribusi suhu di dalam chamber di asumsikan merata. Dari variasi kecepatan putar tray 14; 16; 18; 20 dan 22 rpm serta variasi suhu 313; 318; 323; 328 dan 333 K diperoleh optimasi kecepatan putar tray dan suhu chamber masing-masing 22 rpm dan 333 K dengan kadar air optimum ikan teri untuk tray atas , tengah dan bawah masing- masing sebesar 18,06 % , 12, 87% dan 4,01% (Sesuai dengan standar SNI 2708.1-2009). Bebas dari mikrobia seperti Escherichia coli, salmonela dan vibrio clerae karena memiliki aw < 0,8. Usaha pengeringan ikan teri menggunakan rotary tray dryer memenuhi kelayakan usaha dengan aspek penilaian BEP produksi sebesar 804 kg/ tahun, BEP harga sebesar Rp 34.912,33/kg, BC rasio sebesar 1.43, Payback Period (PP) sebesar 1,3 tahun, Net Present Value (NPV) sebesar Rp 54.067.012,70, Internal Rate of Return (IRR) sebesar 26,52 % dan Profitibilitas Indexs (PI) sebesar 1,76.

Condition of Geographical Cilacap's Regency that gets to form bay and protected by Nusakambangan's Island well-matched to be made fishery porting experiences. There are 11 port of fish with capasity 15,153.2 ton / years. Processing fishes out that done by fisherman in a general way is drying up. Commonly problem of traditional drying process is need extensive place, long time drying up time, depend on season, case hardening, and hygienics. To settle about problem on drying up process, need to be designed one tool with heating and tray turn around that restrained. Control variable parameter consist of drying time is 1.5 hours, mass of small glagah fish is ± 300 g, chamber’s presure is 1 atm, fan’s velocity is 2 m/s, Humidity chamber assumed constant in same level of rotation speed and temperature. Base on variation of tray’s rotation speed at 14; 16; 18; 20; and 22 rpm and variation of chamber’s temperature at 313; 318; 323; 328; and 333 K acquired optimization tray’s rotation speed at 22 rpm and chamber’s temperature at 333 K with optimum water content to tray on, mean and down each of 18.06 %, 12.87% and 4.01% (According to default SNI 2708.1 2009). Free of microbial as Escherichia coli, salmonela and vibrio clerae since has aw< 0.8. Drying up effort small fish to utilize rotary tray dryer effort feasibility pock with BEP'S estimation aspect production as big as 804 kg / years, BEP is price as big as Rp 34,912.33 / kg, BC ratio as big as 1.43, Payback Period (PP) as big as 1.3 years, Net Present Value (NPV) as big as Rp 54,067,012.70, Internal of Return's Rate (IRR) as big as 26.52 % and Profitibilitas Indexs (PI) as big as 1.76.

Kata Kunci : Rotary tray dryer, Optimasi Kecepatan Putar Tray dan Suhu, Kadar Air Optimum


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.