PENGARUH SUPLEMENTASI KALSIUM KARBONAT DAN TERAPI INSULIN PADA INDUK TIKUS DIABETES MELLITUS TERHADAP ERUPSI GIGI DAN PERTUMBUHAN TULANG ALVEOLAR ANAK
Sri Larnani, drg., Prof. Dr. Dra. Wiryatun Lestariana, Apt.
2011 | Tesis | S2 Kedokteran GigiPenderita Diabetes Mellitus gestasional mengalami keadaan hiperglikemia, perubahan hormonal dan metabolik, sehingga dapat mengganggu pertumbuhan janin. Perubahan metabolisme tersebut akan berpengaruh terhadap homeostasis kalsium, sehingga dapat mempengaruhi tulang dan gigi anak yang dilahirkan. Kalsium karbonat mempunyai bioavailabilitas yang tinggi sehingga akan menghasilkan kualitas tulang dan gigi yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh suplementasi kalsium karbonat dan terapi insulin pada induk tikus DM terhadap erupsi gigi dan pertumbuhan tulang alveolar anak. Dua belas ekor tikus Wistar betina, usia 3 bulan, berat 150-200 gram dibagi menjadi 4 kelompok. Tiga ekor tikus diambil secara acak sebagai kelompok kontrol. Sembilan ekor tikus sisanya dibuat perlakuan DM dengan injeksi aloksan 170 mg/kg BB, selanjutnya dibagi lagi menjadi 3 kelompok perlakuan. Semua tikus dibuat perlakuan kebuntingan kemudian dikelompokkan menjadi kelompok A yaitu kelompok kontrol, kelompok B tikus DM dengan suplementasi kalsium, kelompok C tikus DM dengan suplementasi kalsium dan terapi insulin, dan kelompok D tikus DM dengan terapi insulin. Anak yang dilahirkan didekapitasi pada usia 21 hari, untuk dilakukan pengukuran erupsi gigi dan pertumbuhan tulang alveolar. Hasil pengukuran dianalisis menggunakan uji Anava 1 jalur dan dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan erupsi gigi dan pertumbuhan tulang alveolar kelompok DM dengan suplementasi kalsium dan terapi insulin lebih besar dibandingkan kelompok DM dengan terapi insulin. Simpulan penelitian ini adalah suplementasi kalsium karbonat dan terapi insulin pada induk tikus DM dapat menurunkan gangguan erupsi gigi dan gangguan pertumbuhan tulang alveolar anak.
Women with gestational Diabetes Mellitus experience a state of hyperglycemia, hormonal and metabolic changes, which can interfere with fetal development. These metabolism changes will affect the homeostasis of calcium, which may affect the bones and teeth of children born. Calcium carbonate has a high bioavailability that will produce high quality of bone and teeth. The aim of this study was to examine the influence of calcium carbonate supplementation and insulin therapy in diabetic rats on tooth eruption and alveolar bone growth of offspring. Twelve female Wistar rats, aged 3 months, weight 150-200 grams were divided into 4 groups. Three rats were taken randomly as the control group. The remaining nine rats were made diabetic by alloxan injection with the dosage of 170 mg/kg BW, further subdivided into 3 treatment groups. All rats were treated gestation and then divided into group A of the control group, group B diabetic rats with calcium supplementation, group C diabetic rats with calcium supplementation and insulin therapy, and group D diabetic rats with insulin therapy. The rat pups were sacrificed by decapitation at the age of 21 days, to measure tooth eruption and alveolar bone growth. The measurement results were analyzed using One-way Anova test and followed by LSD test. The results showed tooth eruption and alveolar bone growth in diabetic group with calcium supplementation and insulin therapy was greater than the diabetic group with insulin therapy. The research conclusion was calcium carbonate supplementation and insulin therapy in diabetic rats may reduce interference of tooth eruption and alveolar bone growth of offspring.
Kata Kunci : Diabetes Mellitus gestasional, suplementasi kalsium karbonat, terapi insulin, erupsi gigi, pertumbuhan tulang alveolar