STRATEGI PEMBANGUNAN PERTANIAN DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN PEMBANGUNAN DI SEKTOR PERTANIAN ( Sub-Sektor Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultur, Kabupaten Baucau, Republik Demokratika Timor-Leste)
Luizinha Ximenes Goncalves Araujo, SP, Prof. Dr. Warsito Utomo
2011 | Tesis | S2 Magister Adm. PublikSub sektor tanaman pangan dan hortikultura pada kurun waktu 10-15 tahun kedepan masih memegang peranan penting dalam pembangunan pertanian di Kabupaten Baucau yang ditunjukan oleh besarnya sumbangan terhadap struktur PDRB. Pembangunan Pertanian di kabupaten Baucau menghadapi tantangan yang cukup berat antara lain : Lemahnya sumberdaya (Modal,SDM, dan lahan), kemerosotan mutu lahan. Sementara pada bagian lain harus mampu bersaing dalam pasar global yang mensyaratkan dilaksanakannya kegiatan pertanian secara efisien dan produk pertanian dengan kualitas dan harga yang kompetitif. Dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut pemerintah daerah Kabupaten Baucau sebagai ‘agent of development’ perlu menerapkan perencanaan strategis didalam setiap pembngunan yang hendak dilaksanakan termaasuk juga pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura. Perencanaan yang dihasilkannya merupakan perpaduan yang serasi antara kelemahan dan kekuatan internalnya dengan ancaman dan peluang yang berasal dari lingkungan eksternal yang dihadapi sub sektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura. Peluang yang dihadapi sub sektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura di kabupaten Baucau adalah : Kebijakan pemerintah dalam keputusan No.18/2008, 19 Juni, Peningkatan harga dasar gabah, Potensi hasil pertanian,pola makan yang masih bertumpu pada beras, penggunaan alat mesin pertanian (traktor,treser). Sementara ancaman yang dihadapi adalah : Akses petani terhadap pasar terbatas, terbatasnya penguasaan teknologi spesifik lokasi (benih dan pemupukan). Pada bagian lain kekuatan yang diharapkan bisa memanfaatkan peluang dan mengatasi Ancaman anatara lain : Berbagai kelompok yang merupakan hasil bantuan proyek seperti kelompok penakar benih/bibit pertanian, para kontak tani sebagai inovator masih berjalan dengan baik. Program optimalisasi pemanfaatan lahan tidur dan setengah tidur yang selama ini belum banyak tersentuh, setidaknya dapat menggantikan lahan yang telah beralih fungsi. Modal sumberdaya aparat yang dilihat dari sisi kualitas maupun kuantitas cukup memadai, ditambah lagi dengan program peningkatan kemampuan aparat yang dilakukan secara rutin dan fasilitas kenderaan dinas. Sedang kelemahan internalnya antara lain : Keterbatasan kualitas sumberdaya alam, dan modal SDM, Keterbatasan anggaran, Keterbatasan sarana dan prasarana yang kurang memadai, Sisitim Proyek yang melemahkan motivasi pegawai, Kemorosotan mutu lahan dan Fungsi kebun lahan yang tidak optimal. Berangkat dari analisis terhadap berbagi lingkungan strategis tersebut dengan menggunakan matriks SWOT akan diketahui isu strategis dalam pembangunan pertanian di kabupaten Baucau. Dengan menggunakan litmus test maka isu-isu yang dianggap paling strategis dalam pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortkultura di Kabupaten Baucau adalah : Pembangunan pertanian berwawasan agribisnis, dan Optimalisasi usahatani terpadu, pengembangan teknologi spesifik lokasi dan Pemberdayaan kelompoktani. Karena keterbatasan yang dimiliki oleh Pemerintah daerah Kabupaten Baucau maka isu yang sangat strategis untuk ditangani adalah 2 isu yang pertama. Adapun alternatif kebijakan yang di tawarkan sebagai strategi untuk menjawab isu pembangunan pertanian berorientasi pasar adalah : Program peningkatan dan produksi pertanian, Peningkatan kemampuan aparat agar mampu melakukan bimbingan usahatani berwawasan agribisnis, Pelayanan informasi pasar. Strategi untuk menangani isu Optimalisasi usahatani adalah Peningkatan produktivitas dan produksi padi, jagung dan kedelai, Pemberdayaan terhadap kelompok-kelompok yang telah dibentuk oleh proyek-proyek dahulu, Pemasaran hasil produk pertanian.
Food crop and horticulture sub-sector, during the next 10-15 years, has still played significant roles in the agriculture development of Baucau District , which is indicated by higher contribution to GDP structure. The agriculture development in Baucau District has encountered quite severe challenges, among others, lack of resources (capital, HR, and land), decreasing land quality. Meanwhile, competences in global market competition requiring efficient implemented agricultural activities and agricultural products with competitive price and quality, are needed. In encountering such various challenges, the Baucau District as ‘agent of development’ should implement a strategic planning in implementing individual development including food crops and horticultures. The resulting plan is a harmonious integration of internal weaknesses and strengths with threats and opportunities produced by external environment that the food crop and horticulture sub-sectors encounter. The opportunities that that the food crop and horticulture sub-sectors encounter in Baucau District involve the government policy in terms of the Decree No.18/2008 date 19 June 2008, increased grain basic price, agricultural product potentials, rice-only-based eating pattern, the use of agricultural machineries (tractor, thresher). Meanwhile the threats faced are farmers’ limited access to market, lack of mastery in site-specific technology (seeds and fertilizer). On the other side, other strengths potentially benefited from the opportunities and used to overcome the threats, among others, involve various groups based on project assistance in measuring agricultural seeds, farmer contacts as innovators that are well running. Optimization programs on abandoned and semiabandoned which is presently less implemented, at least, are able to replace the lands undergoing shifted function. Human resources viewed from, both quality and quantity aspects, are quite sufficient, coupled with regular improvement programs on officers’ competence and officers’ transporting facilities. While internal weaknesses, among others, are lack quality of natural resources and human capital, limited budget, limited facilities and inadequate infrastructure, system of project decreasing officers’ motivation, decreased quality of land and less-optimal function of land. Based on the analysis of shared strategic environment through the use of SWOT matrix, the strategic issues in agricultural development in Baucau District were identified. By using the litmus test, the most strategic issued in the agricultural development of food crop and horticulture in Baucau District involve agri-businessoriented agricultural development, and integrated farming optimization, site-specific technology development, and farmer group empowerment. Due to some limitations found in Baucau District , the most strategic issues to solve are the two first issues. The policy alternative offered as the strategy to address the market-oriented agricultural development involve the improvement and agricultural production programs, improvement in officers’ competences to perform agri-business-oriented farming supervision, the provision of market information service. The strategies to address optimization farming issue concern with the improvement productivity and production of rice, maize, and soybeans, group empowerment established by the earlier projects, and agricultural product marketing.
Kata Kunci : Pembangunan Pertanian