Resistensi Spodoptera exigua pada tanaman bawang merah terhadap metoksifenozida

WIBISONO, I. Indriyati, Promotor Prof. Dr. Ir. Y. Andi Trisyono, M.Sc

2009 | Disertasi |

Ulat bawang merah (Spodoptera exigua) merupakan hama utama pada tanaman bawang merah. Metoksifenozida adalah salah satu insektisida yang akhir-akhir ini digunakan untuk mengendalikannya. Penggunaan insektisida yang berlebihan menjadi salah satu faktor penyebab resistensi hama terhadap insektisida. Penelitian ini terdiri atas tiga kajian yaitu 1) mengetahui status resistensi S. exigua terhadap metoksifenozida, 2) mengembangkan konsentrasi diagnostik sebagai alat untuk monitoring perkembangan resistensi S. exigua terhadap metoksifenozida, dan 3) mengetahui karakteristik sifat resistensi S. exigua terhadap metoksifenozida. Larva dikumpulkan dari daerah sentra produksi bawang merah Kabupaten Bantul dan Kulonprogo (Daerah Istimewa Yogyakarta), Nganjuk (Jawa Timur) dan Brebes (Jawa Tengah). Semua uji hayati (bioassay) menggunakan larva instar satu dengan pakan buatan yang telah dicelup dalam seri konsentrasi larutan metoksifenozida. Mortalitas larva diamati 72 jam setelah perlakuan. Nilai LC50 metoksifenozida terhadap populasi Sanden (Bantul) adalah paling rendah (0,53 ppm) di antara 16 populasi yang diuji. Sebaliknya populasi Wanasari (Brebes) mempunyai tingkat resistensi sangat tinggi terhadap metoksifenozida dengan nilai LC50 yaitu 127,61 ppm, menunjukkan faktor resistensi populasi yang diuji bervariasi 1-241 kali. Berdasarkan hasil pengujian status resistensi S. exigua terhadap metoksifenozida, konsentrasi diagnostik ditentukan 25 ppm. Hasil validasi menggunakan 17 populasi lapangan menunjukkan konsentrasi diagnostik 25 ppm dapat digunakan sebagai alat monitoring. Uji hayati menggunakan F1 hasil persilangan resiprok dan F2 hasil silang balik, menunjukkan karakteristik sifat resistensi S. exigua terhadap metoksifenozida adalah dominan, autosomal, tidak ada pengaruh induk betina, dan monogenik. Hasil penelitian ini memberi dasar-dasar monitoring resistensi S. exigua dan pengembangan strategi pengelolaan untuk menunda perkembangan resistensi S. exigua terhadap metoksifenozida.

The beet armyworm (Spodoptera exigua) is the main pest on shallot.Methoxyfenozide has been one of insecticides currently used to control them. The excessive use of insecticides becomes one of the factors causing pest resistance to insecticides. This research consists of three studies: 1) knowing the resistance status of S. exigua to methoxyfenozide, 2) developing a diagnostic concentration as a tool to monitor the resistance development of S. exigua to methoxyfenozide, and 3) determining the resistance inheritance of S. exigua to methoxyfenozide. The larvae for this research were collected from the main areas of shallot production in Bantul and Kulonprogo Regencies (Yogyakarta Special Territory), Nganjuk Regency (East Java), and Brebes Regency (Central Java). All bioassays used the first instar of S. exigua with the artificial diets dipped in the concentration series of methoxyfenozide solution. The mortality of the larvae was observed 72 hours after treatment. The result indicated that the LC50 value of methoxyfenozide to the Sanden population was the lowest (0,53 ppm) among the 16 populations tested. On the other hand, the Wanasari population (Brebes) had very high resistance level to methoxyfenozide with the LC50 value of 127,6 ppm showing that the resistance ratio of the tested populations varied 1-241 times. Based on the results data obtained fram the resistance status assay of S. exigua to methoxyfenozide, a diagnostic concentration of 25 ppm was selected. After validation using 17 field populations, it showed that concentration of 25 ppm could be used as a monitoring device. The bioassay using F1 from the reciprocal and F2 from the backcross mating, indicated that the resistance inheritance of S. exigua to methoxyfenozide was dominant, autosomal, no maternal effect, and monogenic. These findings provide the bases for monitoring S. exigua resistance and developing the management strategy to delay the resistance development of S. exigua to methoxyfenozide.

Kata Kunci : Spodoptera exigua,Metoksifenozida,Resistensi,Konsentrasi diagnostik,Karakteristik sifat resistensi,Spodoptera exigua, methoxyfenozide, resistance, diagnostic concentration, the inheritance of resistance