Potensi dampak perubahan penggunaan metode perhitungan kebutuhan modal atas risiko operasional dari metode basic indicator approach ke metode standardized approach bagi bank umum :: Studi kasus pada Bank X
LUBIS, Agustina, Sukmawati Sukamulja, Prof., Dr., M.M
2010 | Tesis | S2 Magister ManajemenPenyediaan modal bagi bank untuk melindungi potensi risiko operasional menurut Basel 11 dapat diperhitungkan dengan beberapa metode, yaitu antara lain menggunakan metode Basic Indicator Approach (BIA) ataupun menggunakan metode Standardized Approach (SA). Metode BIA menggunakan nilai alpha (a) sebagai nilai pembobot risiko untuk perhitungan pembebanan modal atas risiko operasional yang besamya sama untuk seluruh aktifitas yang ada dalam suatu bank berupa nilai persentase tetap terhadap total pendapatan kotor pertahun suatu bank. sedangkan metode SA menggunakan nilai beta (p) sebagai nilai pembobot risiko dengan nilai persentase yang berbeda-beda untuk setiap kelompok aktifitas dalam suatu bank terhadap pendapatan kotor masing-masing kelompok aktifitas. Perbedaan nilai pembobot ini menjadi salah satu yang memberikan potensi perbedaan jumlah modal yang wajib disediakan oleh bank atas risiko operasional jika suatu bank akan merubah metode perhitungan dari menggunakan metode BlA ke SA. Perbedaan hasil perhitungan ini diasumsikan akan memberikan insentif pengurangan modal wajib yang harus disediakan bagi bank-bank dengan aktifitas lebih banyak kepada kelompok aktifitas dengan nilai beta lebih kecil dari nilai alpha jika menggunakan metode BIA. Penelitian dengan studi kasus menggunakan data hi storikal di Bank "X" menunjukkan bahwa hasil perhitungan menggunakan metode SA memberikan insentif pengurangan modal yang harus disediakan bank atas risiko operasionalnya dibandingkan jika menggunakan metode BIA. lnsentif ini belum dapat dikatakan sebagai keunggulan utama penggunaan metode SA, karena pengeluaran biaya yang harus dikeluarkanldisiapkan bank dalam rangka perubahan penggunaan metode tersebut tidak diperhitungkan, dan keterbatasan-keterbatasan lain dari penelitian ini yang perlu di gali lagi melalui penelitian lainnya. Kata kunci : Risiko Operasional. Basic Indicator Approach. Swndardized Approach
adequacy to cover their operational risk potential losses. which are Basic Indicator Approach (BlA) or Standardized Approach (SA). Alpha is a proxy of risk weight in BJA method with a fixed percentage to annually gross income of bank. Beta is a proxy of risk weight in SA method with several different percentage to annually gross income of each class of activities within bank. The differencies of proxy's percentage in SA method assumed will beneficially contribute to reduce regulatory capital provided by bank that major activity in class of activity beta 's percentage smaller than alpha's percentage in BIA method. Case study using historical data of Bank x· resulting that it potentially using SA method can reduce capital required, still can not perfectly confirm SA method is the best to use since it can nor calculate other cost needed to set up and provide the system to implement SA. also there are other barriers that occurred in research. so that another research should be performed further to explore the benefit of using SA method. Keywords: Operational Risk. Basic indicator Approach, Standardized Approach.
Kata Kunci : Risiko operasional,Basic indicator spproach,Standardized approach