Laporkan Masalah

Sekuritisasi isu-isu lingkungan di kawasan Asia Tenggara

APRIWAN, Prof. Dr. Ichlasul Amal

2010 | Tesis | S2 Ilmu Hubungan Internasional

Penelitian ini menjelaskan bagaimana isu-isu lingkungan telah mengalami sekuritisasi di kawasan Asia Tenggara. Penulis mengambil tiga isu lingkungan yang mengalami sekuritisasi, antara lain polusi atmosfer dan deforestation, krisis sumber air, dan krisis sumber energi. Isu-isu lingkungan tersebut menjadi potensi konflik yang mempengaruhi stabilitas kawasan. Dalam menjelaskan sekuritisasi isu tersebut digunakan pendekatan konstruktivisme dan konsep securitization. Pendekatan dan konsep ini menjelaskan bagaimana respon dan tindakan aktor negara baik secara individual maupun kolektif terkait dengan isu ancaman keamanan lingkungan di kawasan Asia Tenggara. Respon dari negara-negara di kawasan memiliki dua kemungkinan yaitu konflik atau kerjasama. Tiga isu lingkungan diatas telah menimbulkan sangketa atau konflik diantara negaranegara yang terkena imbasnya. Untuk masalah polusi asap dan deforestation, adanya ketegangan antara Malaysia dan Singapura dengan Indonesia sebagai negara penghasil polutan. Dalam krisis Air terjadi sangketa antara Malaysia dan Singapura dalam hal pemanfaatan sumber air Johor Malaysia, ketegangan juga terjadi antara negara-negara riparian dengan Cina dalam pemanfaatan sumber air dan sumber energi di aliran sungai Mekong. Sangketa yang cukup rumit dalam hal pemanfaatan energi juga terjadi di Laut Cina Selatan dan Teluk Thailand, serta konflik perbatasan Blok Ambalat antara Indonesia dan Malaysia. Di sisi lain, respon aktor-aktor negara dalam isu lingkungan ini juga bisa mengarah pada kerjasama, baik dilakukan secara bilateral, multilateral maupun regional seperti pada level kerjasama ASEAN. Dengan demikian, sekuritisasi isu lingkungan bisa dilihat dari bagaimana negara-negara di kawasan mempersepsikan isu tersebut dalam sebuah interaksi pada struktur sosial di kawasan. Dalam hal ini, negaranegara dipandang sebagai aktor sosial yang berinteraksi dalam hal sharing pengetahuan, pemaknaan atas sumber-sumber material, dan praktek interaksi antar aktor itu sendiri.

The thesis examines how the environmental issues have been securitizing in Southeast Asia. It takes three main issues which quite urgen for resolving in the region, that are atmospher pollution and deforestation, water resources, and energy resources. The issues could be potential conflict that will impact to the regional instability. For examining securitization of the issues, it uses constructivism approach and securitization concept. This approach and the concept explain about the response and the action of the states, individual or collective related to that issues. The states response has two posibilities, conflict or cooperation. The environmental issues has been emerging conflict among the states which got the impact. For the atmospher pollution and deforestation, Malaysia and Singapore got a tension with Indonesia as the source of problems. On the case of water crisis occured between Malaysia and Singapore in using water resource from Johor, the same cases also happened between the riparian states with China in using the Mekong River Basin. The complicated conflicts about using energy resources have been happening in South China Sea, Thailand’s Gulf and the Ambalat. On the other hand, the state’s response also could be cooperatif among them, which are billateral, multillateral and regional. Thus, securitization of the environmental issues can be seen on how the states give a perception to the issues within an interaction of social structure. More over, the states are seen as social actors which interacted within the context of sharing of knowledge, understanding of material resources and the practice of interaction among the states its self.

Kata Kunci : Asia Tenggara,Keamanan,Konstruktivisme,Lingkungan dan kawasan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.