Dampak pariwisata terhadap sanggar seni "Bao Daya" di Desa Lenek Tengah Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur
AJI, Yosep Adityanto, Prof. Dr. R.M. Soedarsono
2010 | Tesis | S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni RupaBao Daya merupakan salah satu kelompok penyaji seni pertunjukan yang berkembang di Desa Lenek Tengah Kecamatan Aikmel Daerah Tingkat II Kabupaten Lombok Timur. Aktivitas kelompok seni ini semula ditujukan untuk melengkapi bermaca-mmacam hajatan warga masyarakat sekitar dan juga untuk memeriahkan hari-hari besar agama maupun nasional. Saat ini kelompok Bao Daya menyajikan seni pertunjukan yang ditampilkan pula untuk wisatawan, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Fenomena di atas memunculkan permasalahan yang diteliti dalam studi ini. Pertama, bagaimana bentuk seni pertunjukan kelompok Bao Daya yang ditampilkan untuk wisatawan? Kedua, Mengapa seni pertunjukan tersebut dapat terus berkembang? Analisis permasalahan di atas menggunakan pendekatan etnokoreologi dengan teori pariwisata yang dikemukakan oleh R.M. Soedarsono, yaitu bahwa seni pertunjukan pariwisata mempunyai ciri-ciri 1) tiruan dari tradisi yang telah ada, 2) singkat dan padat penyajiannya, 3) penuh variasi, 4) tidak sakral, 5) disajikan secara menarik, 6) murah menurut kocek wisatawan, dan 7) mudah dicerna oleh wisatawan. Pendekatan ini dilengkapi dengan diagram Wimsatt yang dipinjam oleh R.M. Soedarsono dalam penggambaran seni wisata. Pendekatan ini didukung dengan konsep sosiologi seni dan antropologi seni agar lebih mencapai sasaran. Hasil analisisnya menyampaikan bahwa kunjungan wisatawan ke berbagai wilayah objek wisata di Indonesia, termasuk Pulau Lombok berdampak pada perkembangan kreativitas bentuk-bentuk seni pertunjukan yang ditampilkan oleh kelompok Bao Daya. Di samping itu, seni pertunjukan tersebut dapat terus berkembang karena digunakan sebagai salah satu upaya untuk menjaga dan meningkatkan kebutuhan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat
Bao Daya is one of the performing art groups which are developed in Desa Lenek Tengah Kecamatan Aikmel Daerah Tingkat II Kabupaten Lombok Timur. The activity of this group was firstly aimed to celebrate various kinds of event in the society and to celebrate the religious or national celebration day. Nowadays, Bao Daya art group performs the performing art for the local and international tourists. The problem identification of this thesis was appeared due to this phenomenon. First, how is the form of Bao Daya art group performing art which is performed for the tourists? Second, why this performing art is still continuing to be developed? The analysis of the problem identification above used the ethnochoreology approach with the tourism theory which is mentioned by R.M. Soedarsono. According to R.M. Soedarsono, the tourism performing art has the characteristics as follow: 1) The imitation of the existing tradition, 2) Brief and solid performance, 3) Full of variation, 4) Not sacred, 5) Interesting performance, 6) Affordable for all kinds of tourists, 7) Easy to understand by the tourist. This approach is completed by Wimsatt diagram which is borrowed by R.M. Soedarsono in the description of the tourism art. This approach is also supported by the concept of sociology art and anthropology art to be more accurate. The result of the analysis showed that the visit of the tourist to many tourist destinations in Indonesia including Lombok island, gave the impact to the creativity development of the Bao Daya performing art form. Besides, this performing art is still developed because it is used as one of the effort to maintain and increase the economic needs for a daily life of the society.
Kata Kunci : Bao Daya,Pariwisata,Kreativitas,Seni pertunjukan