Laporkan Masalah

Peningkatan transaminase serum yang berkaitan dengan kadar isoniazid dan rifampisin dalam serum penderita tuberkulosis paru yang mendapat obat anti tuberkulosis dosis tetap di Yogyakarta

FEBRINASARI, Ratih Puspita, Dr. Dra. Erna Kristin, M.Si.,Apt

2010 | Tesis |

Latar Belakang: Isoniazid dan rifampisin sebagai obat antituberkulosis utama menyebabkan hepatotoksisitas yang ditandai dengan peningkatan serum transaminase. Penelitian sebelumnya menyatakan meningkatnya kejadian hepatotoksisitas karena pemberian isoniazid dan rifampisin, namun tidak dihubungkan dengan kadar obat dalam serum. Tujuan: Mengetahui kaitan peningkatan transaminase serum dengan kadar isoniazid dan rifampisin dalam serum penderita TB yang mendapat OAT-KDT di Yogyakarta Metode: Rancangan penelitian adalah cross sectional dengan subyek penelitian 31 orang yang mendapat OAT-KDT yang mengandung isoniazid dan rifampisin.. Penetapan kadar transaminase serum menggunakan mesin analisa kimia otomatis. Pemeriksaan kadar isoniazid dan rifampisin menggunakan HPLC. Analisis statistik menggunakan uji t, Mann Whitney, Fisher dan Spearman. Hasil: Tidak ada perbedaan yang bermakna antara rerata kadar isoniazid subyek dengan SGPT tinggi (7,07±6,24μg/ml) dan normal (2,42±0,26μg/ml) (p>0,05). Tidak ada perbedaan yang bermakna antara rerata kadar isoniazid dengan SGOT tinggi (5,03+4,14 μg/ml) dan normal (2,47+0,27 μg/ml) (p>0,05). Tidak ada perbedaan yang bermakna antara rerata kadar rifampisin dengan SGPT tinggi (10,67+3,76 μg/ml) dan normal (3,66+0,30 μg/ml) (p>0,05). Tidak ada perbedaan yang bermakna antara rerata kadar rifampisin dengan SGOT tinggi (8,52+3,06 μg/ml) dan normal (3,64+0,32 μg/ml) (p>0,05). Rerata kadar rifampisin dalam penelitian ini rendah yaitu 4, 12+0,46 μg/ml. Kesimpulan: Peningkatan kadar transaminase serum tidak berkaitan dengan kadar isoniazid dalam serum penderita TB paru. Peningkatan kadar transaminase serum tidak berkaitan dengan kadar rifampisin dalam serum penderita TB paru.

Background: Tuberculosis is still a major health problem in Indonesia. Isoniazid and rifampicin are major antituberculosis drugs. These two drugs have been known to cause hepatotoxicity which is characterized by an increase of serum transaminase concentration. Previous study proved the increase of hepatotoxicity due to isoniazid and rifampicin but did not explain about the correlation with the drugs concentration. Objectives: To know the relation between increasing serum transaminase and the serum concentration of isoniazid and rifampicin of tuberculosis patients which given antituberculosis fixed dose combination in Yogyakarta. Method: We conducted a cross sectional study involving 31 TB patients who received antituberculosis fixed dose combination containing isoniazid and rifampicin. Serum transaminase was measured with an automatic chemical analyzer. Isoniazid and rifampicin concentration was measured by using HPLC. We used t- test, Mann Whitney, Fisher and Spearman to analyze the data. Results: There is no correlation between mean isoniazid concentration with high (7,07±6,24μg/ml) and normal ALT (2,42±0,26μg/ml) (p>0,05). There is no correlation between mean isoniazid concentration with high (5,03+4,14 μg/ml) and normal AST (p>0,05). There is no correlation between mean rifampicin concentration with high (10,67+3,76 μg/ml) and normal ALT (3,66+0,30 μg/ml) (p>0,05). There is no correlation between mean rifampicin concentration with high (8,52+3,06 μg/ml) and normal AST (3,64+0,32 μg/ml) (p>0,05). Mean of rifampicin concentration in this study are low (4, 12+0,46 μg/ml). Conclusions: There is no correlation between isoniazid serum concentration with an increase of serum transaminase. There is no correlation between rifampicin serum concentration with an increase of serum transaminase.

Kata Kunci : Kadar transaminase serum,Kadar isoniazid,Kadar rifampisin,OAT,KDT


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.