Penerapan akad rahn sebagai produk tersendiri oleh BRI Syariah cabang Yogyakarta
RAHARJANTO, Aprilian Dwi, Prof. Dr. Abdul Ghofur Anshori, S.H.,M.H
2010 | Tesis | S2 Magister HukumPenelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui penerapan akad rahn sebagai produk tersendiri oleh Bank BRI Syariah Cabang Yogyakarta apakah sudah sesuai dengan prinsip syariah menurut UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah dan untuk mengetahui apakah ketentuan-ketentuan hukum perbankan syariah telah memadai untuk mengakomodasi penerapan akad rahn sebagai produk tersendiri oleh BRI Syariah Cabang Yogyakarta. Penelitian hukum ini bersifat normatif-empiris, yaitu penelitian hukum mengenai pemberlakuan ketentuan hukum normatif (UU dan kontrak) secara in action pada setiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam masyarakat. Implementasi secara in action merupakan fakta empiris. Penelitian lapangan dilakukan dengan cara wawancara dengan narasumber, yaitu Penaksir Gadai iB BRI Syariah Cabang Yogyakarta sebagai pihak yang dianggap representatif dalam memberikan informasi dan data yang dibutuhkan terkait dengan pokok permasalahan yang dibahas. Sampel dari penelitian ini adalah nasabah pengguna fasilitas penerapan akad rahn sebagai produk tersendiri oleh BRI Syariah Cabang Yogyakarta dalam bentuk produk Gadai iB sebanyak 2 (dua) orang responden yang diambil dengan cara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan akad rahn sebagai produk tersendiri oleh BRI Syariah Cabang Yogyakarta sudah sesuai dengan prinsip syariah menurut UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah dan peraturan pelaksanaannya. Ketentuan-ketentuan hukum perbankan syariah belum memadai untuk mengakomodasi penerapan akad rahn sebagai produk tersendiri oleh BRI Syariah Cabang Yogyakarta karena aturan yang ada masih bersifat umum dan belum ada ketentuan hukum perbankan syariah yang mengatur secara khusus penerapan akad rahn sebagai produk tersendiri oleh bank syariah serta ketentuan pembelian agunan/ jaminan nasabah sebagaimana dimaksud Pasal 40 UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah belum diatur dalam Peraturan Bank Indonesia.
Objective of this research was to study implementation of rahn contact as separated product by Yogyakarta Branch Shariah BRI according to shariah principle in Law No 21/2008 on Shariah Banking and to identify whether shariah banking legal provision have sufficient to accommodate implementation of rahn contract as separated product in the bank. It was juridical normative empirical research, is a research of law concerning or application of implementation rule of law of normative (act and contract) by in action in each event of certain law that happened in society. Implementation by in action represent empirical fact. Field study was carried out by interviewing informant of pawn appraiser iB in Yogyakarta Branch Shariah BRI Bank as subject considered representative in providing information and data required that relate to the problem discussed. Sample in this research was two customers using rahn contract facility as separated product in form of iB pawn product, taken with purposive sampling technique. The results indicated that rahn contract implementation as separated product by Yogyakarta Branch Shariah BRI Bank have accorded to shariah principle in Law no 21/2008 on Shariah Banking and its implementing regulations. Shariah banking law provision have not been sufficient to accommodate implementation of rahn contract as separated product by Yogyakarta Branch Shariah BRI because the existing regulation is general and no provision regulating rahn contract as separated product by shariah banking and provision on customer collateral buying as regulated in Article 40 of Law No 21/2008 and there was no Bank Indonesia regulation.
Kata Kunci : Akad,Rahn