Kajian fisiografi terhadap pola dan distribusi penyakit flu burung di Kabupaten Garut Jawa Barat

FAUZIAH, Dinny, Prof. Dr. dr. KRT. Adi Heru Husodo, M.Sc

2010 | Tesis | S2 Ilmu Lingkungan

Flu burung merupakan permasalahan kesehatan masyarakat yang serius di dunia, termasuk di Indonesia. Hal ini disebabkan pandemic flu burung pernah terjadi di dunia, meskipun dengan subtype virus yang berbeda-beda. Selain itu, angka fatalitas kasus pada penyakit ini sangat tinggi. Di Kabupaten Garut, pada tahun 2006-2008 telah terjadi sebelas kasus suspect pada manusia yang disebabkan kontak dengan unggas sakit atau mati positif H5N1. Tujuan penelitian ini adalah melakukan kajian terhadap keterkaitan antara kondisi fisiografi lingkungan dengan kejadian penyakit flu burung di Kabupaten Garut Jawa Barat. Data yang digunakan berupa data kesakitan, data unggas yang terkena penyakit serta data kasus kematian manusia. Data diperoleh dari dinas Kesehatan Kabupaten Garut serta Data dari Rumah Sakit Dr. Slamet. Data berupa (data kematian unggas setiap kecamatan, data kasus meninggalnya psien), serta output data lain berupa peta. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, serta studi literatur geomorfologi. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kondisi fisiografi lingkungan dengan kejadian penyakit flu burung. Hubungan fisiografi tersebut berupa hubungan antara kejadian penyakit dengan ketinggian tempat, kejadian penyakit dengan kondisi tanah, kondisi penggunaan lahan, kondisi litologi serta kejadian penyakit dengan kondisi curah hujan. Tatalaksana penelitian dengan teknik deskriptif epidemiologi dengan menguraikan hubungan hubungan yang jelas antara kejadian penyakit dengan kondisi fisiografi. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa kejadian penyakit flu burung ditemukan terbanyak pada satuan bentuklahan lereng bawah vulkanik, pada kondisi suhu 21o C - 23o C, dengan kondisi curah hujan 2500 mm/tahun, pada kondisi tanah mediteran. Berdasarkan hasil di atas, diperlukan upaya penelitian lebih lanjut tentang hubungan fisiografi serta kondisi geomorfologi wilayah dengan kejadian penyakit flu burung, mengingat secara geografis, penyebaran flu burung terjadi pada wilayah dengan fisiografi yang beragam.

Avian influenza is serious health problem in the world, including Indonesia. It was brought by avian influenza pandemic that previously happened along with another sub typical viruses. In addition, the degree of seriusness of this case is very high. During 2006 up to 2008, there ware already four human affected to avian influenza because of direct contant to such suspected birds. The objective of this study is find out the interrelationship between environmental physiographic condition and avian influenza in Garut, West Java. The data are affected to human, affected birds, and the rate of human mortality. Those data ware taken from The Health Departement of Garut Regency and Dr. Selamet Hospital. The researcher used to interview and study the geomorphologic literary to take the data. The research proved that there was no significant interrelationship between environmental physiographic condition and avian influenza. The physiographic relationship tends to see the relationship between the desease and elevation, soil feature, land utilization, lithology condition, and rainfall. The research was completed through the technique of descriptive epidemiology by analyzing clear relationships between avian influenza and the physiographic condition. Based on this research, mostly avian influenza found in units slopes of volcanic landforms, with conditions of temperature (21oC – 23oC), 2500 mm/year rainfall conditions, and mediterane soil. Based on that finding, this research is storongly needed to be continued to find the relationship between physiographic condition and avian influenza, in case that spread of avian influenza geographically depends on the various physiographic condition.

Kata Kunci : Flu Burung, Fisiografi, Kabupaten Garut, Avian Influenza- Physiographic Condition, Garut Regency