Laporkan Masalah

Aplikasi penginderaan jauh untuk interpretasi dan estimasi potensi sumber daya batubara :: Kasus di Kecamatan Gunung Bintang Awai, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah

IRAWAN, Faris Ade, Prof. Dr. Hartono, DEA.,DESS

2010 | Tesis | S2 Penginderaan Jauh

Indonesia telah menjadi eksportir batubara nomor dua terbesar di dunia setelah Australia sejak 2006 lalu, dengan volume ekspor 184 juta ton dan devisa yang diperoleh sebesar 3,4 miliar US $. Dengan naiknya harga BBM, pemerintah mulai mengkonversi energi PLN dari BBM ke batubara. Kebutuhan batubara akan semakin besar dengan adanya rencana pemerintah membangun PLTU baru dengan kapasitas 13 ribu megawatt hingga tahun 2010, sehingga diperkirakan membutuhkan pasokan batubara hingga 90 juta ton/tahun untuk dalam negeri. Di Indonesia pada tahapan eksplorasi batubara paling awal, untuk mengidentiftkasi daerah-daerah yang secara geologis mengandung endapan batubara, sebagian besar masih menggunakan metode terestris, dimana metode tersebut membutuhkan waktu, tenaga dan biaya yang cukup besar, oleh karena itu diperlukan cara cepat dan tepat untuk mengidentiftkasi dan mengestimasi potensi batubara dengan menggunakan citra penginderaan jauh dirnana metode ini masih memerlukan pengkajian mendalam untuk mencapai tahap operasionalnya dalam survei batubara. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan lokasi, luasan dan sebaran potensi sumber daya batubara berdasarkan interpretasi citra penginderaan jauh dan mengestimasi potensi sumberdaya batubara berdasarkan data basil analisa digital citra penginderaan jauh dan survei lapangan. Metode yang digunakan adalah interpretasi visual digital citra penginderaan jauh. Melalui pendekatan secara fotomorfik dan pendekatan ftsiografis dihasilkan data spasial dengan tema parameter yang digunakan dalam identiftkasi lokasi potensi batubara, seperti struktur geologi, pola aliran dan litologi daerah penelitian, yaitu di Kecamatan Gunung Bintang Awai, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah. Peta formasi batuan lokasi penelitian, dibuat melalui interpretasi citra satelit Landsat7 ETM+ tahun 2003 dengan memperhatikan variabel tersebut di atas dan panduan peta geologi skala 1 : 250.000 sebagai data sekunder. Peta indikasi potensi batubara dibuat melalui interpretasi DSM SRTM 90 m tahun 2000. Analisa yang dilakukan untuk menghasilkan lokasi potensi batubara ialah menumpangsusunkan peta formasi batuan dengan peta indikasi potensi batubara. Lokasi yang dijadikan potensi batubara adalah lokasi-lokasi yang berada di formasi pembawa batubara (coal bearing formation) yaitu Formasi Warukin dan Formasi Montalat. Untuk menghitung estimasi potensi sumber daya (SD) batubara dari lokasi yang telah ditentukan, diperlukan data sekunder berupa data bor dan data singkapan (out crop) di lokasi tersebut. Hasil perhitungan tersebut menghasilkan sumber daya batubara terukur. berdasarkan basil interpretasi dan uji lapangan, dihasilkan 5 lokasi terduga berpotensi mengandung batubara, 4 lokasi yang terdapat batubara dan 1 lokasi yang tidak terdapat batubara. Luas daerah prospek batubara lokasi 1 basil penelitian ± 109,008 Ha, lokasi 2 ± 961 ,837 Ha, lokasi 3 ± 336,200 Ha, lokasi 4 ± 194,024 Ha yang dihitung berdasarkan luas deliniasi (zone) basil interpretasi. Perhitungan sumber daya dilakukan pada salah satu lokasi potensi batubara, yaitu daerah prospek batubara lokasi 2 dan didapat basil estimasi batubara terukur sebesar 4.421.490,86 Ton. Kata kunci : Jnterpretasi, Estimasi, Sumber daya

Indonesia has become the second largest coal exporter in the world after Australia since 2006, with export volume of 184 million tonnes and earned foreign exchange amounting to 3.4 billion U.S. $. Previously, Indonesia is still ranked fourth after Australia, China and South Africa. With rising fuel prices, the government began converting PLN energy from fuel to coal. Coal demand will be even greater with the government's plan to build new PL TU with a capacity of 13 thousand megawatts by the year 2010, so that the coal supply is estimated to require up to 90 million tons I year for the domestic. In Indonesia at the earliest stages of coal exploration, to identify areas that contain geologic deposits of coal, most still using terrestrial methods, where these methods require much time, effort and more expensive, so it needs a quick and appropriate for identify and estimate the potential of coal by using remote sensing image where this method still requires depth assessment to achieve its operational phase in a survey of coal. The purpose of this research was to determine the location, extent and distribution of coal resources based on remote sensing image interpretation and to estimate the potential of coal resources based on data analysis of digital remote sensing imagery and field surveys. The method used is a digital visual interpretation of remote sensing image. Through a fotomorfik approach and physiographic approach of spatial data generated with the theme of the parameters used in the identification of potential locations of coal, such as geological structure, the flow pattern and lithological study area, at District of Gunung Bintang Awai, Regency Barito Selatan, Central Kalimantan Province. Map location of the research of rock formations, created through the interpretation of satellite imagery Landsat? ETM + in 2003 by taking into account the variables mentioned above and a scale geological map guide 1 : 250 000 as secondary data. Map indication of the potential of coal produced through interpretation ofDSM SRTM 90 min 2000. Analysis performed to generate the location ofthe coal potential of the rock formation is overlaying maps with maps of potential indications of coal. Location of coal is used as the potential locations in the coal bearing formation is Montalat Formation and Warukin Formation. To calculate the estimated resource potential of coal from the location that has been determined, the required secondary data such as borehole and outcrop data at that location. These values are measured to produce coal resources. Based on the interpretation and field tests, yielded five expected locations potentially containing coal, there are four locations of coal and a location that is not coal. Area location of a coal prospect research ± 109,008 Ha, locations 2 ± 961,837 Ha, location 3 ± 336,200 Ha, location 4 ± 194,024 Ha, which is calculated based on the delineation of results interpretation. Resource calculation performed on one of the potential location of coal at prospect area on locations 2. The result of measurable estimate is 4,421 ,490.86 tons of coal location. Key word : Interpretation, Estimation, Recources

Kata Kunci : Interpretasi,Estimasi,Sumber daya

  1. S2-GE-2010-Faris_Ade_Irawan-ABSTRACT.pdf  
  2. S2-GE-2010-Faris_Ade_Irawan-BIBLIOGRAPHY.pdf  
  3. S2-GE-2010-Faris_Ade_Irawan-TABLEOFCONTENT.pdf  
  4. S2-GE-2010-Faris_Ade_Irawan-TITLE.pdf