Laporkan Masalah

Penyelesaian konflik Sudan Selatan

PAMUNGKAS, Saptoto Adi, Drs. Samsu Rizal Panggabean, M.Sc

2010 | Tesis | S2 Ilmu Hubungan Internasional

Konflik antara Pemerintah Sudan dan Pemberontak IGAD yang terjadi selama kurang lebih 21 tahun dapat diselesaikan dalam meja perundingan melalui usaha mediasi IGAD. IGAD yang merupakan organisasi regional Afrika dapat mempertemukan dan membuat kedua belah pihak bersepakat dalam perundingan yang dikenal dengan Comprehensive Peace Agreement pada tahun 2002 di Machakos Kenya. Penelitian ini membahas Mengapa upaya IGAD menjadi mediator Pemerintah Sudan dan SPLA dalam konflik Sudan Selatan mengalami keberhasilan? dan teknik mediasi apa yang digunakan oleh IGAD ketika membawa kedua belah pihak bersepakat dalam Comprehensive Peace Agreement . Keberhasilan IGAD membawa kedua belah pihak bersepakat dalam CPA adalah penolakan pemerintah pusat terhadap intervensi negara asing dalam masalah konflik Sudan. Sejarah konflik di Afrika juga mempengaruhi keberhasilan IGAD tersebut dimana IGAD sering terlibat dalam penyelesaian konflik di negara Afrika lainnya baik konflik internal maaupun konflik dengan negara lain. Keberhasilan IGAD lainnya adalah dukungan dari negara-negara mitra IGAD yang menjanjikan pembangunan paska konflik apabila perdamaian dapat terwujud di Sudan. Teknik mediasi adalah IGAD menggunakan ketiga teknik mediasi dalam menyelesaikan konflik. Ketiga teknik mediasi adalah komunikasi, formulasi dan manpulasi. IGAD menggunakan teknik komunikasi dengan menyatukan persepsi dan menyelesaikan perselisihan antar pemberontak terlebih dahulu sebelum melakukan pembicaraan dengan Pemerintah Sudan Selatan. IGAD menggunakan teknik formulasi dengan dilakukannya putaranputaran perundingan untuk menyelesaikan konflik tersebut dan agenda dari pembicaraan yang berisi pembagian kekuasaan, otonomi, hukum Islam yang tidak diberlakukan di daerah Selatan serta referendum bagi Sudan Selatan. IGAD friends/ IPF (IGAD Partner Forum) menggunakan teknik manipulasi dengan cara menekan kedua belah pihak untuk segera menyelesaikan perundingan atau penyelesaian melibatkan forum internasional yang lebih besar.

Conflict between Sudan government and rebel for about 21 years can be solved through negotiation with IGAD mediation. IGAD is an Africa regional organization that can meet both parties and make both agree in a negotiation known as Comprehensive Peace Agreement in 2002 in Machakos Kenya. This research discussed “Why did IGAD efforts as mediator between Sudan government and SPLA in the South Sudan conflict succeed?” and “What was mediation technique used by IGAD when taking both parties agreed on Comprehensive Peace Agreement?” Success of IGAD in taking both parties in CPA is refusal of central government against foreign intervention in the Sudan conflict issue. History of African conflict also influenced the IGAD success where IGAD often involved in conflict resolution in other African countries, either internal conflict or conflict with other countries. IGAD success is support from IGAD partner countries that promise post conflict development when the peace is realized in Sudan. IGAD used three mediation techniques in resolving the conflict. The mediation techniques are communication, formulation and manipulation. IGAD used communication technique by combining perception and solving dispute between rebels fist, before using formulation technique by holding negotiation rounds to solve the conflict and negotiation agenda contained power distribution, autonomy, Islamic law that is not enacted in South Sudan and referendum for South Sudan. IGAD friend/IPF (IGAD partner forum) used manipulation technique by pressing both parties to immediately conclude the negotiation or the resolution would be involve wider international forum.

Kata Kunci : Mediasi,Komunikasi,Formulasi,Manipulasi, Mediation, Communication, Formulation, Manipulation


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.