Kosmologi pranata mangsa :: Relevansinya dengan kelestarian alam
SUTONO, Agus, Dr. Joko Siswanto
2010 | Tesis | S2 Ilmu FilsafatPenelitian ini mengungkapkan permasalahan dengan objek material kalender pertanian masyarakat Jawa pranata mangsa, dengan sudut pandang Kosmologi sebagai objek formalnya. Tujuan penelitian ini adalah menemukan dimensi kosmologi melalui pemahaman mengenai konsep mengenai ruang dan waktu, kausalitas dan dinamika kosmos, harmoni sebagai norma kosmologis dari Pranata Mangsa dan relevansinya dengan kelestarian alam semesta ini. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan ( library research ) dengan menggunakan metode Hermeunetika. Adapun proses penelitian dimulai dengan penyediaan sumber data, dilanjutkan dengan pengumpulan, sistematisasi data penelitian dan analisis hasil. Pandangan mengenai ruang dan waktu yang diyakini adalah bersifat realisme ekstrim. Waktu dan ruang itu benar-benar ada. Waktu adalah tatanan yang berada diluar semua hal. Terdapat sebuah waktu asali dan primordial tempat semua peristiwa berakar. Waktu itu absolut dan berada diluar waktu manusia ini. Waktu yang non-material meresapi seluruh yang ada dalam ruang. Pranata mangsa adalah salah satu cara manusia Jawa untuk mengetahui kedudukan dirinya dan alam. Pranata mangsa dapat dipahami dalam kerangka berfikir bahwa bahwa segala sesuatu di dalam ruang dan waktu relatif ini bergerak secara siklis dengan periodisasi masing-masing yang berjalan secara teratur dan ajeg. Prinsip kausalitas alam dalam pendekatannya terhadap pranata mangsa terlihat dari fakta bahwa setiap kejadian peristiwa alam, menunjukkan sebuah bentuk ketergantungan satu sama lain. Pranata mangsa secara tersirat menunjukkan pandangan dinamika kosmos sesuai dengan prinsip kreasionisme. Kosmos dan perkembangan alam termasuk perubahan-perubahan yang menyertainya tidak semata bergerak dengan daya natural tetapi membutuhkan pengaruh ekstrinsik (Yang Transenden). Perubahan musim atau mangsa selain karena daya natural dari alam juga karena campur tangan Tuhan. Norma kosmologi dalam pranata mangsa adalah harmoni. Harmoni universal dalam pranata mangsa dikonsepsikan sebagai kesatuan dan harmoni antara mikro kosmos dan makro kosmos. Manusia wajib untuk menghayati harmoni dan keselarasan dalam hakikatnya dan dalam kebersamaannya. Relevansi konsep kosmologi dalam pranata mangsa tercermin dari relevansi konseptual dan praktisnya. Secara konseptual memmberikan landasan berfikir bahwa manusia dan alam adalah bagian dari harmoni. Melalui orientasi atas ruang dan waktu itulah manusia akan memiliki titik pijak dalam menentukan posisinya dengan lingkungan sekitarnya. Secara praktis pranata mangsa memberikan arahan untuk selalu kembali kealam. Pertanian yang baik haruslah mempertimbangkan musim, keadaan alam, dengan landasan pikir untuk selalu menjaga daya regenerasi alam. Perilaku harmonis dengan alam tidak saja akan menjaga kelestariannya tetapi juga memberikan keuntungan bagi manusia. Titik tolaknya adalah bahwa alam tempat bergantung manusia sehingga ia harus diperlakukan sebagai subjek dan menghindari eksploitasi alam.
This research attempts to reveal the matter with the material object of Javanesse society’s agriculture calendar, which is called pranata mangsa, using Cosmology as its formal object /(as its point of view). The aim of this research is to find the cosmology dimension through the understanding of time and space concept, causality and cosmos dynamic, along with the harmony as the chief Cosmology norm from pranata mangsa and its relevance with the universe’s sustainability/endurance. This is a literature research that using Hermeneutics as its methods. It has several stages starting with the availability of data resources, continued with the collecting data process, having systemized the data, and gaining the research’s results. The perspective upon the space and time concept is an extreme realism. Time and space is trully exist. Time is like the structure outside evertything. There are “asali†and “primordial†time where every moments get their roots. Time is absolute and is located outside the human conception of time. The non-material time absorbs the whole thing within the space. Pranata mangsa is like a way for the Javanesse society to comprehend what are they in the nature. Pranata mangsa can be understood in one paradigm that everything laid in a relatively time and space moves in cyrcle with their own period organizedly and staedily. The causality principles of the nature in its approachment to pranata mangsa can be seen from the fact that in every natural ocasion, it shows a kind of symbiosis mutualism form. Pranata mangsa inherently shows the cosmic dynamic views, including the changes within which not only moves naturally but also need the power from the Trancendent (God). The cosmology norm for pranata mangsa is the harmony. The universal harmony in pranata mangsa is concepted as the unity and harmony between the micro and the macro cosmos. The man is obligated to hesitantly the harmony and its coherence in its deepest substance and its togetherness. The relevance of cosmology concept with pranata mangsa are reflected from its conseptual and practical relavance. Conceptually, it can give the basic in thinking that human and nature is the part of one harmony. Through the orientation of space and time comprehension, the man will have their starting point in deriving their position with their environment. Practically, pranata mangsa gives direction for the human for alsways going back to the nature. The good agriculture should combine the consideration of season and nature’s situation with the principle thinking that man should keep the nature. The harmony treatment to the nature will not only keep the sustainability of the nature, bit it will also bring advantages for the human. The basic foundation of the statement is that the nature is the home for the human, as the result, it must be treated as a subject and human must avoid the exploitation activities to the nature.
Kata Kunci : Pranata mangsa, Ruang, Waktu, Kausalitas, Kreasionisme, Harmoni, Relevansi konseptual, Relevansi praktis