Laporkan Masalah

Pertumbuhan dan produksi karkas sapi peranakan ongole dan simmental peranakan ongole jantan yang dipelihara secara feedlot

CARVALHO, Mateus da Cruz de, Prof. Dr. Ir. Nono Ngadiyono, MS

2010 | Tesis | S2 Ilmu Peternakan

Tujuan dari Penelitian ini untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi karkas antara bangsa sapi Peranakan Ongole (PO) dan sapi Simmental Peranakan Ongole (SimPO) yang digemukkan secara feedlot. Sapi peranakan Ongole 6 ekor dan sapi Simmental PO 6 ekor jantan dengan bobot badan awal PO 315,6 ± 39,46 dan SimPO 368,3 ± 17,81.Sapi dipelihara selama 3 bulan dengan diberi pakan konsentrat, rumput gajah, kulit kedelai dan ketela pohon. Pada akhir penelitian semua sapi dipotong. Varibel yang diamati adalah konsumsi pakan, kecernaan pakan, pertambahan bobot badan harian(PBBH), konversi pakan, feed cost per gain, kadar urea darah dan kadar glukosa darah, berat potong, berat karkas, persentase karkas, komponen karkas dan meat-bone ratio. Data yang diperoleh dianalisis dengan t-test. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan berpengaruh nyata terhadap bobot karkas dan persentase karkas (P<0.05). Perlakuan tidak berpengaruh nyata (P > 0,05) terhadap konsumsi pakan, kecernaan pakan, pertambahan bobot badan harian , konversi pakan, feed cost per gain, kadar urea dan glukosa darah, berat potong komponen karkas dan meat bone ratio. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sapi SimPO memiliki bobot karkas dan persentase karkas lebih tinggi dan feed cost per gain yang lebih efisien bila dibandingkan dengan sapi PO.

The purpose of this research was to determine the growth and carcass production of Ongole grade cattle (PO) and Simmental Ongole (SimPO) crossbred cattle growing in a feedlot system. Six ongole grade cattle and six Simmental Ongole crossbred cattle with the respective initial body weight of PO 315,6 ± 39,46 and SimPO 368,3 ± 17,81,were growing for 3 months and were fed with concentrates, elephant grass, soybean and cassava. At the end of research all cattle were slaughtered. The observed variables included feed consumption, feed digestibility, daily body weight gain, feed conversion, feed cost per gain, and blood urea levels, and blood glucose levels, carcass cuts weight, carcass yield, carcass percentage, carcass component and meat-bone ratio. The obtained data were analyzed by the t-test. The treatments significantly affect the carcass weight and carcass percentage (P< 0,05), while the treatment had no significant effect (P> 0.05) on feed consumption, feed digestibility, daily body weight gain, feed conversion, feed cost per gain, blood urea levels and blood glucose levels, carcass component and meat-bone ratio. In conclusion, the Simmental ongole crossbred had higher carcass weight and carcass percentage and feed cost per gain more efficient when compared with Ongole grade cattle.

Kata Kunci : Pertumbuhan, Karkas, Sapi peranakan ongole, Sapi simmental peranakan ongole


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.