Hubungan antara pengembalaan lepas dan frekuensi kebakaran hutan terhadap tegakan ampupu (Eucalyptus urophylla) di Cagar Alam Gunung Mutis Timor Barat, Nusa Tenggara Timur

KAHO, Norman P.L.B Riwu, Dr. Satyawan Pudyatmoko, M.Sc

2010 | Tesis | S2 Ilmu Kehutanan

Cagar Alam Gunung Mutis yang terletak di Timor Barat, Nusa Tenggara Timur memiliki arti yang penting. Namun, kawasan ini tidak terlepas dari gangguanganguan seperti penggembalaan lepas dan kebakaran hutan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk (i) mengetahui jumlah ternak dalam sistem penggembalaan lepas, (ii) mengetahui frekuensi kebakaran hutan, (iii) mengetahui pola tegakan Eucalyptus urophylla, dan (iv) mengetahui hubungan antara penggembalaan lepas dan frekuensi kebakaran hutan terhadap tegakan Eucalyptus urophylla. Penelitian ini dibagi menjadi dua variabel. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu : (i) jumlah ternak dalam sistem penggembalaan bebas (unit ternak), dan (ii) frekuensi kebakaran hutan dalam bentuk transformasi hasil skoring. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu nilai penting untuk masing-masing tegakan Eucalyptus urophylla. Kedua variabel ini kemudian di analisis menggunakan analisis korelasi dan regresi untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan jumlah populasi ternak lepas pada Desa Fatumnasi 130 ternak (83,5 UT), Desa Nenas 124 ternak (77 UT), Desa Kuan Noel 98 ternak (56,25 UT), dan Desa Leloboko 128 ternak (86 UT). Frekuensi kebakaran hutan tergolong sedang, sangat sering hingga selalu terjadi kebakaran. Pola tegakan Eucalyptus urophylla menunjukkan indikasi permudaan yang buruk yang terlihat dari nilai penting yang tinggi pada tegakan pohon dan tiang, namun berkurang drastis pada tingkat sapihan dan semai. Analisis korelasi menunjukkan tidak terdapat hubungan antara jumlah ternak lepas dan frekuensi kebakaran terhadap tegakan pohon dan tiang Eucalyptus urophylla, namun terdapat hubungan yang kuat terhadap tegakan sapihan dan semai Eucalyptus urophylla. Analisis regresi linier ganda menunjukkan tegakan Eucalyptus urophylla sangat sensitif terhadap tingkat frekuensi kebakaran, namun tidak berpengaruh terhadap tingkat penggembalaan bebas seperti yang terjadi dalam penelitian ini. Sedangkan dari analisis regresi sederhana antara frekuensi kebakaran hutan dan tegakan Eucalyptus urophylla diperoleh persamaan regresi Y = -3,023 + 12,858 X2.

Gunung Mutis Nature Reserve that located at West Timor, East Nusa Tenggara have importance meaning. However, this region is not quite of the disturbances such as free grazing dan forest fire. The research aimed : (i) to find out the number of livestock in the free grazing system, (ii) to find out the forest fire frequency, (iii) to find out the patterns of Eucalyptus urophylla stands, and (iv) to find out the relationship between free grazing and forest fire frequency to the Eucalyptus urophylla stands. The research was divided into two variables. The independent variables in this research is (i) the number of livestock in the free grazing system (animal unit), and (ii) forest fire frequency in the form of scoring result transformed. Dependent variable in this research is the important value for each of Eucalyptus urophylla stands. Furthermore this two variables will be analysed using correlation and regression analysis to determine the relationship among the variables. Results shows that the number of livestock population in the free grazing system in Fatumnasi village is 130 livestock (83,5 AU), Nenas village is 128 livestock (77 AU), Kuan Noel village is 98 livestock (56,25 AU), and Leloboko village is 128 ivestock (86 AU). Forest fire frequency is rated average, high frequently and always burning. The patterns of Eucalyptus urophylla stands has shows the indication of poor regeneration that can be seen from its high important value on trees and poles stands, but decrease drastically in saplings and seedlings stands. Correlation analysis shows that there is no relationship between the number of free livestock and forest fire frequency to the stands of trees and poles Eucalyptus urophylla, but there has a strong relationship of the free livestock and forest fire frequency to the saplings and seedlings of Eucalyptus urophylla stands. The result of multiple regression analysis shows that the Eucalyptus urophylla stands very sensitive to the level of forest fire frequency, but did not affect the level of free grazing that occurs in this research. Whereas from the simple regression analysis between forest fire frequency and the Eucalyptus urophylla stands has obtained the regression equation Y = -3,023 + 12,858 X2.

Kata Kunci : Penggembalaan bebas,Frekuensi kebakaran hutan,Tegakan Eucalyptus urophylla