Pranata penghunian rumah susun sederhana sewa (rusunawa) :: Kasus Rusunawa Jogoyudan di kawasan Kali Code Yogyakarta
HERLINAWATI, Nurwi, Prof. Ir. Bakti Setiawan, M.A., Ph.D
2010 | Tesis | S2 Magister Perencanaan Kota dan DaerahMengingat keterbatasan fisik bangunan dan lingkungan rusunawa, diperlukan adanya pranata penghunian yang berupa norma atau aturan-aturan tertentu. Penelitian ini membahas pranata penghunian di Rusunawa Jogoyudan, Kelurahan Gowongan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta. Tujuannya adalah untuk mengetahui perilaku/aktivitas penghuni dan pranata yang khas di rusunawa. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, dengan cara membandingkan antara butir-butir peraturan dalam pranata penghunian dan kenyataan penerapannya di lapangan. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat kekhasan pranata penghunian rumah susun yang berbeda dengan pola horizontal. Kekhasan tersebut menyangkut tata tertib, hak, kewajiban, dan larangan bagi penghuni rusunawa. Terkait larangan bagi penghuni, untuk beberapa hal, ditemukan bahwa apa yang lazimnya boleh dilakukan di perumahan berpola horizontal ternyata menjadi sebuah larangan jika dilakukan di rumah susun. Perilaku/aktivitas penghuni rusun yang tidak sesuai dengan pranata yang ada disebabkan oleh: (1) lemahnya penerapan sanksi, (2) pemakluman terhadap pelanggaran, (3) keterbatasan fisik rusunawa. Penelitian ini merekomendasikan agar dibentuk Rukun Tetangga (RT) baru berdasar blok-blok untuk memudahkan sistem administrasi kewilayahan, koordinasi, monitoring, dan pengendalian di lingkungan rumah susun. Selanjutnya, perlu dipikirkan adanya mekanisme denda terhadap penunggakan uang sewa dan pelanggaran, penguatan pengendalian, serta pembentukan perilaku melalui ‘role model’. Penelitian ini merekomendasikan penelitian lebih lanjut mengenai luasan ideal unit hunian rusunawa yang dapat mengakomodasi kegiatan dasar penghuni rumah susun, toleransi- toleransi di rumah susun, serta kajian mengenai adaptasi manusia di hunian sempit dan efekefeknya.
Considering the physical limitations of rental flat housing environment, it is necessary to implement code of conducts which consist of norms or certain rules. This research discusses code of conducts at Rusunawa Jogoyudan, Gowongan, Jetis Subdistrict, Yogyakarta. The research aims to identify the behaviors/activities of dwellers and to find unique code of conducts in the rental flat housing. The study is conducted through a qualitative approach, which is done by comparing between the contents of regulations and their applications in the field. This study found that there are peculiarities in the flat housing’s code of conducts which are different from horizontal housing’s code of conducts. The uniqueness of code of conducts consist of rights, obligations, and restrictions for rental flat housing residents. Restrictions found in the rental flat housing are usually not found in the horizontal housing. Further, the study found that dwellers’s behaviours that do not conform with code of conduct are caused by: (1) weak implementation of sanctions, (2) tolerance of rule infractions, (3) the physical limitations of setting. This study recommends to form neighbourhood organizations based on blocks in order to make administration system, coordination, monitoring, and control easier. Further needs to consider fine mechanism for rental arrears and infractions, reinforcement of control, and form behavior through 'role models'. This study also recommends further research on the ideal size of housing units that can accommodate residents basic activities.
Kata Kunci : Rumah susun sederhana sewa,Norma,Pranata,Perilaku, rental flat housing, norms, code of conducts, behavior.