Evaluasi sistem inventori untuk consumable parts pada PT Expro Indonesia

ELFIRA, Resipa, Adi Djoko Guritno, Dr., MSIE

2010 | Tesis | S2 Magister Manajemen

Fokus dari thesis ini adalah untuk mengevaluasi profil kebutuhan consumable parts di PT. Expro Indonesia dan sistem inventori. Langkah awal adalah dengan menentukan kategori consumable parts yang menghabiskan biaya tahunan terbesar. Selanjutnya dihitung jumlah safety stock yang harus dipertahankan, waktu pemesanan kembali (reorder point), dan jumlah pesanan optimal saat reorder point (ROP) tercapai. Analisa terakhir adalah menganalisa efisiensi inventori dengan cara membandingkan biaya yang dikeluarkan jika inventori dipertahankan tanpa stock, dan dengan mempertahankan stock. Analisa dilakukan dengan mengelompokkan data-data pembelian dari April 2007 hingga Maret 2009 ke dalam 42 kategori. Dari 42 kategori ini, 30 diantaranya tergolong consumable parts. Menggunakan analisa ABC, 70% dari biaya pembelian untuk 30 kategori consumable parts ini berada pada 9 kelompok kategori, yang nantinya akan dianalisa lebih lanjut untuk menentukan safety stock, reorder point dan optimal order quantity. Efisiensi untuk sistem inventori tanpa stock dihitung dengan menjumlahkan semua biaya pengiriman yang timbul selama FY 2007-2008. Sedangkan untuk sistem inventori dengan stock, diperhitungkan dengan mengasumsikan biaya untuk pengiriman, gudang persediaan, tenaga kerja dan perawatan gudang. Hasil analisa menunjukkan bahwa total biaya pengiriman untuk sistem inventori tanpa stock di FY 2007 lebih kecil daripada total biaya inventori dengan mempertahankan stock. Namun, jika dibandingkan dengan biaya pengiriman untuk FY 2008, maka inventori dengan stock lebih efisien dari segi biaya. Karena itu, untuk penentuan keputusan sistem inventori ke depan bisa dilihat dari volume proyek yang ditangani, apakah lebih kecil atau lebih besar daripada FY 2008.

This thesis focused on consumable parts profile evaluation and inventory system analysis at PT. Expro Indonesia. The first objective is to decide the category of consumable parts that have the biggest value of yearly spent. Then the result would be evaluated further to get the decisions on number of safety stock, reorder point (ROP), and optimal order quantity once the ROP achieved. Next analysis conducted on inventory efficiency, by comparing the total money that spent for the inventory, with and without stock. The evaluation started by classifying purchasing datas from April 2007 to March 2009 in to 42 categories. Items that categorized as consumable parts fell in to 30 categories. By using ABC analysis, there are 9 categories out of 30 that spent 70% of total bi-annual spending, that would be calculated further to determine number of safety stock, reorder point and optimal order quantity. Analysa for the non-stock inventory system conducted by sum up all of the freight cost occurred during FY 2007-2008. While for the non-stock inventory, the analysa performed by sum up the estimate cost of freight, warehouse leasing, labour, and maintenance. The result of analysis shown that, total freight cost for the non-stock inventory in FY 2007 less than total stock-inventory estimate cost. But if it is compared to total freight cost for FY 2008, then the estimate cost will be less, which meant more efficient. Thus, the decision on future inventory system will depend on the volume of forecast projects, whether it is more or less then FY 2008.

Kata Kunci : Analisa ABC,Safety stock,Reorder point,Optimal order quantity,Analisa inventori,ABC analysis, Safety stock, Reorder point, optimal order quantity, Inventory analysis, Consumable parts