Uji laboratorium pengaruh temperatur dan kelembaban udara terhadap angka infeksi transovarial virus dengue pada nyamuk Aedes aegypti (Diptera : Culicidae)

SUARDIPA, Anak Agung Gede Bagus Adi, dr. Tribaskoro Tunggul Satoto, MSc., Ph.D

2010 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Tropis

Transmisi transovarial virus Dengue (DEN) pada nyamuk Aedes aegypti merupakan salah satu cara untuk mempertahankan kelangsungan hidup virus selama masa inter epidemi penyakit. Eksistensi dari mekanisme ini dipengaruhi oleh perubahan komponen lingkungan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh temperatur dan kelembaban udara serta lama penyimpanan telur nyamuk Ae. aegypti terhadap Angka Infeksi Transovarial (AIT) virus DEN pada progeninya. Rancangan penelitian menggunakan studi Pretest and Posttest Control Group Design, populasi penelitian adalah Ae. aegypti betina dewasa umur 7 hari belum mengisap darah hasil koloni insektarium (F0) yang diinfeksi virus DEN-2 per oral melalui membrane feeding (kulit tikus segar yang telah dicukur bulunya). Telur dikumpulkan dari nyamuk generasi F1 yang dipelihara secara individual, selanjutnya sampel telur F1 diinkubasikan pada tiga ruangan dengan kondisi temperatur dan kelembaban udara ya ng berbeda selama 7 dan 14 hari. Setelah perlakuan, telur dikolonisasi menjadi nyamuk dewasa generasi F2 kemudian dilakukan pemeriksaan antigen virus DEN pada sediaan pencet kepala nyamuk metode imunositokimia SBPC (Streptavidin Biotin Peroxidase Complex) dengan antibodi monoklonal DSSC7 sebagai antibodi primer. Sampel yang diperiksa sebanyak 30 ekor nyamuk untuk masing-masing perlakuan dengan asumsi 1 ekor nyamuk Ae. aegypti dewasa positif terinfeksi virus DEN adalah 1 kasus DBD. Kriteria sampel yaitu nyamuk dewasa, umur rerata 7 hari, belum mengisap darah, kenyang larutan gula 10%. Hasil penelitian adalah AIT tertinggi pada nyamuk asal telur yang diinkubasikan pada kondisi kamar temperatur 25,5ºC-28ºC dan kelembaban 79%-87% selama 7 dan 14 hari masing- masing 61,1% dan 55,6%, diikuti nyamuk asal telur yang diinkubasikan pada kuali tertutup ditempatkan pada ruang gelap dan lembab temperatur 22ºC-26ºC dan kelembaban 87%-92% dengan AIT masing- masing 33,3% dan 30% dan terendah nyamuk asal telur yang diinkubasikan pada inkubator tanpa CO2 dengan temperatur 33ºC-35ºC dan kelembaban 68%-72% masing-masing 21,1% dan 22,2%. Hasil uji Anova dua arah menunjukkan perbedaan yang bermakna (p=0,000) rata-rata AIT virus DEN-2 antara ketiga kelompok perlakuan dan tidak ada perbedaan yang bermakna (p=0,531) rata-rata AIT virus DEN-2 antara kelompok dengan lama perlakuan 7 hari dan 14 hari. Kesimpulan temperatur dan kelembaban udara berpengaruh terhadap AIT virus DEN-2 pada progeni nyamuk Ae. aegypti, sedangkan penyimpanan telur nyamuk Ae. aegypti selama 7 dan 14 hari tidak berpengaruh terhadap AIT virus DEN-2 pada progeninya.

Transovarial transmission of dengue virus (DEN) in the mosquito Aedes aegypti is one way to maintain the viability of virus during inter-epidemic period. Existence of this mechanism is influenced by changes in environmental components. The research objective to determine the effect of air temperature and humidity, and long storage of eggs of mosquitoes Ae. aegypti to transovarial infection rate (TIR) DEN viruses in the progeny. This research design using a study Pretest and Posttest Control Group Design, the research population is female Ae. aegypti 7 days old age and have never sucked blood of insectarium colony result infected by DEN -2 virus per oral through membrane feeding (fresh mouse skin whose fur has been shavered before). Eggs were collected from the F1 generation mosquitoes maintained individually, then egg samples F1 is incubated in three places with the conditions of air temperature and humidity is different for 7 and 14 days. After treatment, became colonized eggs F2 generation adult mosquitoes, and DEN virus is examined on head squash mosquitoes by immunocytochemical SBPC (Streptavidin Biotin Peroxidase Complex) method. Sample of 30 examined mosquitoes for each treatment with the assumption that 1 tail mosquito Ae. aegypti positive adults are infected with DEN virus 1 dengue cases.. Sample criteria that adult mosquitoes, the mean age of 7 days, do not suck blood, fed 10% sugar solution. The results obtained with the highest TIR mosquito from eggs incubated at room temperature conditions of 25,5ºC-28ºC and humidity 79%-87% for 7 and 14 days respectively 61,1% and 55,6%, followed by mosquitoes from eggs incubated in a closed pot placed on a dark and humid room temperature 22ºC-26ºC and humidity 87%-92% with TIR respectively 33,3% and 30% and the lowest home mosquito eggs without incubated in CO2 incubator with a temperature of 33ºC-35ºC and humidity of 68%-72% respectively 21,1% and 22,2%. The results of two-way Anova test showed there were significant differences (p=0,000) average TIR DEN -2 virus among the three treatment groups and no significant differences (p=0,531) average TIR DEN-2 virus between the treatment groups with a long 7 days and 14 days. Conclusion: temperature and humidity affect DEN -2 virus TIR in the progeny of mosquitoes Ae. aegypti, a mosquito egg storage while Ae. aegypti for 7 and 14 days did not affect DEN-2 virus TIR in the progeny.

Kata Kunci : Temperatur, Kelembaban, Transmisi transovarial, Virus Dengue, Aedes aegypti, temperature, humidity, transovarial transmission, dengue virus, Aedes aegypti