Laporkan Masalah

Mendobrak elitisme pembangunan sosial-ekonomi pedesaan :: Sejarah pemikiran agraria dua ilmuwan mazhab Bogor

LUTHFI, Ahmad Nashih, Dr. Sri Margana

2010 | Tesis | S2 Sejarah

Studi ini berfokus pada sejarah pemikiran pembangunan pedesaan di Indonesia sejak abad XIX hingga abad XX. Penelitian ini melacak pemikiran pembangunan yang termanifestasi dalam bentuk kebijakan pemerintah, pemikiran para akademisi, berbagai tuntutan dan aktivisme dari kalangan gerakan atau organisasi masyarakat. Secara khusus studi ini menyoroti pemikiran para ilmuwan ahli agraria yang terhimpun dalam kelompok “Mazhab Bogor”. Pemikiran mereka berupaya mendobrak elitisme pembangunan pedesaan. Metodologi yang digunakan adalah sejarah pemikiran, dengan melacak hubungan antara teks dan konteks, serta intertekstualitas. Metode yang digunakan adalah studi pustaka, studi arsip, dan wawancara lisan. Beberapa konsep yang digunakan adalah elite versus mass, epistemic community, dan dalil kelembagaan (institution dictum). Sajogyo dan Gunawan Wiradi sebagai representasi dari tokoh “Mazhab Bogor”, hadir melakukan kritik-kritik yang berasal dari risetriset sosiologi empiris-kritis mereka. Di tengah-tengah mainstream pembangunan pedesaan yang ditempuh melalui modernisasi dalam kebijakan Revolusi Hijau dan pemenuhan kebutuhan dasar, mereka menunjukkan akibat-akibat semakin tajamnya diferensiasi sosial. Gagasan atas struktur sosial (the notion of social structure) adalah perhatian utama mereka. Mereka menekankan pentingnya penataan ulang struktur agraria pedesaan. Dengan itu mereka menjadi jembatan penghubung dalam melanjutkan kembali gagasan founding people’s tentang Reforma Agraria sebagai agenda bangsa. Di tengah absennya ilmu sosial kritis, tuduhan ahistoris dan terbirokratisasinya ilmu sosial Indonesia, dan dilarangnya analisa Marxian dalam khasanah keilmuan Indonesia, mereka berdua melalui imajinasi sosiologis dan sikap vokasionalnya mampu menghadirkan ”orang-orang yang dilupakan” dalam sejarah pedesaan Indonesia. Dengan inilah mereka berupaya melakukan Indonesianisasi dalam studi sosiologi pedesaan. Secara historiografis, penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya sejarah pemikiran yang relatif jarang dilakukan, serta untuk mengetahui state of the art disiplin sosiologi pedesaan di Indonesia.

The present study is focused to rural developmental thoughts history in Indonesia from XIX century to XX century. It tried to retrace several developmental thoughts manifested in governmental policies, academic ideas, demands and activism of those people struggling in social movements or organizations. Specifically, it gives account of those thoughts elaborated by two agrarian scientists who gathered themselves in the “Bogor School of thought”. Their thoughts are meant to oppose rural development elitism. Methodology utilized is intellectual history, retracing texts and contexts, and their intertextuality. We made use of a method consisting of library study, archive study, and oral interviews. Concepts in use are elite versus mass notion, epistemic community, and institutional dictum. Sajogyo and Gunawan Wiradi as representants of “Bogor School” come to give criticisms based on their sociological empirico-critical researches. Amidst the mainstream rural development run through modernization brought around by Green Revolution and basic needs provision policies, they tried to show the effects of a sharpening social differentiation. The notion of social structure is their primary concern. They give emphasis to the importance of rural agrarian structure rearrangement. Therefore they provide a bridge to continue an idea of founding people, of a Agrarian Reform as a national agenda. In the middle of a situation where critical social sciences were absent, where Indonesian social sciences were accused to be ahistoric and bureaucraticized, and where marxist analysis was forbidden in Indonesia, through their sociological imagination and vocational stands they made visible “those forgotten” in the Indonesian rural history. Through that activity they attempted to perform Indonesianization in sociological rural study. Historiographically, this research could be useful in enriching thoughts history which is rare, and profitable in determining the state of the art of sociological rural discipline in Indonesia

Kata Kunci : Sejarah pemikiran agraria,Mazhab Bogor,The notion of structure,Indonesianisasi,agrarian thoughts history,Bogor School of Thought,notion of structure,Indonesianization


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.