Laporkan Masalah

Identifikasi kendala-kendala potensial dalam implementasi just in time manufacturing :: Studi kasus pada empat perusahaan di Kota Semarang

MATUANKOTTA, Febiola, Drs. Wakhid Slamet Ciptono, MBA., MPM

2010 | Tesis | S2 Manajemen

Sistem atau konsep JIT merupakan improvement yang berlangsung terus menerus yang berorientasi proses untuk menghilangkan pemborosan dan meningkatkan produktivitas. Ide dasar Just in Time sangat sederhana, yaitu berproduksi hanya apabila ada permintaan (pull system) atau dengan kata lain hanya memproduksi sesuatu yang diminta, pada saat diminta, dan hanya sebesar kuantitas yang diminta. Namun dalam penerapan konsep JIT ternyata ditemukan berbagai kendala, dan kendala yang ditemukan oleh masing-masing perusahaan berbeda-beda namun ada beberapa yang mirip, hal tersebut dapat kita temukan pada PT. Kubota Indonesia, PT. Bina Guna Kimia, PT. Holi Karya Sakti, dan PT. Jamu Indonesia Simona. Penelitian yang menggunakan metode studi kasus ini bertujuan untuk mengidentifikasi kendala-kendala potensial dalam implementasi konsep atau sistem produksi Just in Time Manufacturing. Data primer dan sekunder yang berupa informasi mengenai kendala-kendala potensial dalam mengimplementasikan JIT manufacturing dari keempat perusahaan yang diteliti, selain diperoleh langsung dari perusahaan ada juga yang didownload melalui website masing-masing perusahaan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi langsung ke perusahaan serta melakukan wawancara mendalam (in-depth interview) dengan pihak perusahaan. Data yang diperoleh di dalam studi kasus ini dianalisis dengan cara relying on theoretical propositions, yaitu mendasarkan data-data dan informasi yang diperoleh pada teori yang terkait dengan implementasi konsep JIT, serta kendala yang dihadapi dalam mengimplementasikan JIT. Selanjutnya data-data yang telah ada dianalisis dengan menggunakan Root-Cause Analysis (RCA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kendala-kendala potensial dalam mengimplementasikan sistem JIT pada keempat perusahaan tersebut hampir sama yaitu: masih adanya stock, supplier, cycle time, kecepatan informasi perubahan order, serta kondisi ekonomi. Dimana kendala-kendala ini turut mempengaruhi implementasi konsep atau sistem JIT pada keempat perusahaan tersebut, sehingga konsep atau sistem JIT sulit untuk diterapkan secara utuh. Berdasarkan metoda penilaian keefektifan JIT, dapat dilihat bahwa rata-rata sampel telah mengaplikasikan sistem JIT secara efektif, meskipun sistem JIT ini belum seutuhnya diterapkan oleh masing-masing perusahaan. Untuk itu sistem JIT harus memperketat penggunaan Total Quality Control (TQC) untuk menurunkan defect, sehingga perusahaan bisa meminimalisir stock di gudang, serta untuk menjamin kesuksesan sistem JIT, perusahaan juga harus menjalin hubungan yang baik dengan Supplier dan Customer untuk bersama-sama menghilangkan pemborosan. selain itu Untuk meningkatkan kecepatan pelayanan order konsumen, perusahaan harus menurunkan manufacturing set up time. Dengan demikian diharapkan konsep atau sistem JIT dapat diimplementasikan secara utuh, sesuai dengan konsep aslinya.

Just in Time (JIT) system or concept is a continuous improvement oriented to the inefficiency reduction and productivity increase. The basic concept of JIT is so simple, i.e., making production based on the demand (pull system) or on other words producing something demanded when it is required, and based on the quantity required. Nevertheless there are various constraints in the application of JIT concept as found in PT. Kubota Indonesia, PT. Bina Guna Kimia, PT. Holi Karya Sakti, and PT. Jamu Indonesia Simona. This research using a case study method aimed to identify potential constraints in the implementation of production concept or system of Just in Time Manufacturing. The primary and secondary data constituting information on potential constraints in the implementation of JIT manufacturing from four companies being studied were obtained directly from the companies and downloaded from the company websites. Data were collected by means of direct observation and in-depth interview with the companies. The data were collected then analyzed by relying on theoretical propositions, namely analyzing the data and information in terms of the theories related to JIT and JIT implementation. Then the data were analyzed by means of Root Cause Analysis (RCA). The results of study showed that the potential constraints in implementing JIT system at four companies were nearly the same, namely: there were stock, supplier, cycle time, order change information speed, and economic condition. The constraints influenced the implementation of JIT at four companies in such a way that the concept was difficult to apply in a whole way. Based on a method for assessing JIT effectiveness, we can see that the sample had aplicated JIT system effectively, though the concept was difficult to apply in a whole way. For this reason, JIT should strictly adopted Total Quality Control (TQC) in order to reduce defects and the companies were able to minimize the stock in warehouse and to insure the successful implementation of JIT, the companies should create a good relation with suppliers and consumers in order to reduce inefficient. In addition, to increase the consumers order, the companies should decrease the manufacturing set up time. In that way, the JIT concept or system can be wholly implemented as indicated in its original concept.

Kata Kunci : Kendala,kendala potensial,Implementasi JIT manufacturing,Potential constraints,JIT manufacturing implementation


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.