Outcome fungsi sendi pergelangan tangan pada fraktur distal end radius sesudah tindakan fiksasi percutaneous pinning dibandingkan dengan tindakan long arm cast
IQBAL, Muhammad, Dr. Rahadyan Magetsari, Ph.D., SpOT., FICS
2009 | Tesis | S2 Dokter Spesialis Orthopaedi dan TraumatologiLatar belakang: Insidensi fraktur distal radius cukup banyak kira-kira 8-15% dari seluruh angka kejadian fraktur dan sering terjadi pada usia tua. Penanganan fraktur distal radius tertutup sampai saat ini terus berkembang, antara terapi konservatif atau operatif yang memberikan basil yang lebih baik. Terdapat banyak alat ukur untuk menitai basil penanganan fraktur distal radius, baik berdasarkan sudut pandang klinisi maupun pasien. Daiam penelitian ini digunakan alat ukur Grip Strength, Range of motion dan X ray berdasarkan sudut pandang klinisi dan alat ukur skor Quick DASH yang berdasarkan sudut pandang pasien. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetabui basil evaluasi fungsi sendi tangan pada fraktur distal radius displaced yang diterapi menggunakan percutaneous pinning dan sbort arm cast dibandingkan dengan long arm cast, menggunakan alat ukur skor QuickDASH^m Grip strength, ROM dan basil X ray. Mefode. Penelitian ini adalab penelitian cohort prospektif. Tempat penelitian di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, terdapat 54 pasien dengan fraktur distal radius displaced yang diterapi dengan closed reduction percutaneous pinning (28 pasien) dan non-operatif dengan long arm cast (26 pasien) sejak Juli 2007 sampai Desember 2008. Evaluasi 6 bulan pasca terapi. Basil. Pada kelompok operatif mempunyai nilai skor Quick Dash dan basil penilaian X ray yang lebib baik dibandingkan kelompok Long arm Cast pada follow-up 6 bulan (l^0,00). Sedangkan Grip strength dan Range of motion tidak di dapatkan perbedaan bermakna( p=0,203) Diskusi. Tindakan operasi dengan menggunakan percutaneous pinning pada fiaktur distal radius displaced memberikan pcningkatkan fungsi sendi pergelangan tang^ lebib baik dibandingkan terapi long arm cast. Penelitian ini menyokong piliban tindakan perutaneous pinning pada fraktur distal radius displaced pada pasien elderly. Kata kunci. Fraktur distal vaAxws displaced, skor QuickDASH, Percutaneous pinning
Background. Distal radius fractures are common injuries, accounting for 8%-15% of elderly fractures. Management of this fractures variesis from non surgical with long arm cast and surgical using k wire, external fixation and plate & screw. There were several outcome evaluation instruments on distal radial fracture, based on surgeon and patients point of view. This study use grip stemgth measurement, ROM & X ray evaluation and Quick DASH measurement to represent the surgeon and patients point of view respectively. Methods. Prospective cohort study, fifty six patients with displaced distal radial fracture were allocated to either opeiative treatment with percutaneous pinning fixation (twentysix patients) or nonoperative treatment with long arm cast (thirty patients) since July 2007 until December 2008. The grip strength, ROM & x Ray evaluation and Quick DASH score were evaluated six month post treatment. Result. The percutaneus pinning group had significantly better Quick DASH score X Ray Evaluation at six month of follow-up. The Range of motion and Grip Strength had no significant differences between percutaneous pinning & Long Arm cast group at month of follow-up. Conclusion, Operative fixation using percutaneous pinning of displaced distal radial fracture on elderly female resulted in better functional outcome compared to nonoperative treatment at six months of follow-up. This study supports percutaneous pinning fixation as a therapy of choice of displaced distal radial fractures in elderly female patients. Keywords. Displaced distal radial fractures, QuickDASH score, Percutaneous pinning.
Kata Kunci : Fraktur distal radius displaced,Skor QuickDASH,Percutaneous pinning